Sebagai IRT yang setiap hari di rumah bersama dua orang anak kecil, saya sesekali butuh piknik ke luar rumah. Buat refreshing hati dan pikiran tentunya. Sesekali melihat indahnya dunia di luar sana, lah. Enggak cuma berjibaku dengan urusan rumah tangga terus-terusan plus ngomel-ngomel akibat merespon tingkah laku anak-anak yang kadang bikin emosi naik :D.
Seperti minggu pagi kemarin, kami sekeluarga (saya, suami, dan anak-anak) jalan-jalan ke sebuah tempat wisata murah meriah di Sidoarjo. Kami biasa menyebutnya Gading Fajar, sesuai dengan nama perumahan tempat keramaian tersebut berlangsung. Yah, bisa dibilang tempat wisata, karena di sana orang-orang dapat jalan-jalan sambil menikmati berbagai kuliner, berbelanja segala kebutuhan, atau sekadar window shopping. Bentuknya seperti bazaar, yang memenuhi sepanjang jalan lebih dari satu kilometer. Tempat ini buka setiap malam hari dan khusus di pagi hari saat hari Minggu. Pada Minggu pagi, Gading Fajar selalu full pengunjung.
Pukul 05.30, kami berangkat. Kami memang sengaja berangkat pagi-pagi sekali agar tidak berjubel dengan pengunjung lain dan bisa menikmati segarnya udara pagi. Selain itu, kami memang sengaja ingin menikmati sarapan di sana. Dalam perjalanan kami sudah berembug ingin sarapan apa. Awalnya saya ingin menikmati soto atau bubur ayam, kayaknya yang anget-anget nikmat banget gitu. Kalau si sulung, seperti biasa ingin membeli batagor. Duh… anak ini enggak pernah bosen sama yang namanya batagor, batin saya. Sedangkan suami hanya bilang, “Ya, nanti lihat-lihat saja yang tempatnya asyik dan enggak terlalu antri pembeli.” Oke sip!
Sampai di Gading Fajar kira-kira pukul 06.30, karena kami nyantai banget di perjalanan. Dan alhamdulillah di sana belum begitu ramai oleh pengunjung, kecuali tempat makan :). Kami melihat-lihat tempat penjual soto atau bubur ayam. Tapi ternyata hampir semuanya antri oleh pembeli. Akhirnya kami ambil keputusan bersama. “Gimana kalau siomay aja seperti biasanya?” tanya suami. Saya dan si sulung pun langsung bilang, “Setujuuu!!” (si kecil ngikut aja, lha wong belum ngerti :D ).
Iya, siomay memang salah satu kuliner favorit saya dan keluarga. Kalau ke Gading Fajar atau jalan-jalan ke mana pun, hampir selalu kami mampir untuk membeli siomay baik disantap di tempat ataupun dibungkus. Herannya kami enggak pernah bosan menikmati kuliner yang satu ini. Untuk sarapan, siomay juga sudah sangat cukup mengenyangkan perut. Akhirnya kami pun langsung mampir di tenda penjual siomay yang saat itu baru buka dan masih sepi pengunjung. Karena abang penjual siomay enggak menyediakan minuman, kami pun meminta tolong si abang untuk memesankan teh hangat ke tenda penjual minuman di sebelah kanannya.
Ahahaa... Ternyata abang penjual siomay-nya salah tulis di gerobaknya, tuh! :D |
Siomay siap, kami pun langsung menikmatinya. Makanan yang terdiri dari siomay (kalau tidak salah terbuat dari campuran ikan tengiri dan tepung), kentang, telur, tahu, sayur kol dan pare yang semuanya dikukus dan dipadu dengan sambalnya ini memang nikmat sekali disantap. Kami memesan 3 piring siomay dan ludes untuk berempat (si kecil bersama saya).
Nah, pada saat asyik menyantap siomay itulah datang penjual es cincau di sebelah kiri tenda siomay ini. Waw, itu kan salah satu minuman favorit kami! Meski masih pagi, kami ingin menikmati es cincau itu. Lhah, gimana, lihat gerobaknya aja kami udah tergoda banget :D. Kami tanyakan ke abang penjual siomay, teh angetnya sudah dipesankan belum? Eh, ternyata belum. Langsung aja kami katakan enggak jadi pesan. Kami mau pesan es cincau saja, hehe… Es yang terbuat dari daun cincau yang diolah menjadi seperti agar-agar dan berpadu dengan santan serta gula merah ini memang selalu menggoda lidah kami :).
Nah, pada saat asyik menyantap siomay itulah datang penjual es cincau di sebelah kiri tenda siomay ini. Waw, itu kan salah satu minuman favorit kami! Meski masih pagi, kami ingin menikmati es cincau itu. Lhah, gimana, lihat gerobaknya aja kami udah tergoda banget :D. Kami tanyakan ke abang penjual siomay, teh angetnya sudah dipesankan belum? Eh, ternyata belum. Langsung aja kami katakan enggak jadi pesan. Kami mau pesan es cincau saja, hehe… Es yang terbuat dari daun cincau yang diolah menjadi seperti agar-agar dan berpadu dengan santan serta gula merah ini memang selalu menggoda lidah kami :).
