credit |
Hobi dan keluarga. Saya mempunyai hobi, saya juga mempunyai keluarga. Apa hubungannya? Apakah ada hubungannya? Ya, tentu saja ada. Karena saya setiap hari berhubungan dengan mereka, maka setiap aktivitas saya sedikit banyak juga berpengaruh terhadap mereka. Tak terkecuali hobi. Apalagi saya sebagai ibu rumah tangga yang notabene adalah manajer keluarga, maka hobi saya juga berpengaruh terhadap suami dan anak-anak saya.
Lalu apakah hobi saya? Salah satu hobi saya adalah menulis. Bagi saya, menulis menjadikan otak saya refreshing, sekaligus ter-upgrade setiap saat. Dengan menulis, saya menjadi senang, bahagia, dan pengetahuan saya bertambah. Karena dengan menulis, saya bertambah banyak membaca dan otomatis menambah ilmu dan pengetahuan saya.
Ada kebahagiaan tersendiri ketika saya bisa menuliskan ide-ide di kepala saya. Karena saya bukan tipe orang yang banyak ngomong apalagi pinter ngomong, maka menulis merupakan cara yang paling pas untuk saya sebagai pengganti berbicara dan berpendapat.
Waktu Menulis
Masalahnya sekarang, kapan waktu saya untuk menulis? Kedua anak saya masih balita, si sulung usianya 4 tahun, dan yang kedua masih 2 bulan. Kalau ingin enjoy menulis di depan komputer (tanpa gangguan anak), saya harus harus menunggu mereka tidur duluan. Karena kalau mereka masih melek, terutama si sulung, sudah hampir bisa dipastikan acara nulis jadi berantakan. Soalnya kalau komputer nyala, dia juga pengen main game (meski dia punya tablet sendiri), atau melihat kereta dan mainan lainnya di Youtube. Pokoknya dia nggak suka kalau saya ngadep komputer :).
Maka waktu terbaik bagi saya untuk menulis adalah ketika anak-anak sudah tidur. Dulu, waktu anak kedua belum lahir, ada dua waktu bagi saya untuk menulis. Yaitu ketika malam hari, dan siang hari waktu si sulung tidur siang. Nah, sekarang waktu menulis saya berkurang. Soalnya, si kecil tak pernah lama tidur siang, sebentar-sebentar bangun (kalau pipis atau BAB). Belum lagi si sulung sudah jarang mau tidur siang.
Apa mau dikata, waktu menulis saya tinggal di malam hari. Itupun hanya sekitar 2 hingga 3 jam ketika dini hari. Karena sorenya saya sudah ngantuk akibat siang nggak tidur barang sebentar. Belum lagi “maklumat” dari suami agar saya nggak melek lama-lama di malam hari. Dia takut kalau saya terkena hepatitis lagi. Hemm.... tak apalah mengalah demi keluarga :). Bismillah, semoga berkah dalam menjalankan hobi saya :).
Reward dari Menulis
Semenjak hobi menulis saya terfasilitasi dengan adanya internet, saya semakin semangat menulis. Banyak hal yang saya dapatkan dari menulis dengan fasilitas internet. Saya bisa ngeblog, bisa mengikuti berbagai lomba menulis, mengirim artikel ke media massa, atau ikut proyek menulis artikel untuk web content. Sehingga dari hobi saya tersebut saya juga mendapatkan berbagai reward, baik itu berupa barang ataupun penghasilan (baca: uang).
Saya senang, suami dan anak pun ikut senang. Mereka ikut menikmati berkah dari hobi saya. Seperti ketika saya mendapatkan barang-barang yang bisa dipakai keluarga, atau buku-buku yang bisa dibaca bersama. Dan tentu saja penghasilan saya bisa ikut membantu suami meski baru sedikit-sedikit.
Saya merasa hobi saya berpengaruh terhadap keluarga namun tidak mengganggu mereka. Meski kadang merasa kurang dengan waktu yang ada, namun saya berusaha ikhlas menjalankan semuanya. Alhamdulillah, hobi menulis saya berkah. Insya Allah.
turut meramaikan:
Terima kasih sudah berpartisipasi dan persyaratan lengkap. Tercatat :)
ReplyDeleteTerima kasih kembali, Mak Myra yang baik :)
Deletesenangnya jika hobi bisa menghasilkan uang
ReplyDeletehappy blogging mak
Alhamdulillah, Mak Anis.. meski belum seberapa tapi tetap disyukuri..
Deletehappy blogging juga, dan salam kenal :)