Saya tuh enggak suka naik mobil yang AC-nya disetel kenceng. Kedinginan. Trus kalau terlalu dingin nanti bisa sakit di ulu hati, atau pusing dan mabok. Hihi. Dasar orang ndeso, enggak akrab sama yang namanya AC. Eh tapi, ternyata temperatur AC yang terlalu dingin pada saat berkendara juga berpengaruh pada mesin mobil, lho. Dan itu merupakan salah satu Eco Driving Skill yang perlu kita ketahui kalau mau enggak tekor dalam berkendara.
Ha? Eco Driving? Apa itu?
Kalau belum tahu, mari kita ketahui bersama :).
Ya, jadi hari Kamis (10 November 2016) kemarin saya berkesempatan menimba ilmu tentang Eco Driving bersama teman-teman blogger yang diselenggarakan oleh Mobil123.com. Acara yang diadakan di Buro Café, Jalan Sumatra No. 40 Surabaya ini menggandeng Nissan sebagai salah satu merk mobil yang ada di Mobil123.com. Oh ya, Mobil123.com sendiri adalah Portal Otomotif No. 1 di Indonesia yang mempertemukan antara pembeli dan penjual yang terpercaya di satu platform yang terdiri dari listing berkualitas dan juga riset, review kendaraan untuk menciptakan sebuah pengalaman jual beli yang terbaik.
Ya, jadi hari Kamis (10 November 2016) kemarin saya berkesempatan menimba ilmu tentang Eco Driving bersama teman-teman blogger yang diselenggarakan oleh Mobil123.com. Acara yang diadakan di Buro Café, Jalan Sumatra No. 40 Surabaya ini menggandeng Nissan sebagai salah satu merk mobil yang ada di Mobil123.com. Oh ya, Mobil123.com sendiri adalah Portal Otomotif No. 1 di Indonesia yang mempertemukan antara pembeli dan penjual yang terpercaya di satu platform yang terdiri dari listing berkualitas dan juga riset, review kendaraan untuk menciptakan sebuah pengalaman jual beli yang terbaik.
Mobil123.com memiliki jumlah listing terbesar di Indonesia dengan lebih dari 200.000 listing kendaraan tersedia dalam databasenya. Mobil123.com dikunjungi oleh para pembeli dan pencari kendaraan yang berjumlah 1.5 juta orang yang melihat lebih dari 13 juta halaman per bulannya (sumber: Mobil123.com). Waw... banget...!! Jadi ini seperti showroom mobil tapi secara online. Dan sekali lagi, terbesar dan terpercaya! Terbesar karena seperti data yang telah tersebut di atas, dan terpercaya karena seleksi dealer yang masuk ke sana sangat ketat. Jadi jangan takut tertipu kalau mau jual-beli mobil di sana.
Yuk, Ketahui Bersama tentang Eco Driving
Talkshow diawali dengan live music beberapa saat sebelum materi inti disampaikan. Acara tersebut memang dikemas santai tapi serius, yang mengundang sejumlah rekan jurnalis dan blogger. Setelah undangan disegarkan dengan alunan musik dan makan siang, acara pun dimulai dengan sambutan dari pihak Mobil123.com, kemudian dilanjut dengan paparan awal oleh mas Indra Prabowo, Managing Editor dari Mobil123.com.
Sumber: OICA & Wardsauto. |
Mas Indra menyampaikan fakta-fakta tentang peningkatan populasi kendaraan bermotor di dunia, seperti dalam infografis di atas. Bahwa produksi kendaraan bermotor semakin meningkat dari tahun ke tahun, karena mengimbangi kebutuhan konsumen. Peningkatan tersebut tentu saja berpengaruh pada banyak hal, di antaranya konsumsi energi, pengaruh terhadap lingkungan, keamanan berkendara, dan lain-lain.
Lalu apa yang bisa dilakukan? Ada empat poin yang menjadi perhatian, yaitu:
- Rekayasa teknologi. Misalnya mesin untuk meningkatkan efisiensi BBM dan mereduksi CO2, kendaraan otonom.
