Hari ini, tanggal 10 Januari 2016 bapak-ibu saya akan pergi ke Solo. Rencananya, mereka akan ke sana selama kurang lebih seminggu. Ya, rencana perjalanan yang sukses membuat saya mupeng! Tapi apa daya, waktu yang tidak memungkinkan bagi saya untuk ikut. Si sulung sedang sekolah, dan suami lagi banyak kerjaan. Dan yang terpenting, kami tak mendapat undangan pernikahan seperti yang didapat oleh bapak-ibu! Hehe…
Ya, bapak-ibu ke Solo untuk menghadiri acara pernikahan dan sekaligus untuk mengunjungi saudara-saudara di sana. Pergi ke Solo memang masih bisa dikatakan pulang kampung bagi kami sekeluarga. Meski sekarang kami sudah tak mempunyai rumah di sana, tapi saudara kami banyak sekali yang tinggal di sana. Dan tentu saja, karena Solo adalah tanah tumpah darah saya. Di mana saya lahir dan besar di sana bersama bapak-ibu. Jadi setiap bapak-ibu pergi ke Solo atau saya sendiri yang ke sana, rasanya exciting banget! Ada rasa bahagia yang teramat sangat karena mengunjungi tempat penuh sejarah dalam hidup kami.
Biasanya, di sana kami memuaskan rasa kangen dengan menikmati berbagai kuliner ataupun membeli hasil-hasil budaya khas Solo lainnya. Di dekat rumah bulik yang biasa kami jadikan tempat singgah ada berbagai kebutuhan yang kami perlukan itu. Tetangga samping rumahnya berjualan salah satu kuliner khas Solo yaitu salad. Kemudian tetangganya yang agak jauh ada yang berjualan nasi liwet, timlo, serabi, ampyang, intip, onde-onde, wajik, jenang gulo, dan lain-lain yang semuanya merupakan kuliner maupun jajanan khas Solo.
Beberapa kuliner dan jajanan khas Solo. Ada nasi liwet, timlo, serabi, dan ampyang. |
Biasanya selain kami menikmatinya di sana, kami juga akan membawa macam-macam jajanan khas Solo sebagai oleh-oleh untuk teman atau tetangga. Selain jajanan sebagai oleh-oleh, kalau kami mau kami juga bisa dengan mudah mencari oleh-oleh khas Solo lainnya. Seperti wayang, blangkon (topi tradisional Solo), baju beskap, atau berbagai produk batik seperti baju, tas, sepatu, sandal, scarf, dan lain-lain.
Solo Kota Batik
Solo, tentu saja identik dengan batik. Meski Solo bukanlah satu-satunya kota di Indonesia penghasil batik, tapi tak bisa dipungkiri batik Solo memiliki ragam yang begitu kaya dan banyak diminati masyarakat. Sebagai kota batik, Solo menawarkan berbagai pilihan produk batik di banyak tempat. Sehingga para penikmat batik bisa dengan mudah mendapatkan produk-produk batik di seluruh penjuru Solo. Bukan hanya di pasar atau mal atau pusat-pusat perbelanjaan lain, tetapi juga di gerai-gerai kecil atau bahkan banyak kampung di Solo yang menjadi kampung batik.
Biasanya, untuk memuaskan rasa kangen dengan kota kelahiran, saya pun suka berjalan-jalan untuk melihat-lihat produk-produk batik di berbagai tempat di Solo. Kadang membeli, tetapi kadang juga sekadar window shopping karena uang tidak cukup. Hehe… Lebih senang lagi kalau bisa membelikan saudara sebagai oleh-oleh. Dulu pernah saya membelikan adik baju batik. Alhamdulillah dia suka, jadi saya pun ikut senang karena oleh-oleh saya tidak mubadzir.
Nah, besok saat bapak-ibu pulang kampung sebenarnya saya juga ingin titip dibelikan batik. Boleh berupa baju, sepatu batik, atau tas batik. Karena biasanya kalau di sana bisa mendapatkan batik dengan harga lebih murah. Tapi… bapak-ibu kan sudah tua. Saya kasihan kalau membayangkan dua orangtua itu berjalan-jalan untuk mencarikan batik buat saya. Pasti mereka kecapekan. Apalagi bapak paling enggak betah kalau diajak belanja. Belum lagi kalau motif dan modelnya tidak sesuai dengan selera saya.
