Saat mendapat kesempatan untuk mengupas profil blogger yang satu ini, sempet mikir, kayaknya saya sudah akrab dengan nama ini. Tapi siapa, yaaa? Oh, sepertinya karena dia lumayan sering menang lomba blog, deh. Jadi namanya sering saya lihat di timeline Facebook. Atau, sering saya lihat juga namanya di timeline Twitter, karena blog bukunya sering ngadain event buku semacam giveaway gitu.
Dialah Afifah Mazaya, blogger muda asal Bogor. Asli Bogor dan sekarang juga menetap di Bogor. Blogger yang akrab dipanggil dengan nick name Fifah ini, adalah lulusan IPB (Institut Pertanian Bogor) jurusan Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi, dan sekarang sedang menikmati pekerjaan sebagai freelance.
Blog Fifah ada 2, yang pertama di www.afifahmazaya.com dengan judul blog "Flying Without Limit" dan satunya lagi ada di www.theladybooks.com dengan judul "Lady Book's Note". Blog pertama adalah blog lifestyle, enggak ber-niche khusus, karena Fifah memang ingin bebas bercerita tentang apa saja di blog ini. Sedangkan blog yang kedua, seperti namanya, blog ini adalah blog khusus tentang buku. Berisi review-review buku, giveaway tentang buku, dan segala macam yang berbau buku, deh.
Karena saya baru saja mengenal Fifah dalam kelompok #arisanlink di komunitas Blogger Perempuan, jadi saya memang belum mengenal lebih jauh dengan muslimah berkacamata ini. Pertama kali membaca perkenalan dirinya di blog, saya seperti membaca cerita-cerita di buku-buku seri "Chicken Soup". Bahasanya lugas, to the point, tapi kadang ada clue-clue tertentu yang bikin kita mikir, hehe... Misalnya pada kalimat pertamanya ini, "Juni 2015, aku baru saja menambah panjang namaku, tapi aku lebih suka namaku hanya seperti ini."
Setelah mikir beberapa menit, lhah... saya baru sadar apa artinya. Soalnya sebelumnya belum kenal sama sekali, sih, sama Fifah ini :D *saya lemot, ya, Fifah*
Kemudian lanjut dengan membaca beberapa blogpost-nya. Bahasanya memang seperti itu, kalau saya bilang, gaya-gaya "Chicken Soup" (maaf kalau salah). Dari tulisan-tulisannya pula, kelihatan juga kalau Fifah ini suka baca buku. Plus enggak lupa kelihatan juga gaulnya :D. So, sebatas mengubek-ubek blog beserta akun medsos Fifah, saya jadi sedikit tahu tentangnya. Kesan saya, Fifah ini anaknya kutu buku, smart, gaul, tapi sekaligus juga pendiam. Dan memang hal itu diakuinya, dia memang seorang introvert.
 |
Afifah dan Sifat Introvert
"Aku seorang introvert, tapi aku tidak merasa itu suatu kekurangan. Setiap orang mempunyai caranya sendiri untuk mengatasi hal yang tampak sulit ditangani, bukan?"
Itu salah satu petikan kalimat dalam halaman "About and Contact Me" di blog Fifah. Oke, Fifah, tampaknya kita punya pandangan yang sedikit berbeda tentang sifat yang satu ini: introvert. Hehehe... Pasalnya, saya juga seorang introvert, terutama dulu sejak usia SD hingga sebelum menikah. Kisah saya itu pernah saya tulis di sini: "Sepenggal Kisahku: Introvert dan Merasa Terdiskriminasi".
Kalau Fifah tampak merasa nyaman dengan sifat itu, tapi saya enggak. Yah, memang kondisi tiap orang berbeda, ya. Mungkin sifat introvert Fifah tidak separah yang pernah saya rasakan di masa lalu. Kalau saya hanya punya sedikit teman, tapi Fifah tampak sebaliknya. Meski dia pendiam, tapi sepertinya dia fine-fine saja dalam masalah pergaulan.
Kalau Fifah mencoba mensyukuri sifat itu dengan tetap menjadi diri sendiri, tetap berprestasi baik di dunia nyata maupun di dunia blogging dengan sifat introvertnya, maka saya mensyukuri pengalaman pernah menjadi seorang introvert untuk mengubah sifat itu di kemudian hari. Ya, saya tak ingin anak-anak saya menjadi introvert, tertutup dalam masalah-masalahnya kepada kami, kedua orangtuanya.
Saya berharap semoga Fifah hanya introvert terhadap lingkungan luarnya, ya. Saya berharap dia tidak tertutup kepada kedua orangtuanya. Karena bagaimanapun orangtua (dan keluarga) tentunya akan lebih senang jika anak-anaknya terbuka kepada mereka. Sehingga segala masalah, perkembangan hidup, dan sebagainya dari anak-anaknya dapat diketahui dengan baik. Sehingga jika terjadi sesuatu hal, orangtua dan keluarga sudah mengetahui duduk persoalannya dengan baik untuk kemudian membantu sebagaimana mestinya.
Wah... ini, kok, malah meng-compare dengan kisah saya sendiri, sih. Hehe... Yang jelas, saya kagum sama anak muda seperti Fifah ini. Anak muda yang punya kreatifitas dalam bidang menulis dan membaca, di samping kesibukannya dalam bekerja. Memanfaatkan masa muda dengan sebaik-baiknya.
Oiya, kedua blog Fifah ini sama-sama kerennya, lho. Keduanya tampil minimalis, rapi, dan manis. Alexa rank-nya pun cukup ramping (dibanding blog saya ini, hihihi... ). Kalau soal DA dan PA, masih harus ditingkatin lagi, ya, Fifah :).
Oke, jika teman-teman mau berkenalan lebih jauh dengan Afifah Mazaya, silakan meluncur ke blognya. Tentu saja, channel-channel medsos-nya sudah lengkap ada di sana ;). Dan, sekian dulu kupas profil blogger kali ini.
Happy blogging!
Aku juga introvert lho mbak, lebih tepatnya mager, males gerak jd males keluar rumah, trus males bersosialisasi.. haha
ReplyDeleteKalau introvert sm ortu, kayaknya tergantung ortunya juga ya.. moga kita bisa jd teman curhat yg baik untuk anak2 kita,, salam super, :D
Keren ya mbak afifah itu tipe orang yang introvert tapi bisa sukses, hmm sepertinya harus banyak belajar nih sama mbak afifah.
ReplyDeleteaku juga alinya introvert lho mbaa...lama2 gaul sy yg ramee eh ketularan hihihih
ReplyDeletepengen berguru juga sama Mba Diah soal DA & PA :)
ReplyDeleteblogku Da & PAnya masih kalah jau dibanding blog Mba Diah ini :)
Mba Fifah inimembuktikan bahwa sifat introvert bukanlah penghalang untuk berkarya yah :)
wah, saya juga nulis ttg mba Afifah nih, memang bikin salut ya blogger satu ini :)
ReplyDeleteAku malah belum pernah baca Chicken Soup selain kalau lagi mampir ke tokbuk dan nemu yang kebuka segelnya. Hehe.
ReplyDelete