Sudah di pertengahan bulan Februari 2018, nih. Apa kabar dengan resolusi 2018 kalian, teman-teman? Bagaimana pula kabar resolusi saya? Tentu saja saya masih teringat dengan jelas apa saja resolusi yang telah saya buat di akhir tahun lalu. Dan sekarang, saya ingin membuka kembali catatan itu sekaligus melihat apa saja yang telah saya kerjakan dalam rangka mewujudkannya. Mengevaluasi rencana yang telah kita buat di tengah perjalanan untuk mewujudkannya merupakan hal yang baik dilakukan, bukan?
Baca juga: Siapkan "Kuda-kuda" untuk Wujudkan Resolusi di 2018!
Membuka catatan yang masih hangat tersebut, hal yang paling menonjol saya kerjakan di awal tahun ini adalah soal menulis. Saya fokus sekali untuk lebih produktif menulis, dengan tulisan-tulisan yang murni curhat, menceritakan pengalaman sehari-hari dan sejenisnya, yang bukan sponsored post atau review produk dan semacamnya. Dan alhamdulillah, di awal tahun ini komunitas-komunitas blogger banyak yang membuat program yang mendukung salah satu resolusi saya tersebut.
Salah satu yang saya ikuti adalah program ODOP (One Day One Post) dari komunitas ISB (Indonesian Social Blogpreneur). ODOP bulan Januari dan Februari saya ikuti semua (semoga yang bulan Februari ini bisa istiqamah juga hingga akhir). Alhasil, saya mulai terbiasa menulis setiap malam tanpa absen. Ya, saya inginnya memang seperti itu. Saya pun senang melihat arsip blog yang lebih banyak daripada bulan-bulan sebelumnya. Meski saya juga sadar, tidak semua blogpost itu berbobot isinya. Hehehe. Ini merupakan pe-er selanjutnya, yaitu bagaimana membuat konten blog yang menarik dalam waktu singkat :).
Kemudian untuk resolusi-resolusi yang lain, sebenarnya semuanya sama pentingnya dan sama urgent-nya untuk segera saya wujudkan. Semuanya harus seiring sejalan, karena resolusi tersebut merupakan resolusi harian. Memperbaiki ibadah mahdhah (ibadah khusus seperti shalat, puasa, sedekah, dll), membaca buku, dan menjaga kesehatan seharusnya terus saya lakukan setiap hari. Tapi sayang, hingga hari ini ketiga resolusi itu belum saya lakukan dengan baik.
Nah, dengan evaluasi seperti ini, saya ingin mere-charge semangat dalam mewujudkannya. Yang pertama, untuk mencapai semuanya saya harus sehat lahir dan batin. Mungkin saya kebanyakan alasan untuk melakukan segala rencana tersebut. Tapi pada kenyataannya saya memang sering kecapekan secara fisik yang berakibat pada psikis juga. Kesibukan mengurus rumah tangga dengan 3 anak kecil seringkali membuat saya yang bukan superwoman ini kecapekan. Capek fisik iya, capek hati dan pikiran juga iya. Anak-anak kecil yang tak mudah diatur seringkali membuat emosi naik turun. Dan ini berakibat atau berdampak pada banyak hal. Termasuk semangat dalam mengerjakan wish list yang mengendur. Kadang terlintas di pikiran, "Ya udah lah, jalani aja seperti air mengalir."
Hemm... Ini tentu sangat berbahaya dalam perjalanan mencapai target. Maka hal kedua yang harus saya lakukan adalah mengatasi kecapekan batin tersebut dengan lebih mendekatkan diri pada-Nya. Ya, hanya Allah subhanahu wa ta'ala yang bisa membuat hati ini tenteram. Dan dengan lebih mendekatkan diri pada-Nya, ini otomatis dan sekaligus akan mewujudkan resolusi tentang memperbaiki ibadah mahdhah.
