THR Bagi Mom Blogger Sekaligus SAHM.
Minggu ini mungkin sebagian besar orang sudah menerima THR, ya? Tunjangan Hari Raya yang diberikan menjelang lebaran itu pasti sudah dinantikan banyak orang pada seminggu atau dua minggu sebelum Hari Raya Idul Fitri. THR memang menjadi semacam tabungan bagi para pegawai yang “disimpan” oleh perusahaan untuk diberikan sebagai penunjang pemenuhan kebutuhan menyambut lebaran.
Tapi, mengapa di atas saya menulis dengan tanda tanya? Hemm... karena memang saya tidak menerima THR seperti para pegawai yang lain, jadi saya tidak tahu THR sudah banyak yang turun atau belum saat ini. Sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) yang full di rumah setiap harinya atau orang bilang sebagai Stay At Home Mom (SAHM), saya enggak menerima THR, dong. Sebagai mom blogger pun saya enggak menerima THR dari manapun. Hihihi. Lhah, iya lah. Saya tidak bekerja untuk instansi manapun, jadi siapa yang mau ngasih THR??
Trus trus… gimana, nih, buat belanja-belanja kebutuhan menjelang lebaran? Beneran enggak dapet THR? Wah, gak asyik, dong :D. Ehm, sebenarnya ada, sih. Tapi lebih tepatnya diada-adain. Hihi. Ya, bagi mom blogger sekaligus SAHM seperti saya, THR itu sumbernya ada tiga, yaitu menabung dari hasil ngeblog, menyisihkan uang belanja, dan hadiah dari suami.
Sumber THR
THR bagi mom blogger yang sehari-harinya di rumah seperti saya, memang sebagian harus diusahakan sendiri. Enggak ada atasan yang akan memberikan amplop atau bingkisan sebagai THR menjelang hari raya. Ih, sedihnya... :D. Eits, tapi kalau saya enggak perlu sedih, deh. Karena THR bisa saya dapatkan dari sini:
- Menabung dari hasil ngeblog. Alhamdulillah sejak punya domain sendiri atau ber-TLD (Top Level Domain), blog ini rezekinya tambah lancar. Ada saja paid review yang menghampiri. Dari situlah materi (baca: uang) bisa saya kumpulkan atau ditabung. Meski hasil ngeblog saya belum seberapa dibandingkan blogger-blogger lain, tapi alhamdulillah rekening selalu terisi. Itu sudah membuat saya bersyukur banget. Jadi, THR bisa saya sisihkan dari hasil ngeblog tersebut (selain untuk keperluan-keperluan yang lain).
- Menyisihkan uang belanja. Uang belanja yang diberikan suami seringkali ada sisanya setiap hari. Sisa-sisa itu bisa saya sisihkan atau tabung. Sehingga menjelang lebaran saya punya tabungan kecil sebagai THR :).
- Hadiah dari suami. Suami mana tega melihat istrinya manyun menyambut lebaran? Meski istrinya sudah punya uang sendiri, masa iya suami diam saja tak memberikan apapun untuk menyambut hari nan membahagiakan? Jadi biar istrinya tersenyum bahagia, biasanya dia memberikan "hadiah" untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan menjelang lebaran. Nah, hadiah tersebut saya anggap sebagai THR. Hehe. THR-nya biasanya berupa uang dan kadang juga beserta barang. Alhamdulillah.
Buat apa THR-nya?
Lalu, buat apa saja, nih, THR yang saya dapatkan? Sebagai seorang ibu yang punya suami dan anak-anak, otomatis selain memikirkan kebutuhan diri sendiri saya juga memikirkan kebutuhan mereka. Jadi, biasanya THR yang berupa uang saya gunakan untuk hal-hal berikut:
- Membeli kebutuhan sendiri. Sebenarnya saat Idul Fitri pakaian enggak wajib baru, kan? Tapi kalau THR-nya lebih, menjelang lebaran kadang saya membeli baju juga, sekalian membelikan anak-anak. Kalau ada perlengkapan yang sudah jelek atau bahkan sudah tak punya (misal sepatu, kosmetik, dan lain-lain), saya juga akan membelinya menggunakan uang THR.
- Membeli kebutuhan anak-anak. Kasihan kalau anak-anak memakai baju lusuh saat bertemu teman-teman dan saudara-saudaranya saat Idul Fitri. Jadi biasanya saya juga membelikan mereka baju, sandal atau sepatu, dan lain-lain.
- Membeli kebutuhan suami. Suami, sih, enggak minta dibelikan perlengkapan baru untuk lebaran. Tapi saya yang biasanya membelikannya baju koko, sandal, atau kebutuhannya yang lain. Biar sama seperti istri dan anak-anaknya :). Suami enggak minta karena memang seringnya belum butuh yang baru. Seperti baju koko yang saya beli di Zalora tahun lalu, kondisinya masih sangat bagus. Tapi kemarin waktu saya lihat model-model baju koko terkini di Zalora kok tambah mupeng, ya. Bagus-bagusss... jadi pengin beli lagi :).
- Beli camilan untuk lebaran. Ini kebutuhan banget, ya. Karena makanan-makanan ringan itu untuk hidangan para tamu saat lebaran nanti.
- Memberi sedikit untuk orang tua. Kebahagiaan menjelang dan saat lebaran akan semakin bertambah jika saya bisa memberikan sedikit rezeki untuk orang tua. Seperti kemarin, ibu saya senang sekali saat saya berikan sedikit rezeki dari ngeblog. "Insya Allah nanti kalau udah ada yang cair lagi akan aku tambah. Doakan lancar rezekinya, ya, Bu." Bahagianya saya :).
Lhoh, kalau disimak, kok, THR-nya buat keperluan keluarga, sih? Sama aja bohong, dong? Itu, sih, kewajiban suami...
Yah, memang pada akhirnya THR juga untuk keperluan keluarga, sih. Karena bagaimanapun, salah satu kebahagiaan seorang ibu adalah karena bisa membahagiakan keluarganya, terutama anak-anaknya. Ya, nggak? Seberapa pun nilai THR-nya. Dan, rasanya bisa berbagi serta membahagiakan orang lain itu luar biasa. Lebih indah daripada kita yang menerima hadiah :).
Yah, memang pada akhirnya THR juga untuk keperluan keluarga, sih. Karena bagaimanapun, salah satu kebahagiaan seorang ibu adalah karena bisa membahagiakan keluarganya, terutama anak-anaknya. Ya, nggak? Seberapa pun nilai THR-nya. Dan, rasanya bisa berbagi serta membahagiakan orang lain itu luar biasa. Lebih indah daripada kita yang menerima hadiah :).
Nah, kalau teman-teman bagaimana? THR bagi mom blogger sekaligus SAHM gimana ceritanya? Dapet THR dari mana dan untuk apa saja? Sharing, yuk! :)
#sponsoredpost
THR dari suami dan dari mbahkunge gia hahahaha.
ReplyDeleteApik2 mba koleksi baju zalora ituh
ReplyDeleteKindly visit my blog: bukanbocahbiasa(dot)com
hehehehe..alhamdulillah, dapet THR dari hasil blog ya, mbsa
ReplyDeleteAlhamdulillaaah, rejeki tidak tertukar ya mba ^_^
ReplyDeleteAlhamdulillah hasil ngeblog dn ngebuzzer udah diamankan jg mbak :D
ReplyDeleteAku juga dari hasil ngeblog. Alhamdulillah banget. Langsung diamankan. Cuman diambil dikit kemarin untuk beli buku buat Aiden.
ReplyDelete