Hari ini aku mau posting tulisan mengenai rumah, tepatnya rumahku. Kebetulan tanggal 25 Maret 2013 kemarin aku dan keluarga mulai menempati rumah baru. Kami pindah kontrakan. Tetapi kali ini kami mengontrak untuk waktu yang lumayan lama, 10 tahun! Dan kami sendiri yang membangunnya. Tapi... aku nggak bakal cerita tentang kontrakan yang lumayan lama itu di sini :) ada hal-hal lain yang ingin aku bagi, yang kurasa lebih asyik. Oke, yuk baca selanjutnya. Oh iya, sebelum lanjut perlu aku infokan, tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu pertama. Ehm, kok kebetulan pas sekali ya momennya? Hehe..
Rumah kami di Sidoarjo, Jawa Timur. Aku menempati rumah itu bersama suami, anak, dan bapak ibuku. Ceritanya, rumah kami terletak di tepi jalan raya yang biasa dilewati truk-truk dan kendaraan-kendaraan pribadi. Jalan itu dari dulu digunakan sebagai jalur alternatif dari arah Sidoarjo menuju Malang. Tak ada angkutan umum yang lewat di depan rumah. Jadi maklum jika kendaraan-kendaraan itu hampir semuanya melintas dengan kecepatan tinggi. Rumah-rumah di sekitar kami juga baru sedikit. Bahkan rumah kami hanya berdekatan dengan satu tetangga. Di sekitar kami dikelilingi sawah, sedang di seberang rumah (depan), hanya ada kebun tebu yang lumayan luas. Ya, rumah kami terletak tepi jalan raya namun di pinggir kampung, yang masih jarang penduduknya.
Sisi depan rumah kami |
Itulah gambaran rumah baru kami. Karena masih baru saja dibangun, jadi kami masih lumayan sibuk membenahi ini dan itu. Sehingga selama 3 minggu kami menempati rumah baru, aku dan keluarga belum berkenalan dengan warga di sekitar rumah. Belum sempat. Baru dengan tetangga sebelah rumah kami sering ngobrol, bertanya tentang segala sesuatu untuk keperluan sehari-hari. Juga menemani anakku bermain dengan anak tetangga yang kebetulan juga laki-laki meski lebih besar dari anakku.
Anakku (baju merah) bermain di rumah tetangga. |
Nah, hari ini tadi aku dan suami menyempatkan diri untuk berkeliling sebentar mengunjungi beberapa tetangga yang lumayan jauh rumahnya dari kami (paling dekat sekitar 200 meter dari rumah). Kami berkunjung sambil membawa makanan ala kadarnya sebagai tanda perkenalan kami untuk menjadi warga baru di kampung itu. Kami juga sedikit mengobrol dari rumah ke rumah. Dari obrolan itu kami saling mengenal dan mereka semuanya baik. Bahkan ada yang memberi masukan agar kami segera menghubungi Ketua RT setempat untuk mendapat pengesahan sebagai warga baru. Dan kami pun langsung mengunjungi Ketua RT.
Selain itu, ada hal yang membuat kami sangat berterima kasih kepada para tetangga. Di antara mereka ada yang memberi tahu kalau lingkungan baru kami rawan pencurian. Mereka mengatakan kalau beberapa rumah baru yang berderet di pinggir jalan raya (seperti halnya rumah kami) semuanya sudah pernah kemalingan (mengalami pencurian). Ada yang pernah kemalingan burung yang berharga mahal, televisi, sepeda motor, atau handphone. Maka mereka mengingatkan agar kami berhati-hati.
Aku sendiri jadi kaget dan sedikit takut mendengar keterangan itu. Selama ini tetangga sebelah tak pernah menceritakan tentang hal itu. Sebelumnya memang aku sudah membayangkan kalau tinggal di daerah yang masih lumayan sepi mungkin seperti itulah resikonya. Harus lebih berhati-hati. Aku sudah bilang ke suami kalau tak mau tinggal di rumah sendiri, apalagi malam hari. Dan mendengar kabar itu dari para tetangga justru menambah rasa takutku.
Namun demikian, semua harus dihadapi. Setiap tantangan adalah peluang. Loh? Hehe... hanya teringat kata-kata pinguin kecil di film Happy Feet 2 :) Ya, selain aku harus berlatih untuk tak menjadi penakut, itu juga termasuk ujian bagi kami sekeluarga. Keamanan rumah adalah hal yang paling penting untuk kami benahi mulai hari ini. Ini PR pertama yang akan segera kami kerjakan.