Kepikiran juga untuk titip sama saudara sepupu untuk membelikan, jadi nanti bapak-ibu tinggal bawa pulang. Tapi lagi-lagi saya takut enggak sesuai dengan selera saya. Masa sih dia suruh WA atau BBM-in saya tiap dapet barang bagus, kasih liat fotonya cocok apa enggak sama saya? Kan, merepotkan sekali, hehe… Memang kalau saya pribadi membeli barang apalagi baju itu kalau enggak melihat sendiri kurang puas. Takut enggak cocok modelnya, motifnya, bahannya ataupun ukurannya. Apalagi kalau batik, takut dapat yang bahannya mudah luntur. Jadi saya masih menimbang-nimbang, nih, jadi titip enggak, yaa… :).
Beli Online?
Nah, sekarang, kan, jamannya apa-apa serba online. Beli batik pun tentu saja juga bisa online. Saya juga jadi mikir, daripada ngerepotin orang, apa sebaiknya saya beli batik secara online aja, ya? Karena beli baju masih takut salah ukuran kalau beli online, kalau beli tas batik tentu enggak takut salah ukuran, dong, ya. Hihi… Kebetulan ada beberapa tas batik cantik yang nongkrong di halamannya ZALORA. Dari yang harganya mahal sampai yang terjangkau oleh kantong saya :). Kualitasnya pun bagus-bagus, seperti produk batiknya Danar Hadi dan Bungah yang asli Indonesia.
Halaman "tas batik" di ZALORA. |
Kalau biasanya enggak pede mampir di gerainya Danar Hadi di Solo, sekarang saya bisa leluasa intip-intip barang plus harganya lewat layar komputer atau smartphone. Iya, biasanya kalau pas jalan-jalan di Solo enggak pede mampir di gerai Danar Hadi yang keren itu karena takut uangnya enggak cukup, terus enggak jadi beli. Hihi… kan, malu. Sementara kalau window shopping di online shop, kan bebas…. Jadi, saya juga menimbang-nimbang, nih, mungkin saya akan membeli pelengkap fashion wanita yang satu itu secara online aja, lah… Mengenai oleh-oleh dari bapak-ibu, terserah mereka, lah, mau ngasih oleh-oleh apa :).
Beberapa tas batik koleksi ZALORA. Cantik-cantik, kan? :) |
Nah, barangkali teman-teman ada juga yang pengin beli tas batik buat keperluan acara kondangan atau buat kerja, bisa juga lho, intip-intip pilihannya di ZALORA. Sebagai warga Indonesia yang menghargai warisan budaya negeri ini, boleh, dong, ikut melestarikan batik dengan mengoleksi dan memakainya dalam keseharian. Tas batik bisa di-mix and match dengan pakaian batik atau pakaian non-batik. Pasti tambah keren, deh. Batik, kan, emang keren. Yuk! :)
#sponsoredpost
Jadi tambah kangen pengen ke solo deh. Keluarga ibuku juga banyak yang di solo.
ReplyDeleteSolo emang ngangenin, Mbak. Hehe... Terutama bagi orang kelahiran Solo seperti saya (ya iyalahhh :D)
Deletetas batiknya cantik banget :) saya belum pernah ke Solo, pengen sih padahal dulu adik saya kuliah di Solo
ReplyDeleteCeki2 di Zalora, Mbak ;)
DeleteAyo Mbak, jalan2 ke Solo, pasti tertarik beli oleh2 khas Solo ;)
Klo ke solo aku inget banyak bgt yg jual makanan di pinggir jalan, semua enak enakkk
ReplyDeleteWah, mbak Nita pernah ke Solo juga, toh? Hehe.. Iya, emang kebanyakan enak2, Mbak :)
Deletecinta batik sama dengan melestarikan budaya bangsa yah Mbak :)
ReplyDeleteYup, bener banget itu, Mbak :)
Deletemodelnya cakep..gak malu-maluin dibawa kemana aja..
ReplyDeleteHe em, Mbak, cakep2 dan kalem2 seperti selera saya :)
Deletejadi pengen ke solo beli batik, tp udh bisa online yaa ... hehe
ReplyDeleteKe Solo bisa, online juga bisa, Mbak :) tapi kalo ke Solo bisa sambil jalan2 :)
Deletecakep cakep bingits ya mbak tas khas Solo...pengn dolan ke sentranya nih mbak :)
ReplyDeleteIya, cakeeeepppp :)))
Deleteayo, Mbak, main ke Solo. Di sana "ngembyah" (banyak banget) :D