“Bi, inget nggak sebentar lagi ada tanggal spesial?”
“Emmm... Apa ya?” suamiku menghentikan gerakan tangannya.
“Tuh, kan! Mesti lupa, mesti lupa!” kataku sambil mencabut rumput dengan keras. “Bulan Juni...,” sambungku pelan.
“Oh, iya iya. Nggak kerasa ya udah mau empat tahun. Tunggu aja, ya, ntar ada kejutan, deh.”
Itulah percakapanku bersama suami di sebuah sore di bulan Mei 2013. Kami mencabuti rumput di halaman rumah kami yang mulai tumbuh subur kembali. Hujan yang kerapkali mengguyur Sidoarjo di bulan Mei dan beberapa bulan sebelumnya telah membuat rumput di halaman rumah kami tumbuh subur dengan cepat. Rumah baru kami yang berhalaman cukup luas itu belum mendapat penanganan khusus, sehingga rumput-rumput masih bebas tumbuh sesukanya.
Waktu itu aku senang karena suamiku sudah ingat tentang anniversary kami pada tanggal 6 Juni. Karena selama ini, selalu aku yang mengajaknya untuk bermuhasabah diri di hari jadi pernikahan kami.
Tetapi ternyata, hari yang kutunggu tak seperti yang kuharapkan. Pada tanggal 6 Juni 2013, aku sakit. Tubuhku teramat sakit. Bahkan esoknya aku harus opname di rumah sakit. Tubuhku lemah karena terserang hepatitis A. “Ah, kejutan yang tak indah,” pikirku. Ternyata kejutan itu datangnya bukan dari suamiku, melainkan dari Allah.
Namun setelah aku di rumah sakit, aku menyadari inilah kejutan yang indah. Karena melalui sakitku itu sungguh aku bisa introspeksi diri, memperbaiki diri. Semua sudah diatur oleh Allah, dan aku bersyukur telah ditegur Allah dengan caranya yang indah di momen pernikahanku yang keempat.
Ah, bila ku memandang rumput yang masih saja “menghiasi” halaman rumahku saat ini, mau tak mau pikiranku melayang pada kenangan di bulan Mei itu.
Sekilas tentang Rumput:
Rumput (bahasa Inggris: grass) adalah tumbuhan pendek yang sering ada di halaman, pinggir jalan atau lapangan. Rumput merupakan tumbuhan jenis ilalang yang berbatang kecil, banyak jenisnya, batangnya beruas, daunnya sempit panjang, bunganya berbentuk bulir dan buahnya berupa biji-bijian. Semua jenis rumput masuk dalam famili tumbuhan yang disebut GRAMINAE. Jenis rumput yang sering kita jumpai adalah Rumput Gajah, Rumput Jepang, Rumput Swiss, dll.
Rumput dianggap sebagai gulma pengganggu tanaman bila berada di sekitar tanaman yang sengaja ditanam, tetapi merupakan aset utama lapangan sepak bola. Selain itu rumput mempunyai manfaat lain yang tak kalah penting. Rumput biasa digunakan sebagai pakan ternak, seperti sapi atau kambing. Rumput juga berfungsi sebagai penopang kehidupan kita, karena rumput sebagai tanaman pelapis tanah sangat bermanfaat dengan menghasilkan oksigen seperti tanaman yang lain, dan menyuburkan tanah.
Bahkan ada beberapa macam rumput yang bisa dijadikan tanaman hias yang memberikan kesan segar pada lahan atau tanah yang ditanaminya sehingga lahan tidak terkesan kosong atau tandus kalau ada rumput di atasnya. Salah satu rumput yang bisa dijadikan tanaman hias adalah rumput Jepang, atau yang sedang populer sekarang adalah rumput gajah mini.
Rumput yang biasanya kita injak-injak itu, ternyata banyak manfaatnya juga, ya. Allah memang tak pernah sia-sia menciptakan makhluk-Nya. Selalu saja ada manfaat di balik kekurangannya.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Rumput
http://www.kamusbesar.com/33720/rumput
http://www.kaskus.co.id/thread/5139df3ee674b48538000002/yuk-mengenal-berbagai-macam-jenis-rumput
http://bungataman.blogspot.com/2011/03/rumput-jepang.html
“Emmm... Apa ya?” suamiku menghentikan gerakan tangannya.
“Tuh, kan! Mesti lupa, mesti lupa!” kataku sambil mencabut rumput dengan keras. “Bulan Juni...,” sambungku pelan.