Oh iya, ngomong-ngomong soal keamanan rumah, jadi ingat cerita hari kemarin. Dua hari yang lalu dua sepeda motor kami sama-sama mengalami kerusakan. Yang satu tak bisa distarter, satunya lagi remnya nggak berfungsi. Setelah dibawa ke tempat servis sepeda motor, ternyata oh ternyata... kabel-kabel yang ada di sepeda motor itu digigiti oleh tikus! Kemungkinan besar tikus-tikus itu berasal dari kebun tebu di seberang rumah, dan masuk ke bengkel suami (yang dijadikan tempat menaruh sepeda motor) yang terletak di depan rumah kami. Hemmm...
Sekali lagi, inilah PR yang harus segera kami kerjakan: keamanan rumah. Baik mengantisipasi kejahatan para pencuri, ataupun kejahatan para tikus dan mungkin juga binatang-binatang sawah dan kebun yang lain. Mungkin juga kami akan segera memberi teralis pada tiap jendela rumah. Karena menurut cerita tetangga, para pencuri itu masuk ketika penghuni rumah sedang tak ada di rumah. Dan mereka biasanya mencongkel jendela untuk masuk rumah.
Itulah sepenggal cerita tentang rumah baruku. Rumah baruku, rumah uji nyali! Sedikit menakutkan ya? :)
Huaaaa..aku pikir ada cerita yang membuat buku kuduk berdiri, hehee
ReplyDeleteyaahhh... salah ngasih judul kali yaa? hehhe...
DeleteHihihi.. sama dengan Mak Astin,
Deleteasyiiiikk... pada ketipu :D maaf mbak, maaf..... :)
DeleteWaahh... bener2 uji nyali deh nih..
ReplyDeleteSelamat buat rumah barunya ya mbak. Semoga semua masalah bisa diatasi.
hehehe.... iya mbak, uji nyali yang sesungguhnya :)
Deletemakasih mbak, mohon doanya juga :)
senoga betah ya mak....
ReplyDeleteaamiin... makasih mak doanya, makasih juga udah mampir :)
DeleteIya Mbak, ada baiknya semua jendela kalo perlu pintu didobeli teralis.
ReplyDeleteDan kalo bisa ronda malam digalakan juga :)
makasih masukannya, mbak Esti :) iya nih, mesti ronda bergilir. eh tapi kalo saya udah biasa ronda dini hari: nulis. hehhee....
Deletehihi kirain hantu..
ReplyDeletetapi tikus emang menyebalkan....:)
salam kenal mbak diah..:)
hehhe.. iya nyebelin banget mbak si tikus itu,, banyak merugikan :(
Deletesalam kenal kembali mbak :)
Ikutan kena "tipu" kirain ada cerita mistisnya... hehehee... semoga rumahnya aman ya mbak...jangan sampai besok ganti semut yang ngegotong rumahnya Mbak Diah ^^v
ReplyDeleteaamiin.... semoga aman selalu, demikian juga rumah mbak Ndoro Ayu :) wow, ntar kalo ada segerombolan semut nggotong rumah saya, saya fotoin deh buat mbak :D
Deletekirain cerita serem berhantu mbak.. hehehe...
ReplyDeletesemoga betah dirumah baru dan dapat berkah yang berlebih ya mbak... terimakasih..
hehehhe... ketipu juga..... :D
Deletemakasih ya udah mampir.. aamiin, iya semoga betah :)
Tinggal di rumah sendiri apapun kondisi, terasa lebih tenang daripada tinggal di kontrakan, Mba. Walaupun harus uji nyali, dulu sy juga tinggal di lingkungan yang rawan, saling menjaga aja sama tetangga. kalau ada yang mencurigakan tinggal sms atau telp.
ReplyDeletemakasih, Mbak Ety udah mampir :)
Deletebener banget, Mbak. saling menjaga sama tetangga (tetangga sebelah cuma satu :) ).
hiasi rumah baru anda dengan lampu hiasan comel...
ReplyDeletelayari http://cenderamatadarihati.blogspot.com
sidoarjo mana mak..aku jg tinggal disidoarjo. di perum sedati..
ReplyDeletewah kita tetanggaan ya mak.. tetangga jauh tapi, hehe.. saya di Krembung mak, Tanggulangin masih ke barat terus.....
Deletemakasih ya mak udah mampir di sini :)