Yang ketiga, saya harus meminta bantuan orang terdekat dalam hal ini suami untuk dapat mewujudkan resolusi-resolusi saya. Suami sudah saya sodori catatan resolusi seperti di atas sejak pertama kali saya buat, dan saya ingin selalu mendapatkan supportnya untuk mengerjakan itu semua, sedikit demi sedikit. Motivasi dan support dari orang terdekat tentu akan menambah semangat pada diri ini.
Nah, dengan evaluasi awal seperti ini, saya harap resolusi saya di tahun ini bisa tercapai semua. Semua resolusi yang telah saya buat tersebut sama pentingnya, maka saya ingin menuntaskannya secara bersamaan. Dengan semangat yang selalu diperbarui, semoga saya bisa, ya, teman-teman. Aamiin.
Kemudian untuk resolusi-resolusi yang lain, sebenarnya semuanya sama pentingnya dan sama urgent-nya untuk segera saya wujudkan. Semuanya harus seiring sejalan, karena resolusi tersebut merupakan resolusi harian. Memperbaiki ibadah mahdhah (ibadah khusus seperti shalat, puasa, sedekah, dll), membaca buku, dan menjaga kesehatan seharusnya terus saya lakukan setiap hari. Tapi sayang, hingga hari ini ketiga resolusi itu belum saya lakukan dengan baik.
Nah, dengan evaluasi seperti ini, saya ingin mere-charge semangat dalam mewujudkannya. Yang pertama, untuk mencapai semuanya saya harus sehat lahir dan batin. Mungkin saya kebanyakan alasan untuk melakukan segala rencana tersebut. Tapi pada kenyataannya saya memang sering kecapekan secara fisik yang berakibat pada psikis juga. Kesibukan mengurus rumah tangga dengan 3 anak kecil seringkali membuat saya yang bukan superwoman ini kecapekan. Capek fisik iya, capek hati dan pikiran juga iya. Anak-anak kecil yang tak mudah diatur seringkali membuat emosi naik turun. Dan ini berakibat atau berdampak pada banyak hal. Termasuk semangat dalam mengerjakan wish list yang mengendur. Kadang terlintas di pikiran, "Ya udah lah, jalani aja seperti air mengalir."
Hemm... Ini tentu sangat berbahaya dalam perjalanan mencapai target. Maka hal kedua yang harus saya lakukan adalah mengatasi kecapekan batin tersebut dengan lebih mendekatkan diri pada-Nya. Ya, hanya Allah subhanahu wa ta'ala yang bisa membuat hati ini tenteram. Dan dengan lebih mendekatkan diri pada-Nya, ini otomatis dan sekaligus akan mewujudkan resolusi tentang memperbaiki ibadah mahdhah.
Yang ketiga, saya harus meminta bantuan orang terdekat dalam hal ini suami untuk dapat mewujudkan resolusi-resolusi saya. Suami sudah saya sodori catatan resolusi seperti di atas sejak pertama kali saya buat, dan saya ingin selalu mendapatkan supportnya untuk mengerjakan itu semua, sedikit demi sedikit. Motivasi dan support dari orang terdekat tentu akan menambah semangat pada diri ini.
Nah, dengan evaluasi awal seperti ini, saya harap resolusi saya di tahun ini bisa tercapai semua. Semua resolusi yang telah saya buat tersebut sama pentingnya, maka saya ingin menuntaskannya secara bersamaan. Dengan semangat yang selalu diperbarui, semoga saya bisa, ya, teman-teman. Aamiin.
Aamiin... semoga resolusinya bisa tercapai ya mbak... Aku juga berharap bisa konsisten sampai akhir untuk ODOP ini... Makin kesini makin terbiasa dengan ritme nya ya... hehehe...
ReplyDeleteSemoga dapat tercapai dengan baik ya, Mbak.
ReplyDeleteAmiiin, semoga istiqomah yaaa
ReplyDeleteBunda senang banget ada ODOP jadi ada tema buat nulis, hehe...walaupun terkadang ada juga tema yang susah. Tapi harus dicoba menulisnya. Semoga resolusinya berjalan tidak tersendat. Aamiin.
ReplyDelete