 |
| credit |
Saya senang kalau melihat anak-anak yang sedang tekun membolak-balik lembaran buku, entah hanya melihat gambar-gambarnya saja atau membacanya. Sudah tentu aktivitas seperti itu jauh lebih baik daripada melihat televisi atau bermain gadget. Dan melihat anak-anak yang membaca buku seperti itu, ingatan saya kembali ke masa kecil.
Kalau zaman saya kecil dulu, membaca buku masih merupakan aktivitas yang istimewa. Karena bagi saya saat itu, buku merupakan barang yang tidak cukup mudah saya dapatkan. Paling sering, ya, meminjamnya di perpustakaan SD. Atau, meminjam tetangga yang mendapatkannya dari saudaranya di kota. Nah, lo. Berarti itu buku-buku dan majalah bekas! Hehe.. Ya masih alhamdulillah masih bisa membaca buku :)
Dulu, saya paling sering membaca majalah Bobo, Si Kuncung, Donal Bebek, Mickey Mouse, atau buku cerita detektif (kalau nggak salah serial TRIONA namanya). Selain itu, banyak juga buku lain yang saya baca, dari cerita anak kampung hingga cerita detektif atau petualangan yang merupakan buku adaptasi dari luar negeri. Sepertinya dulu saya juga pernah membaca buku anak yang ternyata sangat terkenal, yaitu seri “Lima Sekawan” atau judul aslinya “The Famous Five” karya Enid Blyton (yah, dulu asal baca saja, nggak peduli penulisnya siapa, judul aslinya apa :D ).
Setelah saya dewasa saya baru tahu kalau buku itu ternyata sangat fenomenal. Buktinya, serial buku itu sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Selain itu, cerita-cerita di dalamnya juga menginspirasi dalam penulisan buku anak maupun cerita anak yang diangkat ke layar televisi. Pun di Indonesia, serial buku “Lima Sekawan” yang “lahir” pada tahun 1942 itu juga mempengaruhi lahirnya buku-buku anak tentang petualangan dan sejenisnya.
Buku Anak yang Menarik
Jelas, buku seperti “The Famous Five” sangat menarik bagi banyak pihak, baik anak-anak maupun para pemerhati buku anak. Lalu pertanyaannya, bagaimanakah menciptakan buku anak semenarik itu, sehingga diminati oleh jutaan orang? Tentu saja semua penulis ingin bukunya diminati banyak orang. Penulis buku anak pun ingin karyanya disukai anak-anak, bahkan bisa mempengaruhi pola pikir dan pembentukan karakter anak.
Kalau menurut saya, buku anak yang menarik itu kriterianya antara lain adalah sebagai berikut:
- Dilihat dari kontennya
- Isi ceritanya yang unik, seru, tidak membosankan. Anak-anak pasti suka :)
- Menambah ilmu pengetahuan. Apakah dari kosa kata yang disajikan, atau ilmu yang disisipkan di dalamnya (misalnya tentang sains, matematika, alam, dll).
- Ada pesan moralnya. Pesan moral tentu menjadi tugas orang tua jika anak belum bisa menemukannya. Apakah tentang kejujuran, keberanian, kesetiaan, pengorbanan, perjuangan, kebaikan hati, dll.
- Untuk buku anak muslim (seperti untuk anak-anak saya), tentu ada tambahannya, yaitu yang mengandung pesan-pesan tauhid dan menambah pengetahuan anak tentang Islam (tentang nabi-nabi, sejarah Islam, keimanan, dll).
- Dilihat dari fisiknya
Fisik buku juga sangat mempengaruhi menarik tidaknya buku anak. Jenis kertas, ilustrasi kaver, gambar-gambar atau ilustrasi di dalam buku, dan bentuk tulisan akan membuat betah tidaknya anak dalam menikmati buku yang dibacanya. Buku anak yang menarik menurut saya tampilannya simpel saja, gambar menarik dan berwarna-warni, tulisan cukup besar dengan model yang simpel, dan kertasnya tergantung usia yang dituju. Bagi balita kertas hardcover lebih cocok karena tak mudah sobek.
Dari semua kriteria di atas, yang paling penting adalah pesan moral yang terkandung dalam setiap buku anak. Sebagai orang tua kita harus pandai-pandai memilih buku untuk anak-anak kita. Karena melalui buku yang dibacanya, sangat mungkin akan mempengaruhi pola pikir dan karakter anak. Buku anak akan turut membangun karakter sejak usia dini. Anak-anak akan sangat mudah meniru karakter dari tokoh-tokoh yang dibacanya, dan lambat laun menjadi karakter maupun membetuk sifatnya. Sehingga karakter positif dalam cerita anak insya Allah akan menumbuhkan karakter yang sama di masa mendatang.
 |
| Salah satu buku anak milik si sulung saya :) |
Kondisi Buku Anak di Indonesia
Kondisi masa kecil saya dulu tentu sangat berbeda dengan kondisi sekarang. Alhamdulillah, anak saya yang balita sudah bisa mendapatkan buku anak dengan mudah jika saya memang membelikannya. Artinya, akses untuk mendapatkan buku sudah sangat mudah, bisa offline atau online.
Mengenai jenis buku, saat ini banyak sekali pilihannya. Dilihat dari kontennya sangat beragam, mulai dari buku cerita hingga buku yang mendukung proses belajar (misalnya pengenalan alat-alat transportasi, dll). Sedangkan dilihat dari bentuknya, bahkan sekarang sudah jauh berkembang. Ada buku dalam bentuk ebook (electronic book) sehingga tak ada fisik buku, cukup dengan membacanya melalui gadget, ada pula yang berkreasi dengan menciptakan buku bantal yang lucu.
Perkembangan buku anak yang semakin meningkat di Indonesia, tak dipungkiri salah satunya disebabkan oleh terus lahirnya penulis-penulis buku anak di negeri ini. Coba saja lihat nama-nama penulis yang tertera di buku-buku anak, sebagian besar adalah nama baru. Coba pula tengok di media sosial, banyak sekali komunitas penulis cerita atau buku anak. Hal ini menurut saya sangat bagus, karena akan memperkaya khasanah buku-buku anak di Indonesia.
Dengan perkembangan buku anak yang semakin bagus ini, tentu akan semakin mempermudah orang tua seperti saya untuk berburu buku anak yang berkualitas. Semoga ke depan, perkembangan ini semakin bagus, semakin baik, dan tidak akan surut ke belakang.
Tulisan ini diikutsertakan dalam
(tema kedua)
Mak, mampir juga baca juga tips di blog ku yaa... http://www.pustakalebahindonesia.com/2014/11/pemilihan-buku-anak-menurut-tahap.html
ReplyDeleteOke.. sudah meluncur ini....
Deleteterima kasih sudah mampir :)