Dakwah
merupakan amal yang terbaik, karena dakwah memelihara amal islami di dalam
pribadi dan masyarakat. Dengan aktivitas dakwah, keberlangsungan dan tegaknya
Islam akan terjaga. Dakwah merupakan ucapan dan pekerjaan yang terbaik, karena
dakwah adalah pekerjaan makhluk terbaik yakni para Nabi dan Rasul
alaihimussalam.
Dalam
Al-Qur’an Allah subhanahu wa ta’ala menyebutkan berbagai keutamaan dakwah,
seperti firman-Nya dalam QS. Fushilat ayat 33 yang artinya: "Siapakah yang lebih baik
perkataannya daripada orang yang berdakwah (menyeru) kepada Allah, mengerjakan
amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang
menyerah diri?”
Dakwah di
zaman modern seperti sekarang ini tak lepas dari ikut campurnya kecanggihan
teknologi. Dakwah menjadi tak cukup ‘hanya’ melalui majelis taklim di dunia
nyata. Sekarang ini adalah zaman internet. Dakwah bisa dilakukan melalui
fasilitas internet; melalui makalah yang disajikan di web, blog, secara live
streaming, dan lain sebagainya. Pun di berbagai media jejaring sosial yang
semakin akrab dalam kehidupan masyarakat saat ini, dakwah bisa dilakukan di
dalamnya.
dari sini |
Mungkin Anda
telah menjumpai berbagai fanpage facebook islami, yang di dalamnya berisi
berbagai kajian singkat, ayat-ayat Al-Qur’an, Hadits, kisah-kisah Nabi, atau
sekedar kata-kata mutiara islami dan gambar-gambar islami. Dan mungkin pula
Anda juga bergabung dalam sebuah grup facebook islami. Di twitter pun demikian.
Kita bisa dengan mudah menemukan hashtag-hashtag islami, tokoh-tokoh
Islam yang sering men-tweet kajian Islam secara singkat, dan lain-lain.
Kita dapat mengikuti kajian-kajian dakwah itu sewaktu-waktu.
Fenomena
modernisasi dalam berdakwah ini sah-sah saja. Karena pada dasarnya dakwah adalah
menyeru kepada kebaikan, di manapun berada. Dalam QS. An-Nahl ayat 125 Allah
subhanahu wa ta’ala berfirman, yang artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu
dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang
baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk.”
Kita tentu
menyadari, di jejaring sosial terdapat berbagai macam pendapat, argumen,
berbagai karakter manusia, dan ‘beda-beda’ yang lain. Dalam hal inilah yang
harus diperhatikan. Bagi Anda yang ingin berdakwah di berbagai media jejaring
sosial, Anda harus berhati-hati, pandai memilih dan memilah kata, agar tidak
menyinggung perasaan pembaca. Anda juga harus siap dengan berbagai pertanyaan
atau bahkan mungkin pernyataan yang akan muncul berkaitan dengan materi dakwah
Anda.
Maka,
berdakwahlah di media jejaring sosial dengan benar (sesuai syari’at, yaitu
Al-Qur’an dan Hadits), dengan ramah, dan bertanggung jawab. Apa yang Anda
sampaikan di depan ribuan pembaca diharapkan bisa mencerahkan dan membawa
kebaikan, bukan memicu perdebatan atau kemarahan pihak lain. Amalan terbaik
hendaknya juga disampaikan dengan sebaik-baiknya.
Sebagai
pembaca atau penikmat dakwah di media sosial, Anda juga harus selektif dalam
membaca dan mengamalkannya. Anda bisa mengecek kebenaran materi dakwah tersebut
melalui buku atau kitab-kitab Islam, atau bertanya kepada ustadz yang
berkompeten. Banyak membaca dan bertanya kepada ahlinya adalah kunci mencari
kebenaran.
Dengan demikian, dakwah di media sosial sama
kedudukannya dengan dakwah di dunia nyata. Benar dan salahnya tergantung dari isi yang
disampaikannya. Sehingga dakwah yang dilakukan oleh sebagian manusia ini akan
memenuhi perintah Allah subhanahu wa ta’ala yang berfirman: “Dan hendaklah
ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang
beruntung” (QS. Ali Imran : 104).
Suka dengan tulisan ini.
ReplyDeletenice posting mbak Diah, saya banyak belajar agama jg melalui media internet, bisa kapan saja tidak terikat waktu
ReplyDeleteTerima kasih, Mbak Devy dan Mbak Tini, sudah bersedia mampir dan meninggalkan jejak :-)
ReplyDeleteMemang media sosial menjadi kebutuhan saat ini ya, tinggal kita bisa memanfaatkannya dengan baik atau tidak :-)
RT bgt mba ^^... http://alnaa08.student.ipb.ac.id
ReplyDeletemakasih mbak :)
Delete