Setelah seminggu pasca persalinan, sekarang saya sempatkan menulis pengalaman melahirkan anak keempat tersebut. Tapi sepertinya cerita ini harus sedikit diawali dari masa kehamilan, deh. Hehe. Ya, karena masa kehamilan anak keempat ini cenderung saya rahasiakan dari siapapun. Apa sebab? Karena ingin beda dari biasanya saja. Hihihi.
Iya, selama masa kehamilan sembilan bulan penuh, hanya beberapa gelintir orang saja yang tahu kalau saya sedang hamil. Mereka itu adalah beberapa tetangga dekat, sebagian saudara di Surabaya, Nganjuk, dan Kediri, dan sedikit teman suami. Teman-teman saya (sesama ibu-ibu orang tua murid) pun hanya satu-dua yang tahu. Ya, orang-orang yang sering berjumpa dengan saya setiap harinya pun hanya sebagian yang tahu kalau saya sedang hamil. Hal itu dikarenakan badan saya yang memang kurus dan seringnya memakai pakaian longgar, jadi enggak kelihatan perutnya yang nyembul. Haha.
Lalu bagaimana dengan teman-teman lama, teman blogger, ataupun teman di dunia maya lainnya? Yah, yang sering ketemu di dunia nyata saja banyak yang enggak tahu, apalagi yang jarang ketemu atau bahkan "hanya" ketemu di dunia maya. Hampir semuanya enggak ada yang tahu! Trus kenapa, sih, enggak kabar-kabar? Ya, itu tadi, saya cuma pengin beda dari biasanya. Ini sudah anak keempat, loh. Pengin beda dari yang pertama, kedua, dan ketiga. Dan, pengin bikin surprise saja pas momen kelahiran nanti 😃.
Akhirnya kehamilan anak keempat ini memang benar-benar beda. Tapi sayangnya bedanya enggak lebih baik dari sebelum-sebelumnya. Bukan yang gimana-gimana, sih, cuma saya kurang perhatian pada pola makan, konsumsi vitamin, ataupun tindakan-tindakan lain berkaitan dengan kesehatan dede bayi di dalam perut. Misalnya saja, selama hamil saya hanya dua kali melakukan tes USG (ultra sonography), yaitu di awal dan di akhir masa kehamilan. Adaaa saja alasannya, yang menyebabkan saya enggak sempat enggak sempat.... periksa dan USG. Hiks. Alhamdulillah, sih, kondisi debay sehat-sehat saja di dalam perut.
Beberapa kali periksa ke bidan, bu bidan bilang kalau saya minim sekali konsumsi vitamin karena jarangnya periksa kehamilan (sehingga tidak mendapatkan vitamin dari bidan/dokter). Ini harus jadi perhatian. Memang, sih, biasanya proses persalinan anak ketiga, keempat, kelima, itu relatif lebih mudah (pada saat melahirkannya). Tapi persalinan pada masa-masa seperti itu (anak ketiga dst dan usia sudah tidak muda lagi) harus diwaspadai kemungkinan adanya pendarahan pasca persalinan. Maka beliau bilang, kondisi saya harus benar-benar fit pada saat bersalin nanti. Konsumsi vitamin yang cukup, tensi darah enggak boleh rendah atau terlalu tinggi. Alhasil di akhir kehamilan saya berusaha keras mengejar "ketertinggalan-ketertinggalan" yang ada.
Saya di usia kehamilan 8 bulan lebih. |
Di tengah beberapa kekhawatiran kecil akibat keteledoran-keteledoran yang telah saya lakukan tersebut, mendekati hari perkiraan lahir (HPL) saya mencoba tenang. HPL-nya tanggal 2 April 2018. Tapi pada tanggal 31 Maret malam saya sudah merasakan beberapa kali kontraksi. Dalam hati saya bersyukur, karena pada saat itu ada adik yang sedang menginap di rumah. Artinya kalau saya lahiran hari itu, ada yang bantu-bantu kerepotan saya. "Ayo dek lahir sekarang aja..." batin saya dalam hati. Hehehe.
Kontraksi yang enggak terlalu sering saya rasakan hingga pagi. Saya belum berani mengajak suami ke rumah sakit, sih, karena masih jarang-jarang kontraksinya. Saya akan menunggu hingga kontraksi sering dan teratur (satu jam sekali, setengah jam sekali, atau lebih sering dari itu). Tapi... Hingga tanggal 1 April siang, kontraksi justru enggak muncul lagi. Duh... Ternyata yang semalam hingga pagi itu hanya kontraksi palsu alias Braxton Hick.
