Guruku Inspirasiku: Dari Ucapan Hingga Gerak Tubuh, Semua Bisa Kami Ingat.
Setelah orang tua, guru menjadi orang-orang spesial yang memberikan ilmu-ilmunya untuk kita. Bukan saja ilmu akademik, namun seringkali juga ilmu-ilmu kehidupan yang disampaikannya baik secara langsung maupun tak langsung. Mungkin, apa yang kita ingat saat ini dari seorang guru, belum tentu diingat oleh mereka. Coba jika kita bertemu dengan mereka, lalu ceritakan bahwa dulu mereka pernah berkata A, B, C, apakah mereka ingat? Belum tentu :).
Selama saya mengenyam pendidikan di bangku sekolah/kuliah, saya mempunyai beberapa orang guru/dosen yang meninggalkan kesan yang baik di benak saya hingga saat ini. Banyak hal yang bisa saya ingat dari masing-masing guru. Ada yang kalimatnya masih terngiang-ngiang di telinga saya hingga saat ini, ada yang saya ingat gayanya saat mengajar, caranya berbicara, ada yang karena gantengnya lalu saya begitu terpesona. Hahaha.
Saya juga sudah pernah dua kali "menyinggung" tentang guru spesial saat SMP di blog ini. Jadi ini untuk ketiga kalinya, ya :). Saking spesial dan menginspirasinya guru ini bagi saya. Ya, beliau begitu spesial karena pernah mengeluarkan kalimat yang membius saya. Bapak Sutopo atau biasa dipanggil Pak Topo, guru spesial itu, adalah guru Seni Rupa dan Seni Ukir. Orangnya juga nyeni. Kurus tinggi, rambutnya keriting, dan senyumnya manis *halah*. Beliau pernah mengatakan seperti ini:
Saya juga sudah pernah dua kali "menyinggung" tentang guru spesial saat SMP di blog ini. Jadi ini untuk ketiga kalinya, ya :). Saking spesial dan menginspirasinya guru ini bagi saya. Ya, beliau begitu spesial karena pernah mengeluarkan kalimat yang membius saya. Bapak Sutopo atau biasa dipanggil Pak Topo, guru spesial itu, adalah guru Seni Rupa dan Seni Ukir. Orangnya juga nyeni. Kurus tinggi, rambutnya keriting, dan senyumnya manis *halah*. Beliau pernah mengatakan seperti ini:
“Kalau Anda nanti terus menuntut ilmu sampai ke jenjang yang lebih tinggi dan lebih tinggi lagi, tujuan Anda hendaklah jangan karena materi. Karena sejatinya menuntut ilmu setinggi-tingginya itu bukan untuk mencari materi, tapi untuk terus mendewasakan Anda.”
Buat saya yang hidup dalam kondisi ekonomi yang pas-pasan, memang enggak pernah terbersit keinginan untuk menjadi orang kaya. Ya, kondisi kurang mampu itu justru membuat saya bermimpi jadi orang kaya pun enggak berani. Maka kalimatnya menguatkan saya untuk hidup bukan semata-mata berorientasi pada materi. Kalaupun suatu saat bisa kaya secara materi, itu bonus. Alhamdulillah.
Maka ketika kemudian saya bisa menuntut ilmu sampai kuliah, saya enggak bercita-cita untuk mencari uang sebanyak-banyaknya setelah gelar didapat. Saya ingin semakin dewasa memaknai hidup, ingin semakin bijaksana, sementara ilmu akademik bisa diterapkan di mana saja. Bukan hanya untuk mencari uang.
Maka ketika kemudian saya bisa menuntut ilmu sampai kuliah, saya enggak bercita-cita untuk mencari uang sebanyak-banyaknya setelah gelar didapat. Saya ingin semakin dewasa memaknai hidup, ingin semakin bijaksana, sementara ilmu akademik bisa diterapkan di mana saja. Bukan hanya untuk mencari uang.
Baca juga: Warna Kehidupan.