“Oh, iya iya. Nggak kerasa ya udah mau empat tahun. Tunggu aja, ya, ntar ada kejutan, deh.”
Itulah percakapanku bersama suami di sebuah sore di bulan Mei 2013. Kami mencabuti rumput di halaman rumah kami yang mulai tumbuh subur kembali. Hujan yang kerapkali mengguyur Sidoarjo di bulan Mei dan beberapa bulan sebelumnya telah membuat rumput di halaman rumah kami tumbuh subur dengan cepat. Rumah baru kami yang berhalaman cukup luas itu belum mendapat penanganan khusus, sehingga rumput-rumput masih bebas tumbuh sesukanya.
Waktu itu aku senang karena suamiku sudah ingat tentang anniversary kami pada tanggal 6 Juni. Karena selama ini, selalu aku yang mengajaknya untuk bermuhasabah diri di hari jadi pernikahan kami.
Tetapi ternyata, hari yang kutunggu tak seperti yang kuharapkan. Pada tanggal 6 Juni 2013, aku sakit. Tubuhku teramat sakit. Bahkan esoknya aku harus opname di rumah sakit. Tubuhku lemah karena terserang hepatitis A. “Ah, kejutan yang tak indah,” pikirku. Ternyata kejutan itu datangnya bukan dari suamiku, melainkan dari Allah.
Namun setelah aku di rumah sakit, aku menyadari inilah kejutan yang indah. Karena melalui sakitku itu sungguh aku bisa introspeksi diri, memperbaiki diri. Semua sudah diatur oleh Allah, dan aku bersyukur telah ditegur Allah dengan caranya yang indah di momen pernikahanku yang keempat.
Ah, bila ku memandang rumput yang masih saja “menghiasi” halaman rumahku saat ini, mau tak mau pikiranku melayang pada kenangan di bulan Mei itu.
Rumput Swiss |
Sekilas tentang Rumput:
Rumput (bahasa Inggris: grass) adalah tumbuhan pendek yang sering ada di halaman, pinggir jalan atau lapangan. Rumput merupakan tumbuhan jenis ilalang yang berbatang kecil, banyak jenisnya, batangnya beruas, daunnya sempit panjang, bunganya berbentuk bulir dan buahnya berupa biji-bijian. Semua jenis rumput masuk dalam famili tumbuhan yang disebut GRAMINAE. Jenis rumput yang sering kita jumpai adalah Rumput Gajah, Rumput Jepang, Rumput Swiss, dll.
Rumput dianggap sebagai gulma pengganggu tanaman bila berada di sekitar tanaman yang sengaja ditanam, tetapi merupakan aset utama lapangan sepak bola. Selain itu rumput mempunyai manfaat lain yang tak kalah penting. Rumput biasa digunakan sebagai pakan ternak, seperti sapi atau kambing. Rumput juga berfungsi sebagai penopang kehidupan kita, karena rumput sebagai tanaman pelapis tanah sangat bermanfaat dengan menghasilkan oksigen seperti tanaman yang lain, dan menyuburkan tanah.
Bahkan ada beberapa macam rumput yang bisa dijadikan tanaman hias yang memberikan kesan segar pada lahan atau tanah yang ditanaminya sehingga lahan tidak terkesan kosong atau tandus kalau ada rumput di atasnya. Salah satu rumput yang bisa dijadikan tanaman hias adalah rumput Jepang, atau yang sedang populer sekarang adalah rumput gajah mini.
Rumput yang biasanya kita injak-injak itu, ternyata banyak manfaatnya juga, ya. Allah memang tak pernah sia-sia menciptakan makhluk-Nya. Selalu saja ada manfaat di balik kekurangannya.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Rumput
http://www.kamusbesar.com/33720/rumput
http://www.kaskus.co.id/thread/5139df3ee674b48538000002/yuk-mengenal-berbagai-macam-jenis-rumput
http://bungataman.blogspot.com/2011/03/rumput-jepang.html
Tulisan ini diikutkan dalam “Give Away Aku dan Pohon”
Wah, ikutan juga ya Mbak? saya juga. Sukses untuk kita ya mbak.
ReplyDeletehhihi... iya, Mbak Ika.. aamiin.... sukses sukses sukses... *menghibur diri ga masuk 9 pengirim pertama :D *
Deletewow ada rumput swiss juga ya? hihi baru tau...btw, kok cepet banget ya...kan mu;ai tanggal 1, udah gak masuk 10 besar?
