credit |
(bingung mau posting apa.... :) )
Ini tulisanku yang dimuat di rubrik "Gagasan" Jawa Pos hari Sabtu tanggal 06 Juli 2013 lalu. Tentang pentingnya Medical Checkup bagi kita. Alhamdulillah, tulisan ini dimuat setelah sebelumnya 9 kali kirim dan gagal tayang :D
Dan, tulisan ini "terinspirasi" dari sakit yang kuderita satu bulan sebelumnya :)
Naskah aslinya berjudul "(Mengingatkan Kembali) Pentingnya Medical Checkup". Namun setelah diedit oleh editor Jawa Pos, penampakannya jadi seperti dalam image di atas :)
Berikut ini tulisan aslinya:
Kesehatan itu mahal. Demikian kata banyak orang. Ada pula yang mengatakan bahwa yang mahal adalah sakit. Karena kalau kita sakit kadang bisa menghabiskan harta, tenaga, waktu dan pikiran yang tak sedikit. Intinya sama saja, kesehatan menjadi terlihat mahal ketika sakit menghampiri kita.
Maka ada baiknya kita melakukan medical checkup (pemeriksaan kesehatan) secara berkala. Hal ini sangat perlu untuk mengetahui kondisi kesehatan kita, apakah saat ini tubuh kita sedang terjangkit suatu penyakit atau tidak. Karena kadang kita tidak mengetahui/menyadari bahwa salah satu atau beberapa organ tubuh kita ternyata ada yang kurang sehat atau bahkan sudah terserang suatu penyakit. Apalagi ada beberapa organ dalam tubuh kita yang tidak menampakkan gejala sakit meskipun penyakit itu telah lama bersarang di sana.
Medical checkup yang dilakukan secara berkala merupakan upaya preventif untuk mendeteksi penyakit sejak dini, agar tidak terlambat penanganannya. Dia juga dapat berfungsi untuk mengatur kembali pola makan kita sehari-hari menyesuaikan kondisi tubuh kita, agar tubuh kita tetap terjaga kesehatannya.
Paling tidak sekali dalam setahun medical checkup perlu kita lakukan. Namun menjelang bulan puasa seperti saat ini, kita juga dapat melakukannya untuk membantu mengatur pola makan pada saat sahur dan buka puasa nanti.
===================================
Note:
Untuk mengirim artikel berupa gagasan ini, berikut syarat-syaratnya:
- Naskah berupa gagasan/ide yang masih segar, tidak biasa, sederhana tetapi unik (semacam itu lah :) )
- Panjang naskah maksimal 250 kata
- Sertakan CV singkat, seperti nama, alamat, nomer telepon, dan jangan lupa nomer rekening (pribadi).
- Sertakan scan KTP (kalau tidak ada cukup nomer KTP)
- Naskah dikirim dalam attachment email
- Kirim ke: opini@jawapos.co.id
Demikian sharingku tentang rubrik Gagasan Jawa Pos. Semoga bermanfaat :)
selamat Mak,, semoga tetep semangat ya.. dibalik cobaan eeh ternyata diberi nikmat yg luar biasa :)
ReplyDeletemakasih, Mbak Sari.. alhamdulillah.. ternyata emang benar, kalo kita bersyukur maka Allah akan menambah nikmat-Nya :)
Deletesemoga dirimu juga tetep semangat, Mbak :)
congraaat mbaak, aku jadi kepengin nulis lagi setelah beberapa laam nembus :)
ReplyDeletemakasih, Mbak Christanty :) ayo mbak nulis untuk media lagi, selain ngeblog, hehhe....
DeleteNah ini link yg kumaksud mbsk.. Thanks for sharing yah.. Doakan tulisanku jg bisa nampang disitu :)
ReplyDeletesama-sama, Mbak Muna.. aamiin.. kudoakan dan kutunggu ya mbak :)
Deletembak Diah pake scan KTP ya kirimnya? selamat ya mbak udah tembus 2x hihi
ReplyDeleteenggak mbak Susan, cuma nomer KTP aja.
Deletemakasih mbak Susan.. selamat juga buat dirimu :) terus semangat nulis yukkk :)