Saya harus lebih bersabar lagi. Ya, mungkin debay akan lahir sesuai HPL. Saya pasrah, dan yakin semua ketentuan Allah subhanahu wa ta'ala pasti lebih baik. Enggak usah mikir siapa yang akan bantu dan bagaimana kerepotan di rumah akan teratasi (siapa yang menghandle 3 anak saya di rumah selain ibu dan bapak?). Enggak perlu khawatir nanti prosesnya sulit atau gimana-gimana. Tenang saja, positive thinking, dibawa enjoy saja.
Tanggal 1 April malam, kira-kira waktu Isya', kontraksi itu muncul lagi. Saya rasakan lebih sakit dari yang kemarin. Dan, rasanya semakin sering dan teratur. Saya pikir, inilah saatnya. Saya bilang ke suami yang saat itu sedang bersih-bersih rumah, nanti pukul 9 malam tolong antar saya ke rumah sakit. Tapi pas jam 9 malam, suami bilang minta waktu sebentar buat merem (tidur) karena dia kecapekan habis bersih-bersih. Oke, saya masih bisa menahan sakit.
Tapi saya enggak bisa tidur. Hanya merem beberapa kali. Saya gunakan waktu itu buat ngecek barang-barang yang akan dibawa ke rumah sakit. Sampai pukul 12 malam, saya sudah enggak tahan lagi. Saya bangunkan suami dan minta diantar ke RS saat itu juga. Setelah siap-siap ini-itu, akhirnya tanggal 2 April jam 1 malam kami pun berangkat ke RS Arofah Mojosari, Mojokerto, sesuai rencana kami sebelumnya.
Sampai di sana kurang lebih pukul 01.30. Suami langsung daftar, dan saya dipersilakan masuk ruang bersalin. Bidan jaga langsung melakukan pemeriksaan. Dan apa yang terjadi? Ternyata saya sudah bukaan 10 alias bukaan lengkap! Tanpa harus menunggu dokter, bidan dan perawat jaga pun langsung melakukan tindakan pertolongan persalinan. Di tengah rasa mulas dan sakit yang saya rasakan, mereka membantu memberikan instruksi mengejan dan mengejan.
Dan... Alhamdulillah pukul 02.15 bayi mungil laki-laki keluar dari rahim saya. Allahu Akbar! Ini benar-benar surprise, karena dari hasil USG sebelumnya, enggak kelihatan jenis kelaminnya karena posisi alat kelamin si debay kejepit badannya. Hihihi. Debay mungil itu lahir dengan berat badan 3,250 kg, dan panjang 50 cm. Alhamdulillah semua anggota badannya lengkap, tanpa cacat suatu apapun.
Foto debay F beberapa jam setelah lahir. |
Seperti yang dikatakan oleh bu bidan yang biasa memeriksa saya, proses persalinan anak keempat ini relatif lebih mudah dan lancar. Jahitan saya pun hanya dua. Enggak terasa sakit banget seperti persalinan normal saya yang pertama. Sedikit kekhawatiran pasca persalinan pun alhamdulillah enggak terjadi. Perut saya terasa mulas-mulas setelah persalinan usai. Itu tandanya normal (proses pembersihan rahim) dan enggak terjadi pendarahan.
Proses pemulihan setelah bersalin pun relatif cepat. Kira-kira pukul 04.00 dini hari saya mandi, lalu setelah itu pindah ke kamar perawatan ibu dan bayi. Enggak ada masalah apapun kecuali perut yang masih mulas-mulas (yang itu normal banget pasca persalinan). ASI saya sudah keluar, makan saya pun enggak masalah, enak aja. Haha. Sudah bisa buang air kecil dengan lancar, jalan-jalan juga sudah enak. Dengan begitu, akhirnya sore hari tanggal 2 April itu juga, saya sudah bisa check out dari RS.
Debay F usia 3 hari :). |
Alhamdulillah 'ala kulli hal.
Fabiayyi 'alaa irobbikuma tukadzdziban?
Sungguh malu diri ini pada-Nya yang selalu memberikan limpahan nikmat pada saya, sedangkan saya kerap lalai atas perintah-perintah-Nya. Subhanallah alhamdulillah astaghfirullah...