Lain lagi dengan Bapak Darmanto, guru Sejarah saat SMP. Beliau pernah mengatakan,
Ya, jadi penonton memang gampang. Tinggal menilai atau bahkan nyinyir. Daripada seperti itu, lebih baik sibukkan diri dengan hal-hal yang lebih bermanfaat, hasilkan karya atau prestasi. Tapi, jangan jadi sombong juga, ya :).
Saya juga masih ingat dengan kata-kata pak guru ganteng *eitsss* Bapak Darsono. Guru Komputer saat SMEA itu pernah mengajarkan untuk menghargai orang lain. Kalau kita mau dihargai orang lain, sikap kita hendaknya juga menghargai mereka, dong. Beliau mengawali wejangannya dengan mengatakan,
Sosok sederhana seorang guru juga masih melekat dalam ingatan saya. Bu Dwi Handayani, guru SD saya. Beliau guru yang sangat santun, penyabar, dan sangat perhatian pada murid-muridnya. Beliau sangat menginspirasi saya melalui sifat-sifatnya itu.
Sebenarnya, masih banyak guru-guru atau dosen yang menginspirasi saya, ikut memberi warna dalam kehidupan saya. Namun rasanya terlalu panjang jika dituliskan di sini semua.
Nah, untuk para guru, semoga Anda dapat terus menginspirasi semua murid-murid Anda. Berbagi ilmu dan hal-hal positif lain untuk anak-anak bangsa. Tugas berat memang ada di pundak Anda. Tapi insya Allah pahala akan terus mengalir seperti mengalirnya ilmu-ilmu dan inspirasi yang Anda tularkan kepada para murid. Dan, kenangan bersama Anda tak mudah dilupakan oleh para murid, dari ucapan hingga gerak tubuh, semua bisa kami ingat :).
"Jangan cuma mau jadi suporter, jadilah superstar. Jangan cuma mau jadi penonton, tapi jadilah yang ditonton."
Ya, jadi penonton memang gampang. Tinggal menilai atau bahkan nyinyir. Daripada seperti itu, lebih baik sibukkan diri dengan hal-hal yang lebih bermanfaat, hasilkan karya atau prestasi. Tapi, jangan jadi sombong juga, ya :).
Saya juga masih ingat dengan kata-kata pak guru ganteng *eitsss* Bapak Darsono. Guru Komputer saat SMEA itu pernah mengajarkan untuk menghargai orang lain. Kalau kita mau dihargai orang lain, sikap kita hendaknya juga menghargai mereka, dong. Beliau mengawali wejangannya dengan mengatakan,
"Kalau Anda memperhatikan pelajaran, itu sudah kredit poin buat saya."Jleb. Lha iya, dari kemarin yang diperhatikan hanya wajah gantengnya si bapak *upppsss* :D
Sosok sederhana seorang guru juga masih melekat dalam ingatan saya. Bu Dwi Handayani, guru SD saya. Beliau guru yang sangat santun, penyabar, dan sangat perhatian pada murid-muridnya. Beliau sangat menginspirasi saya melalui sifat-sifatnya itu.
Sebenarnya, masih banyak guru-guru atau dosen yang menginspirasi saya, ikut memberi warna dalam kehidupan saya. Namun rasanya terlalu panjang jika dituliskan di sini semua.
Nah, untuk para guru, semoga Anda dapat terus menginspirasi semua murid-murid Anda. Berbagi ilmu dan hal-hal positif lain untuk anak-anak bangsa. Tugas berat memang ada di pundak Anda. Tapi insya Allah pahala akan terus mengalir seperti mengalirnya ilmu-ilmu dan inspirasi yang Anda tularkan kepada para murid. Dan, kenangan bersama Anda tak mudah dilupakan oleh para murid, dari ucapan hingga gerak tubuh, semua bisa kami ingat :).
Terima kasih, para pejuang pendidikan.
aku jg, kalo suka dgn gaya mengajar guru, inget semuanyaah....terkenang manis :D
ReplyDeleteguru memang pahlawan tanpa tanda jasa ya. semoga mereka sehat semua agar bisa terus menginspirasi banyak murid
ReplyDelete