- Penggunaan bahan bakar alternatif.
- Memperbaiki infrastruktur.
- Perilaku pengemudi.
Berkaitan dengan hal-hal tersebut, Bapak Sugihendi dari Nissan memberikan pemaparan tentang pentingnya pengetahuan akan Eco Driving. Sesuai dengan tema acara, "Eco Driving, Mau Gak Tekor? Ini Caranya" bahwa kita sebagai pengendara kendaraan bermotor harus cerdas dalam berkendara, bagaimana berkendara yang ekonomis, agar kita pun enggak akan tekor :).
Eco driving adalah cara mengemudi yang bertujuan untuk mengoptimalkan konsumsi bahan bakar dan sangat berperan dalam mengurangi risiko kecelakaan di jalan raya. Eco driving juga berpengaruh pada pelestarian lingkungan. Jadi, eco driving ini akan bisa menghemat uang, bahan bakar, dan turut menjaga lingkungan. Menarik sekali, bukan? Makanya, kita harus tahu, nih. Simak terus, ya...
Pada intinya, kecakapan dalam mengemudi mencakup kesiapan teknik dan psikologis. Kuasai tekniknya, lalu siapkan mental untuk menghadapi arus lalu-lintas di jalan. Nah, berkaitan dengan teknik mengemudi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum berkendara, yaitu:
- Gunakan bahan bakar sesuai nilai oktan yang disarankan bagi mobil yang akan dipakai. Karena nilai oktan bahan bakar akan menentukan pembakaran yang sempurna, yang akan berpengaruh pada mesin.
- Periksa tekanan angin ban secara visual, dan periksa tekanan dengan alat ukur minimal sebulan sekali. Karena jika tekanan kurang akan mengakibatkan ban cepat aus secara tidak normal dan boros bahan bakar.
- Hindari muatan berlebihan. Ini berpengaruh pada borosnya bahan bakar karena tenaga yang dikeluarkan otomatis juga besar. Dan bisa juga merusak mobil secara keseluruhan.
- Service mobil secara berkala. Masalah-masalah pasa system control emisi seperti knalpot bocor, busi yang sudah aus, dan lain-lain bisa menyebabkan konsumsi bahan bakar meningkat. Maka harus diservice secara berkala agar kendaraan selalu dalam kondisi maksimal.
Kalau persiapan sebelum berkendara sudah dilakukan, artinya kita sudah siap berkendara secara aman. Lalu, bagaimana eco-driving skill-nya? Berikut ini hal-hal yang harus kita perhatikan selama berkendara:
Nah, kemudian, apa manfaat dari eco driving tersebut? Seperti telah disinggung di muka, bisa menghemat uang dan bahan bakar, juga turut menjaga lingkungan. Namun secara detail dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Lakukan akselerasi/penekanan pedal gas secara perlahan (bertahap). Akselerasi mendadak akan mengakibatkan konsumsi bahan bakar yang berlebihan.
- Hindari membebani mesin atau putaran mesin secara berlebihan. Putaran mesin dapat dijaga pada kisaran 2000 RPM.
- Antisipasi terhadap kondisi lalu lintas untuk menghindari akselerasi dan deselerasi mendadak yang terus-menerus. Jangan sering-sering berhenti-jalan jika tidak kepepet, jaga jarak aman dengan mobil di depan kita (agar tidak terlalu mendadak jika mengerem), jika dalam kondisi macet, perlakukan pedal gas sehalus mungkin untuk meminimalkan penggunaan bahan bakar.
- Jangan meletakkan kaki pada pedal kopling (transmisi manual) saat berkendara, atau berkendara setengah kopling. Karena hal ini bisa menyebabkan keausan kopling lebih cepat, kopling menjadi cepat panas (selip), dan boros bahan bakar.
- Hindari pengereman tidak perlu. Sebisa mungkin gunakan engine brake untuk mengurangi kecepatan. Maka jaga jarak yang aman dengan mobil di depan kita harus diperhatikan.
