credit |
Sebenarnya, ketika mengirim secuil tulisan ini saya tak begitu yakin Jawa Pos akan memuatnya. Soalnya, ide yang saya tulis sangat ringan dan menurut saya sudah umum. Saya hanya ingin menuliskannya dan berbagi dengan orang lain yang mungkin bersedia membacanya, yaitu editor Jawa Pos. Hehehe... Saya ingin ada jurnalis yang membaca uneg-uneg saya :)
Tetapi, ternyata tulisan yang sangat sederhana tersebut dimuat (di rubrik "Gagasan" Jawa Pos). Alhamdulillah... Saya mengirim hari Jumat (8 November) dini hari, lalu Senin (11 November) dimuat.
Tulisan ini berawal dari sharing saya kepada teman-teman di facebook tentang kesulitan anak saya dalam belajar menulis. Dan banyak sekali masukan dari teman-teman mengenai hal itu. Saya sangat senang dan berterima kasih. Lalu, jadilah gagasan yang berhubungan dengan sharing saya itu.
Sebenarnya naskah aslinya lumayan panjang, hampir 250 kata. Tapi tidak seperti gagasan pertama saya yang dimuat, kali ini editor benar-benar mengedit tulisan saya yang muter-muter itu :D. Berikut ini naskah aslinya:
Judul: Peran Serta Ortu di Pendidikan Prasekolah
(nah, judulnya aja nggak menarik :) )
Suatu ketika anak saya mengeluh kalau tangannya capek untuk menulis. Dia sudah belajar di pendidikan prasekolah (PAUD), tetapi dia belum suka untuk belajar menulis. Saya baru sadar, ternyata dia belum memiliki pondasi yang cukup untuk menguatkan tangannya dalam kegiatan menulis.
Saya juga baru tahu, kalau di pendidikan pra sekolahnya, dia tidak dibekali dengan pondasi itu, yaitu menguatkan tangan. Seperti kegiatan meremas kertas, bermain plastisin, cara memegang pensil yang baik, dan sebagainya.
Memang, tidak semua pendidikan prasekolah memberikan pendidikan dasar yang baik pada anak balita. Apalagi PAUD di kampung. Di sana, gaji gurunya sangat minim. Begitu juga fasilitas yang tersedia. Dengan kondisi seperti itu, orang tua tak dapat menuntut yang berlebihan. Maka sangat maklum bila pendidikan usia dini yang diberikan juga kurang memadai.
Padahal, pendidikan di usia dini sangat penting dan berpengaruh pada kehidupan anak nantinya. Dasar-dasar yang baik dan benar harus diberikan kepada anak agar tidak menyesal di kemudian hari. Seperti contoh sederhananya adalah keterampilan dan kekuatan tangan untuk aktivitasnya menulis dan berhasta karya.
Sebagai orang tua, kita sepatutnya ikut serta mendidik anak di usia dini dengan pendidikan di rumah. Kita lengkapi kekurangan yang ada di sekolah dengan mengajak anak bermain sambil belajar di rumah. Kita tak perlu terlalu menggantungkan harapan pada pihak sekolah, atau membebani guru prasekolah dengan beban yang berat, sementara gaji yang mereka terima sangat sedikit. Sudah seharusnya orang tua membantu meringankan beban guru demi untuk kebaikan anak-anaknya sendiri.
Note: baragkali ada teman-teman yang ingin menulis gagasan ke Jawa Pos seperti di atas, syarat-syaratnya sudah saya tulis di sini.
No comments
Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.