Ya Allah, semoga hamba bisa selalu memperbaiki diri, memperbaiki iman dan taqwa kepada-Mu. Dan semoga hamba bisa menjaga amanah-amanah indah dari-Mu. Aamiin.
Selamat Mba Diah, debaynya lucu & ganteng ��������
ReplyDeleteSehat selalu yaa Nak ����
Selamat atas kelahiran putranya, ya, mbak. Semoga menjadi anak yang soleh. Beda 1 hari nih ulang tahunnya sama saya. Heu
ReplyDeleteBarakallah Mba', Alhamdulillah lancar ya berarti, sehat selalu debay sekeluarga. :)
ReplyDeleteWelcome baby boy. Semoga menjadi anak sholeh
ReplyDeleteWaaah ga nyangka aja udh bukaan 10 ya mba.. Kebayang aku ngilunya.. Tp alhamdulillah kalo semua lancar dan yg terpenting si baby sehat :).
ReplyDeleteBarakallah Mba', semoga bisa membanggakan kedua orang tuannya :D
ReplyDeleteselamat ya mba
ReplyDeletemoga jadi anak yg soleh, sehat selalu dan jadi pembuka banyak pintu rezeki
duh babynya lucu
pengin nyubit hehehe
Aamiin, alhamdulillah bisa bersalin dengan lancar mbak. Aku jadi deg-degan bacanya ehhe, karena sekarng sedng hamil masuk 8 bulan, doain lancar juga ya mbak
ReplyDeletehuwaa.. selamat ya. saya yg cowok kok ngilu2 gimana gitu baca proses melahirkan gini.. kebayang kalo jadi suami, pas istri ngelahirin anak pertama tegangnya kayak gimana. 😅
ReplyDeleteAlhamdulillah barakallah atas anak keempatnya Mbak. Semoga dedek bayi menjadi anak yang dibanggakan orangtua. Dan ibunya bisa menjadi strong mom. Empat bu, keren Mbak Deka mah 😊
ReplyDeleteKalo ngabayangin mules-mules orang lahiran, jadi inget nyeri pas mau haid heheh maklum saya belum pernah melahirkan ;) jadi belum tau gimana rasanya hehe
ReplyDeleteSelamat atas kehadiran baby boynya ya mbak, semoga menjadi anak yang sholeh ;) dan berbakti pada agama dan orang tuanya ;)
Selamat ya, Mbak!!!
ReplyDeleteSehat2 terus buat Mbak dan Dedek. Emang namanya persalinan biar kata keempat kali ya tetep ada aja ceritanya. Untung pas bukaan lengkap udah sampai tempat lahiran ya
Selamat ya, Mbak. Alhamdulillah, masih diberikan kepercayaan Allah melalui anaknya yang ke-empat. Semoga anaknya kelak baik dan bermanfaat untuk sekitarnya. Amin.
ReplyDeleteMemang sih, sebagai calon dokter, cerita-cerita kehamilan pasti sering banget menjadi pembahasan, entahlah ada yang pas udah dateng di UGD udah bukaan lengkap, ada juga yang belum maju-maju setelah satu hari di RS. Selama bayinya lahir sehat walafiat, pastilah jadi bahagia di akhir.
Selamat atas kelahiran anak ke empat nya ya Moms. Luar biasa nih perjuangan ibu dari hamil sampai melahirkan. Perjuangannya luar biasa. Semoga Debay bisa terus membanggakan semua orang
ReplyDeleteAlhamdullilah ya mba kelahirannya berjalan dengan selamat dan untungnha ada adik yang bantu sesi sibuk untuk lahiran.
ReplyDeleteSelamat ya..atas kelahiran anaknya..semoga .sehat selalu...sholeh n sholeha aaamiin
ReplyDeleteSelamat mba Diah..semoga anak dan ibunya ibunya.sehat selalu..
ReplyDeleteSudah empat ya
Alhamdulilah banget..., Semoga tahun ini aku hamil juga..
ya ampun lucu banget mba diah.. selamat ya mba atas kehadiran anggota keluarga baru..
ReplyDeleteSemoga jadi anak shalih ya mbak.. Pengen jenguk deh :D
ReplyDeleteI truly welcome this superb post that you have accommodated us. I guarantee this would be valuable for the vast majority of the general population. It is a great website and a nice share. I want to thank you. Good job! You guys do a great blog and have some great content. Keep up the good work.
ReplyDelete