ReplyDeleteiya Mbak Nunung... itu aku gugling :D
Deleteiya tuh GA-nya mbak Arin laris banget :p
baru tahu ada rumput swiss kiran yang paek nama negara cuma rumput jepang, btw, sukses GA nya mba :)
ReplyDeletehihi.. iya mbak saya juga baru tahu. liat gambar di google kok sama persis dengan rumput di halaman rumah saya. oh, ternyata namananya rumput Swiss :D
Deletesukses juga buat mbak Rina :)
Waktu dulu pernah nanem rumput gajah mini, tapi karena kurang telaten ngerawatnya hasilnya kurang bagus hihihi,moga sukses mbak diah GA nya
ReplyDeletewah saya malah belum pernah mbak ngrawat rumput.. apalagi rumput gajah mini :)
Deletemakasih mbak Wina :)
rumput tak hanya sebagai pakan, tetapi juga dapat sebagai pengabsorbsi air ketika hujan, tanamlah sebanyak2nya dihalaman :D
ReplyDeleteiya sih mbak, tapi rumput di halaman rumah saya bukan rumput hias. jadi kalo dipenuhi rumput itu jadi kayak tempat menggembala kambing. hehhhehe...
Deleteinget rumput, inget sapi di rumah
ReplyDeletelhoh, emang Jiah di rantau ya? perasaan kalo baca postinganmu, kamu di desa juga.. haha... becanda Jiah... :D
DeleteJiah merantau di kecamatan sebelah mbak.
Deleteoh..hoho... nanggung amat merantaunya :D
Deletewah, kontes aku dan pohon...
ReplyDeleteBanyak yg kecewa tidak masuk 9 pertama ya.
moga sukses kontesnya.
iya mbak, kayaknya emang banyak yang kecewa :D
Deletemakasih, Mbak Susi.. salam kenal :)
Aku juga pengen ikut kontes ini. hadiahnya lumayan banget ya.
ReplyDeleteayo mbak ikut.... :)
DeleteSaya juga akrab dengan rumput karena pernah kakek punya kerbau dan saya punya kambing jadi sering ikut merumput.
ReplyDeleteSemoga berjaya dalam GA
Salam hangat dari Surabaya
wah, kapan-kapan ditulis ya, Pakdhe, pengalaman masa kecil bersama rumput dan kambingnya, pasti seru :)
Deleteterima kasih, Pakdhe.. salam kembali dari Sidoarjo :)
suatu halaman yang dipenuhi rumput juga pemandangannya lebih indah
ReplyDeleteiya sih, kalau rumputnya jenis yang bagus dan dirawat dengan baik pula :)
Deleteterima kasih sudah mampir :)
Mensyukuri segala nikmat yang Allah berikan, sekalipun dari sebuah rumput.
ReplyDeleteiya, Mbak Niken.. betul sekali. dari segala sesuatu yang ada di sekitar kita, sebenarnya kita bisa belajar bersyukur :)
Deletesebenarnya saat tanah belum sempat ditanami dengnan tanaman yang berguna, rumput sangat membantu untuk menjjaga kelembapan tanah di bawahnya, sehingga unsur hara yangterkandung di tanah terpeliahara. jadi, sebenarnya, tidak ada tanaman yangtidak berguna, ya khan mbak? termasuk menjadikannya kenangan indah. sukses buat GAnya ya
ReplyDeleteiya, Mbak.. tak ada tanaman yang ga berguna. tapi kayaknya rumput di depan rumah saya cocoknya buat pakan ternak, bukan ditanam di halaman :)
Deletemakasih mbak sudah mampir.. sukses juga buat mbak Rebellina :)
Oo yg di foto itu rumput swiss, ya? Nah lho, itu sering saya cabutin karna ga mecing sama rumput gajah mini di halaman rumah :p
ReplyDeleteSalam kenal n semoga sukses untuk GA-nya, ya Mbak ^_^
saya searching di google sih gitu namanya, Mbak :)
Deleteiya saya cabutin juga, hehe..
makasih, Mbak.. salam kenal kembali :)
Rumputnya jauh banget melancongnya mbak, antar benua dari Swiss ke Indonesia :D
ReplyDeletehihihi... iya ya, udah jauh-jauh datang dari Swiss, eh malah dicabuti dari rumahku :D
Delete