Es cincau-nya melambai-lambai :D. |
Yap, kami sarapan dengan siomay dan es cincau dengan nikmat. Kedua kuliner ini asalnya dari Bandung, dan para penjualnya pun memang dari tanah Sunda. Tapi kami yang orang Jawa ini (Jawa Tengah dan Jawa Timur) tak menyangkal memang sangat menyukai kedua kuliner ini. Dan herannya, di mana pun kami membeli siomay dan es cincau, rasanya semua enak. Paling cuma beda-beda dikit. Kok bisa begitu, ya? Apa orang Sunda memang pinter-pinter semua dalam memasak siomay dan es cincau? Hehe…
Ini, nih, menu sarapan kami: siomay dan es cincau, khas Bandung. |
Setelah perut kenyang, kami pun melanjutkan berkeliling-keliling di Gading Fajar. Cuci mata sekaligus mencari-cari barang-barang yang kira-kira dibutuhkan. Eh, pada saat jalan-jalan itu si sulung Faiq ternyata enggak pernah lupa menagih janji untuk dibelikan batagor! Hehe… anak saya itu memang seneng banget sama batagor. Ups, sebenarnya bukan cuma dia yang suka, tapi kami semua sekeluarga juga suka! Kuliner yang satu inipun berasal dari Bandung. Wah… kok dari Bandung semua, ya, ternyata :).
Akhirnya kami pun mampir di tenda penjual batagor. Karena kami sudah kenyang, maka kami minta dibungkus saja batagornya. Kami juga beli dalam porsi kecil saja, 2 bungkus masing-masing Rp.5.000,00. Sebagai obat kepingin saja :). Oiya, kami juga sudah punya 2 bungkus es cincau yang kami pesan di abang penjual es cincau yang tadi. Habis es cincaunya nagih banget, sih!
Batagor dan es cincau yang kami bawa pulang. Es cincau-nya taruh di kulkas dulu, buat siang harinya :). |
Sekitar pukul 08.00 kami akhiri jalan-jalan pagi kami. Jalan-jalan singkat itu pun berakhir dengan beberapa bungkus jajanan khas Bandung yang kami bawa pulang. Enggak perlu jalan-jalan terlalu lama, karena bisa-bisa ngabisin isi kantong :D.
Satu yang terbayang di pikiran saya, kapan yaaa kami bisa ke tempat asal kuliner-kuliner kesukaan kami tersebut? Ya, kapan ke Bandung? Saya memang belum pernah ke sana, dan pengin sekali ke sana. Pengin tau, apa di sana juga banyak yang jualan siomay, batagor, dan es cincau seperti di sini? Dan apakah rasanya juga sama? Trus pengin tahu juga, kuliner apa saja di Bandung yang paling digemari urang Bandung? Pengin juga, dong, ngerasain :).
Siomay, Batagor, dan Es Cincau Bandung: Kuliner Favorit Saat Jalan-jalan. Itu memang bener banget. Tapi selain tentang kuliner, saya tentu saja kepingin juga menikmati liburan yang menyenangkan di Bandung. Tempat wisata di Bandung yang seabrek itu tentu sangat asyik untuk dijelajahi.
Duh... kapan, yaaa... bisa ke Bandung???
Satu yang terbayang di pikiran saya, kapan yaaa kami bisa ke tempat asal kuliner-kuliner kesukaan kami tersebut? Ya, kapan ke Bandung? Saya memang belum pernah ke sana, dan pengin sekali ke sana. Pengin tau, apa di sana juga banyak yang jualan siomay, batagor, dan es cincau seperti di sini? Dan apakah rasanya juga sama? Trus pengin tahu juga, kuliner apa saja di Bandung yang paling digemari urang Bandung? Pengin juga, dong, ngerasain :).
Siomay, Batagor, dan Es Cincau Bandung: Kuliner Favorit Saat Jalan-jalan. Itu memang bener banget. Tapi selain tentang kuliner, saya tentu saja kepingin juga menikmati liburan yang menyenangkan di Bandung. Tempat wisata di Bandung yang seabrek itu tentu sangat asyik untuk dijelajahi.
Duh... kapan, yaaa... bisa ke Bandung???
Tulisan ini diikutkan dalam
kombinasi yang bikin ngiler.. siomay dan es cincau
ReplyDeleteHallo, mbaa. Wah, sesama Sidoarjo ini. Aku numpang lahir di Sidoarjo dan samai skarang masih ada sodara di Sidoarjo. Salam kenal ya mbaaa. Aku juga suka siomay, mbaa. Apalagi dpadu padankan dengan es cingcau. Wah mantap tuh ;)
ReplyDeleteSalam kenal kembali, Mbak Rach. Saya sudah beberapa kali main ke blog Mbak Rach, lhoo ;)
Deletebukan cuma makanan yang enak2 ada di bandung, tempat wisatanya juga menggiurkan :)
ReplyDeletemau cincau nya dong mbak...sueggeerrr
ReplyDeletehayu mbak liburan ke bandung
ReplyDeleteSiomay Bandung di luar Bandung aja enak, apalagi yang asli Bandung ya Mak. Huah, belum pernah ke bandung juga nih *toss
ReplyDeleteTinggal di Sidoarjo dmn mbak?
ReplyDeletehehehe pas masih tinggal di Sby dulu kalau denger kata siomay dan batagor taunya pasti itu masakan khs Bandung, yg cocok lidah org jawa (timuran) :D
Di Krembung, Mbak April.. Mbak Sidoarjo juga, yaa? Toss ah kalo sama :D
DeleteWaaaaaaah ini perpaduan mak nyus yak. Jadi pengen.. pengen kebandung dan beli dua makanan ini
ReplyDeleteHmmm ini jg nih yang bikin kangen mbandung...batagornya...
ReplyDeletejadi mupeng gini :(
ReplyDeleteSamaaa mbaa.. akupun ga prnh bosen makanin somay... batagor justru aku ga gitu doyan.. tapi sayangnya di sekitar rumah g ada somay yg enak nih... rata2 rasanya kebanyakan tepung semua -_-
ReplyDeleteSaya juga suka batagor dan cingcau. Hehehe...
ReplyDeleteMakasih udah ikutan GA saya. :)
makasih gan tentang infonya dan semoga bermanfaat
ReplyDeleteterimakasih bos infonya dan salam sukses selalu
ReplyDelete