Merawat bayi itu menyenangkan, dan menjadikan ibu semakin pintar :) |
Merawat bayi itu menyenangkan, tapi kadang juga bisa menimbulkan rasa khawatir alias deg-degan. Seperti yang saya alami beberapa waktu yang lalu. Waktu itu saya bingung, karena si kecil Fahima (waktu itu usianya 2,5 bulan, sekarang 3 bulan) tidak BAB (Buang Air Besar) selama seminggu lebih. Kejadian seperti ini baru saya alami sekarang. Karena dulu, kakaknya tak pernah begitu.
Ketika Fahima tidak BAB, sehari, dua hari, saya masih santai. Tapi kemudian saya mulai menghitung hari (hihi.. kayak lagu) setelah 3 hari berlalu. Saya ingin tahu sampai berapa lama dia tidak BAB. Eh, ternyata sampai seminggu dia tak BAB! Saya mulai khawatir. Ibu saya menyarankan untuk membawa Fahima ke bidan atau dokter. Saya dan suami juga setuju. Tapi, waktu itu suami sedang repot dengan pekerjaannya. Sehingga kami belum sempat juga memeriksakan Fahima.
Karena saya sudah khawatir (banget), maka saya iseng menanyakan permasalahan tersebut ke teman-teman di dunia maya. Dan... taraaa... beginilah status kegalauan saya di fesbuk:
"Temans, ada yg punya pengalaman bebinya gak pup lebih dari 2 hari nggak? Fahima (2,5 bln) gak pup sdh 4 hari ini. Tapi dia gak rewel dan tetap ceria tuh? Bahaya gak ya? Ini mau ke dokter/bidan belum sempat.."
(selengkapnya baca di sini)
Sebagian besar teman menenangkan saya, dan menjelaskan bahwa hal itu wajar terjadi pada bayi yang full ASI (Fahima full ASI). Artinya, ASI yang diminum bayi nutrisinya terserap semua ke tubuh bayi, nggak ada sisa/ampas/residunya. Jadi wajar kalau dia BAB bisa 3-4 hari sekali, bahkan ada yang mengatakan batas maksimalnya 2 minggu. Wuih!! Beda kalau bayi yang mengonsumsi susu formula, pasti ada residu yang menjadi feses setiap harinya. Seperti si sulung Faiq dulu, karena sejak umur sebulan dia sudah konsumsi sufor, jadi BAB-nya 1-2 hari sekali.
Namun di samping itu ada pula yang menyarankan diberi sabun mandi di anusnya, untuk memancing keluarnya feses. Ada pula yang mengatakan bisa diberi obat (lactobe) untuk melancarakan BAB, atau dengan memijatnya di bagian perut dan pantat.
Karena suara terbanyak (eitss... :D) adalah menyarankan untuk membiarkannya saja, saya pun mengikuti pendapat dan sharing teman-teman tersebut. Saya pun tidak jadi periksa ke bidan atau dokter. Alhamdulillah... irit (hihihi... dasar emak-emak).
Alhamdulillah, di hari ke-9 Fahima BAB. Fesesnya mirip coklat yang dicairkan itu lho (maaf yah :) ), warnanya coklat kekuningan, dan teksturnya lembek banget. Berarti dia memang baik-baik saja. Hemmm... alhamdulillah....
Nah, settelah itu, Fahima juga nggak tiap hari BAB-nya. Kadang 3-4 hari sekali. Tapi karena sudah tahu/pengalaman, saya nggak khawatir lagi. Eh, saya jadi tambah ilmu dan merasa tambah pinter, hehehe.... Yah, itulah salah satu nikmat menjadi ibu, kita akan semakin pintar dengan kasus-kasus yang disodorkan si kecil di hadapan kita.
So, merawat bayi itu menyenangkan, dan menjadikan ibu semakin pintar. Bayi tidak BAB seminggu lebih? Tenang saja, selama dia konsumsi ASI eksklusif, itu masih wajar :)
Oh gak papa ya mak ? heuuuu...tapi menurut saya tetap idealnya setiap hari harus BAB mak *_*
ReplyDeleteIya, ternyata gak apa-apa, Mak. Asal anaknya fine-fine aja, trus warna dan tekstur BAB-nya juga normal :)
DeleteMaksimal 2 minggu ya kalau ASI eksklusif. Makasih sharingnya, jadi tambah pengetahuan. Kadang suka panik juga kalau bayi nggak BAB
ReplyDeleteIya, Mak. Itu info dari temen-temen juga, sih :)
Deletekalau ASI eksklusif gak usag khawatir mba..
ReplyDeleteIya, Mbak Rina. Siiip :)
DeleteMerawat dan membesarkan anak itu menyenangkan...
ReplyDeleteiya, bener banget. tapi di sini saya lagi khusus bercerita tentang bayi, jadi ya memakai kata bayi saja :)
Delete