- Pertahankan pada kecepatan cukup wajar saat berkendara di jalan tol. Ternyata berkendara terlalu cepat juga bisa mengakibatkan boros bahan bakar.
- Hindari mesin idling (menyala dalam kondisi netral) terlalu lama. Jika kita sedang menunggu dalam waktu lama, lebih baik matikan saja mesin mobilnya, lalu hidupkan jika sudah perlu.
- Aktifkan penyejuk udara (AC) dalam temperatur yang tidak terlalu dingin, atau matikan bila perlu. Nah, ternyata penyetelan suhu yang terlalu minim akan membebani kerja mesin mobil. Begitu pula dengan peralatan listrik lainnya.
- Tutup jendela pada saat berkendara dalam kecepatan tinggi. Mengemudi dalam kecepatan tinggi dan jendela terbuka, akan mengganggu aerodinamika kendaraan dan menurunkan nilai ekonomis bahan bakar.
- Jangan bertindak agresif dalam mengemudi. Santai saja. Maka usahakan kita punya cukup waktu dalam mencapai tujuan saat bepergian. Agar kita tidak terburu-buru, yang berdampak pada sisi psikologis kita. Kita mungkin akan agresif dalam mengemudi, atau mudah terpancing pada pengemudi lain yang agresif. Usakan tetap fokus dan tenang. Ingatlah kita akan berkendara secara ekonomis, eco driving :).
Nah, kemudian, apa manfaat dari eco driving tersebut? Seperti telah disinggung di muka, bisa menghemat uang dan bahan bakar, juga turut menjaga lingkungan. Namun secara detail dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Biaya. Biaya bahan bakar dan perawatan mobil bisa ditekan, karena dengan eco driving kita sangat memperhatikan penggunaan bagian-bagian kendaraan secara hemat dan efisien.
- Lingkungan. Dengan eco driving kita dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2) dan mengurangi polusi udara.
- Sosial. Eco driving bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain, karena kita bisa lebih bertanggungjawab dalam berkendara, mengurangi tingkat stress, dan memberikan kenyamanan bagi pengemudi sendiri, penumpang, dan pengguna jalan yang lain.
- Keamanan. Eco driving dapat meningkatkan keselamatan dalam berkendara, yang pada akhirnya bisa mengurangi risiko kecelakaan di jalan.
Sebagai tambahan informasi, eco driving sudah diterapkan pada mobil-mobil produk Nissan. Jadi di mobil Nissan sudah ada tombol otomatis untuk eco driving, sehingga mobil bisa lebih hemat bahan bakar, lebih awet, dan lain-lain.
Oiya, meski eco driving itu tujuannya antara lain untuk kepentingan ekonomis, bukan berarti segala cara bisa dipakai agar bisa berhemat, lho. Misalnya mencampur bahan bakar premium dan pertalite, dengan tujuan mendapatkan nilai oktan di tengah. Tapi hal seperti ini enggak boleh dilakukan. Apa sebabnya? Karena nilai oktan akan naik-turun enggak karuan, sehingga malah menyebabkan mesin cepat rusak.
Hemm... jadi acara Kamis kemarin itu memberikan tambahan ilmu yang bermanfaat banget buat saya. Kita memang harus Ketahui Eco Driving, Agar Semakin Cerdas Berkendara. Waktu pulang, saya sampaikan materi tersebut ke suami. Yah, apapun mobilnya, menggunakan kendaraan secara lebih ekonomis itu akan lebih baik, kan. Biar enggak tekor, katanya :). Trus, saya yang enggak doyan AC ini enggak lupa juga menasehati anak saya yang sukanya nyetel AC kenceng, "AC-nya kecil aja, ya, biar mesin mobilnya awet." Padahal, ya, ada maksud lain selain untuk eco driving. Hihihi.
