Mengenal suatu daerah secara lebih dekat karena ada ikatan tertentu pasti rasanya lebih spesial daripada tanpa ikatan apapun. Setidaknya itulah yang saya rasakan ketika ingin mengenal lebih dekat dengan daerah Nganjuk. Karena adanya ikatan perkawinanlah saya bisa mengenal dan selanjutnya menjadi sedikit banyak tahu mengenai salah satu daerah (kabupaten) di Jawa Timur ini. Tapi sebenarnya saya bukan hanya ingin mengenal Nganjuk, saya juga ingin menumbuhkan kecintaan pada tanah kelahiran suami tersebut dengan mengunjungi banyak tempat di sana.
Di awal pernikahan, kuriositi saya terhadap Nganjuk begitu besar sehingga saya selalu ingin menjelajah daerahnya setiap kali kami (saya dan suami) mudik ke sana. Sebelum menikah, saya memang “buta” akan daerah itu. Sekali pun saya belum pernah ke sana. Sehingga saya pikir, saya harus tahu lebih banyak tentang daerah ini karena belahan jiwa saya terlahir di sana. Hehehe… Saya harus tahu budayanya, tempat-tempat wisatanya, ragam kulinernya, kekayaan alamnya, de es be.. de es te.. :). Tapi, domisili kami yang berada di Sidoarjo, membuat kami jarang ke Nganjuk, sehingga belum tentu sebulan sekali kami mengunjungi tempat itu.
Waktu itu kalau tidak salah adalah kali ketiga saya menginjakkan kaki di Nganjuk selepas pernikahan kami. Kami pulkam lumayan lama karena bertepatan dengan liburan Hari Raya Idul Fitri tahun 2009. Yap, saya ingin mengajak suami jalan-jalan selama liburan di sana. Ingin saya tak muluk-muluk. Saya hanya ingin “mencuri waktu” di sela acara berkunjung ke rumah saudara-saudara, untuk berkeliling kampung, melihat-lihat sawah atau pemandangan desa di Nganjuk, sambil mendengarkan cerita suami tentang tanah kelahirannya. Atau, pergi ke pasar atau ke alun-alun Nganjuk lalu mencicipi beberapa kuliner khas di sana. Sementara itu dulu. Suami yang terlahir di Nganjuk dan baru meninggalkan daerah ini selepas SMA tentu tahu banyak hal tentang “kota angin” tersebut, yang menjadikan saya mempunyai seorang guide yang bisa diandalkan :).
Namun tanpa saya sangka, di saat itulah saya justru berkesempatan mengunjungi salah satu tempat wisata di Nganjuk. Aiiih senangnya, secara spontanitas saja itu terjadi :).
Di pagi selepas subuh, sebagai pasangan yang masih terbilang pengantin baru, kami dengan suka cita berjalan-jalan mengelilingi kampung dan sekitarnya. Kami bersepeda motor tanpa berbekal apapun. Hanya sepeda motor, pakaian berjaket yang melekat di badan, dompet, dan handphone (hape) yang kami bawa. Kami tak berencana ke tempat wisata tertentu. Tapi, eh, di tengah jalan suami menawarkan untuk pergi ke sebuah tempat wisata. Katanya, namanya “Air Terjun Roro Kuning” atau biasa juga disebut dengan “Air Merambat Roro Kuning” karena bentuk aliran sungainya yang menyerupai bentuk akar yang merambat.
Perjalanan kami ke sana tidak begitu mudah. Jalanan yang terjal dan berbatu juga berkelok-kelok memberikan tantangan tersendiri untuk suami sebagai pengendara sepeda motor. Suami harus ekstra hati-hati agar kami tidak terjatuh, apalagi saat itu saya sedang hamil muda ;). Tapi jalanan yang berbatu itu justru menjadikan perjalanan kami terasa seru! Kami bisa puas menikmati pemandangan desa di daerah pegunungan yang menghijau. Aah… segarnya! Dan ketika telah sampai di tempat tujuan, rasanya adem… Rasa capek dan “tekanan” karena harus ekstra hati-hati di jalan pun terbayar sudah.
Tempat wisata itu begitu sejuk dan menyegarkan mata dan pikiran kami. Apalagi kami tiba di sana di saat hari masih pagi sekali (sekita pukul 8 pagi, tempat wisatanya belum resmi dibuka, hehe.. ). Pengunjung belum ada, jadi kami bisa bebas menjelajah segala area di sana dan bebas berekspresi ;). Kami pun tak mau membuang kenangan di tempat itu dengan sia-sia. Kami berfoto di depan air merambat Roro Kuning. Karena suasana masih sepi, kami pun enjoy berfoto ria di sana. Meski hanya dengan kamera hape, it’s okay. Saya dan suami berfoto bergantian. Dan, akhirnya kami pun berfoto bersama. Suami yang memegang hape dengan tangan kanannya, dan… taraaa… kami pun ber-wefie-ria :D.
