credit |
Di Indonesia ini memang banyak sekali lembaga atau organisasi profesi yang menaungi berbagai profesi yang berbeda-beda. Ada Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI), Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), dan lain-lain. Namun, tahukah Anda tentang IKAPI? Pernahkah Anda mendengar nama itu?
Jujur, saya sendiri baru mendengarnya beberapa waktu yang lalu. Ternyata, IKAPI adalah akronim dari Ikatan Penerbit Indonesia. Ya, IKAPI adalah tempat bernaungnya penerbit-penerbit buku di seluruh Indonesia. Informasi yang saya dapatkan dari web resmi IKAPI, asosiasi ini telah berdiri sejak 64 tahun yang lalu, yaitu tepatnya pada tanggal 17 Mei 1950. Berarti, 5 tahun sejak Indonesia merdeka. Wah, sudah lama juga, ya.
Berdirinya IKAPI ini memang didorong oleh semangat nasionalisme setelah kemerdekaan Indonesia. Maka tak heran jika cita-citanya pun ingin mencerdaskan bangsa. Hal ini memang sesuai dengan amanat kemerdekaan Indonesia. Selain itu, IKAPI bercita-cita ingin memajukan perbukuan nasional. Terkait dengan cita-cita yang kedua tersebut, pada tanggal 4 Juli 1956 IKAPI menetapkan “Panca Daya” sebagai dukungan terhadap perkembangan perpustakaan di Indonesia. Rumusannya adalah sebagai berikut:
- usaha memperluas kesempatan membaca dan memperbesar golongan pembaca dengan jalan mendirikan perpustakaan desa;
- usaha mengembangkan penerbitan buku pendidikan dan pengajaran dengan menarik biaya alat pengajaran;
- usaha menyebarkan hasil cipta sastrawan indonesia dengan jalan mengekspor hak cipta dan mengekspor buku;
- usaha melindungi hak cipta serta membantu penerbitan buku universitas dan buku-buku kategori kesusastraan;
- usaha mengembangkan industri grafika bagi keperluan pencetakan buku.
Selain itu, sebagai sebuah organisasi IKAPI mempunyai visi misi, yaitu sebagai berikut:
Visi:
Menjadikan industri penerbitan buku di Indonesia mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri dan dapat berkiprah di pasar internasional.
Misi:
Ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa melalui upaya penciptaan iklim perbukuan yang kondusif, pengembangan sistem perbukuan yang kompetitif, dan peningkatan profesionalisme asosiasi serta para anggotanya sehingga perbukuan nasional mampu berperan secara optimal demi mempercepat terbentuknya masyarakat demokratis terbuka dan bertanggung jawab.
Peran IKAPI dalam Pengembangan Dunia Baca Tulis
Sebagai asosiasi nasional IKAPI telah mempunyai cita-cita (tujuan), juga visi dan misi yang jelas seperti yang telah saya kutipkan di atas. Saya pikir IKAPI adalah pengayom, pelindung, juga penggerak para penerbit untuk turut serta mewujudkan cita-cita bersama tersebut. Tetapi apakah realitanya sudah berjalan seperti yang diharapkan? Bagaimanakan peran IKAPI dalam pengembangan dunia baca tulis di Indonesia?
Sebagai warga Negara Indonesia yang masih awam akan kiprah IKAPI, saya pikir IKAPI telah bekerja lebih banyak dari yang saya tahu. Namun saya mempunyai harapan-harapan agar IKAPI dapat berperan lebih nyata dalam pengembangan dunia baca tulis di Indonesia, hingga menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Seperti misalnya hal-hal sebagai berikut:
- Lebih sering mengadakan pameran buku di berbagai tempat, bahkan hingga ke cakupan yang lebih kecil seperti misalnya di kecamatan atau bahkan tingkat desa. Bentuknya tentu menyesuaikan, yaitu dalam skala lebih kecil.
- Untuk masyarakat di pedesaan utamanya yang kurang mampu diberikan subsidi dalam pembelian buku.
- Mengadakan berbagai lomba menulis baik untuk para pelajar maupun kalangan umum. Hal ini untuk meningkatkan minat menulis pada masyarakat dan menemukan talenta-talenta baru dalam bidang tersebut.
- Memperluas jaringan baca tulis melalui sosial media (sosmed). Melalui sosmed, IKAPI dapat lebih mendekatkan diri kepada masyarakat secara interaktif. Melalui sosmed pula, IKAPI dapat merekomendasikan buku-buku yang bermutu kepada masyarakat.
- Sehubungan dengan memajukan perbukuan nasional dan memperkenalkan sastra Indonesia secara global, saya berharap IKAPI lebih banyak mengambil peran dalam percaturan buku internasional, yaitu dengan lebih sering menggelar pameran buku di luar negeri atau mengikutkan buku-buku IKAPI dalam berbagai award skala internasional.
Pameran buku (credit) |
Seandainya Saya Menjadi Pengurus IKAPI…
IKAPI sebagai wadah berkumpulnya para penerbit buku di seluruh Indonesia tentu mempunyai wewenang dalam menentukan arah bagaimana cara mencerdaskan bangsa dan memajukan buku nasional. Seandainya saya menjadi pengurus IKAPI, saya ingin berkontribusi langsung untuk hal-hal sebagai berikut:
- Memberikan pengawasan dan proteksi yang ketat atas lahirnya buku-buku di Indonesia. IKAPI harus menggerakkan penerbit untuk hanya menerbitkan buku-buku yang bermutu.
- Untuk semakin menumbuhkan kecintaan masyarakat pada buku, rangsangan-rangsangan harus selalu diberikan. Seperti memberikan subsidi pembelian buku bagi masyarakat kurang mampu, maupun pendistribusian buku hingga ke pelosok daerah di nusantara.
Reformasi awal dalam IKAPI mungkin tak perlu muluk-muluk. Karena dengan adanya buku-buku yang bermutu dan menciptakan kecintaan masyarakat akan buku, maka diharapkan seluruh lapisan masyarakat akan semakin cerdas. Dengan modal tersebut cita-cita untuk mencerdaskan bangsa dan memajukan buku nasional akan semakin mudah tercapai.
Tulisan ini diikutsertakan dalam
(tema kelima)
No comments
Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.