Oiya, meski eco driving itu tujuannya antara lain untuk kepentingan ekonomis, bukan berarti segala cara bisa dipakai agar bisa berhemat, lho. Misalnya mencampur bahan bakar premium dan pertalite, dengan tujuan mendapatkan nilai oktan di tengah. Tapi hal seperti ini enggak boleh dilakukan. Apa sebabnya? Karena nilai oktan akan naik-turun enggak karuan, sehingga malah menyebabkan mesin cepat rusak.
Hemm... jadi acara Kamis kemarin itu memberikan tambahan ilmu yang bermanfaat banget buat saya. Kita memang harus Ketahui Eco Driving, Agar Semakin Cerdas Berkendara. Waktu pulang, saya sampaikan materi tersebut ke suami. Yah, apapun mobilnya, menggunakan kendaraan secara lebih ekonomis itu akan lebih baik, kan. Biar enggak tekor, katanya :). Trus, saya yang enggak doyan AC ini enggak lupa juga menasehati anak saya yang sukanya nyetel AC kenceng, "AC-nya kecil aja, ya, biar mesin mobilnya awet." Padahal, ya, ada maksud lain selain untuk eco driving. Hihihi.
Foto bersama panitia acara, pemateri, dan undangan yang hadir. |
Aku dulu juga nggak betah dgn ac yg dingin mbak. Rasane koyo masuk angin. Alhamdulillah sekarang udah nggak
ReplyDeleteAku sebenarnya sudah lama tau tentang Eco Driving ini mbak, cuma waktu itu bapak nggak bilang kalau namanya Eco Driving. Ya skill yang disebut sama persis saat dijelaskan bapak, tapi waktu tiu aku lagi mbandel aja nggak nurut dikasih tau, hehehe.
ReplyDeleteWalau sudah mempunyai Sim lebih dari 20 tahun tapi saya baru tahu tentang Eco Driving. Hahahaha.. Payah banget ya. Jadi disamping memperhatikan teknologi sikap kita sebagai driver ternyata akan banyak membantu menyelamatkan bumi. Ilmu yang sangat berguna...
ReplyDeleteEco driving pernah disinggung sama Dosen Kimia yg bahas Minyak Bumi dan Gas. Tolerance CO2 memang harus seminimal mungkin. Hanya saja sekarang ini banyak industri yg lupa sama lingkungan
ReplyDeleteIstilahnya mirip sama nama suamiku.. mas Eko.. #eeeeaaaaa :))
ReplyDeleteTill we meet again мϐä Diah.. ♥ Barokallah
Ilmu-ilmu mengendarai seperti ini rasanya semua orang sudah tau. Bahkan sopir yang suka ugal-ugalan sekalipun. Tapi gimana, ya, semua orang mintanya cepat sampai tujuan, caranya ya 'menghalalkan' segala cara, meskipun boros bahan bakar hehe
ReplyDeletenote, ketemu lagi ama tulisan ttg ini.
ReplyDeleteSaya sama nih sama Mba Diah. Padahal kalau AC di ruangan nggak papa lho. Tapi kalau AC mobil seringnya bikin pusing. Apa karena ruangannya sempit ya?
ReplyDeleteDan btw, kok ya yang sudah menerapkan eco driving ini si Nissan. Itu kan mobil idaman aku banget, hihi. Makin mupeng deh jadinya :D.
Poin nomor 7 sering banget Ayah saya lakukan. Alasannya sih biar hemat besin. Tapi ternyata itu juga termasuk eco driving.
ReplyDeleteTernyata eco driving banyak juga tips tipsnya yaaak, termasuk AC mobil. Jakarta panas Mbak. Kalau sedang hot hotnya bisa level tiga disetel. Normalnya mah, level satu udah dingin
ReplyDeleteWaah harus memperhatikan eco driving yah agar lingkungan lebih terjaga
ReplyDeleteBtw aku jg nggak tahan kalau pakai AC sampai dingin banget, padahal dr daerah dingin 🙊
ReplyDeleteMakasih tips-nya Mba.. Langsung sodorin ke suami nih 😊