Wefie dengan tangan kanan suami :) |
Inilah foto Air Merambat Roro Kuning (credit) |
Kami memang belum mempunyai kamera yang bagus, atau hape Smartfren yang keren yang bagus buat foto-foto. Tapi itu tak menghalangi kami untuk berekspresi (semoga suatu saat bisa punya hape sekeren Smartfren… aamiin…). Setiap kali kami mengunjungi suatu tempat yang asyik, maka kami tak lupa mengabadikan momen melalui foto. Tujuan utamanya memang untuk dokumentasi pribadi saja, dan tentu saja sebagai kenang-kenangan. Ya, kami berdua pernah berkunjung ke air merambat Roro Kuning di awal pernikahan! :)
(dan tentu saja saya tak pernah foto selfie untuk tujuan pamer wajah, karena wajah saya emang pas-pasan dan nggak fotogenic sama sekali! Hahaha… ).
Itulah salah satu cerita saya ketika mengunjungi sebuah tempat wisata di daerah asal suami saya, Nganjuk. Sayangnya, hingga saat ini ketika usia pernikahan kami hampir 6 tahun, ternyata saya belum bisa berkunjung ke banyak tempat wisata di sana. Padahal, tidak sedikit pula tempat wisata atau tempat-tempat asyik lainnya di Nganjuk yang layak dikunjungi sekadar untuk refreshing atau berwisata kuliner, misalnya.
Kami memang bukan traveler atau backpacker yang suka bepergian ke tempat-tempat indah di dunia ini. Namun saya ingin, suatu saat bersama suami dan anak-anak bisa mengunjungi tempat-tempat wisata itu (di Nganjuk) agar kecintaan anak-anak pada tanah kelahiran ayahnya juga tumbuh.
Wahhh ada lomba selfie rupanya..maooo
ReplyDeleteAyoo ikutannn.. DL masih lumayan lama, Mbak Nova :)
DeleteWaktu pertama liat kirain bekgronnya air terjun, ternyata air merambat ya mak
ReplyDeleteIya, Mak Rahmi.. kalo dibilang air terjun kayaknya kurang tinggi deh itu, trus jatuhnya kan kayak merambat aja, hehe..
DeletePemandangannya adem bener... seneng liatnya...
ReplyDeleteIya, Mak Hana. ademmmm.... hijau.. segerrrr.... gitu deh.. hehe.. subhanallah wa alhamdulillah..
DeleteYg saya tahu, air terjun Nganjuk itu Sedudo yg terkenal itu. Ternyata masih ada yg lain to. Nice share Mak :)
ReplyDeleteIya sebelumnya pernah dengernya ya yang Sedudo itu. Mak.. tapi malah kesampaiannya ke Roro Kuning duluan :)
Deletemakasih, Mak Vhoy :)
wih suasana nya segar, enak pakai ngadem di siang hari
ReplyDeletebetullll itu... silakan dikunjungi :)
Deletesemoga kompetisi blog smartfren nya berhasil yaa ... itu pemandangannya kereen .. apalagi kalau pakai kamera yang megapiksel nya agak banyak ditambah di edit dikit .. pasti keren bangeeet :D
ReplyDeleteaamiin... iya emang lumayan keren.. sayangnya gak punya (belumm :D ) kamera yang bagus... hiks..
DeleteAir terjunya memang bikin segar mata, dan sejuknya kayaknya bikin seneng jalan2 disana
ReplyDeletebener banget.. air terjunnya seger banget, view sekitarnya juga ademmmm :)
Deletepemandangan air terjunnya bikin segaar. Nanti kalau udah punya smartfren, sering-sering selfie, Mak :)
ReplyDeletehahaha... saya aamiin-kan deh, Mak.. semoga bisa punya smartfren :D *selfie-nya gak tau ntar :p *
Deleteasyiknya yang ber-Wefie ria dengan suami.....air merambat roro kuning-nya asri banget ya......,selamat berlomba ya...semoga menjadi salah satu yang terbaik.....
ReplyDeletekeep happy blogging always....salam dari Makassar - Banjarbaru :-)
hihihi.. jadi malu nih.. :)
Deletemakasoh doanya, Pak.. salam kembali dari Sidoarjo :)
semoga anak2nya bisa ikutan ya mbak,
ReplyDeleteRoro Kuning tu disitu
salam kenal ya mbak Diah
@guru5seni8
penulis di www.kartunet.or.id/http://hatidanpikiranjernih.blogspot.com