"Nggak perlu jauh-jauh refreshingnya, ke Roro Kuning aja, yuk!"
"Nggak bosen?"
"Enggak, lah. Aku pengen ngadem di sana."
Melihat hijaunya pepohonan selalu bisa membuat saya bahagia. Mata seperti dimanjakan oleh alam yang menyajikan keindahannya. Ini yang sering terjadi ketika saya pulang kampung ke rumah suami di Nganjuk. Saya selalu tergoda untuk menikmati "hijau-hijau" alamnya. Maka dialog seperti di atas yang kemudian terjadi. Ingin ngadem di segarnya alam!
Ketika waktu pulang kampung sangat terbatas namun saya ingin piknik tipis-tipis, obyek wisata yang dekat dengan rumah adalah pilihannya. Nah, salah satu tempat wisata alam yang dekat dengan rumah suami adalah Air Terjun atau Air Merambat Roro Kuning. Jadilah sudah beberapa kali saya mengunjungi Roro Kuning sekadar untuk melepas penat.
Bagi saya, berwisata, piknik, traveling, atau apapun itu namanya, bukan saja obyek wisatanya yang menarik. Namun perjalanan menuju ke tempat itu juga merupakan hal yang bisa dinikmati. Menjadi menarik juga karena kita menikmatinya secara utuh.
Jika ke Roro Kuning yang terletak di Desa Bajulan Kecamatan Ngetos Kabupaten Nganjuk ini, jalanan menuju ke sana khas jalan-jalan di pegunungan. Tentu saja, karena obyek wisata ini memang terletak di kaki Gunung Wilis, Nganjuk. Jalan yang berkelok-kelok, ada yang sudah beraspal namun ada pula yang masih alami: tidak rata dan penuh bebatuan. Ada jalan yang sudah dibangun agak lebar, namun ada pula yang masih sempit dan harus ekstra hati-hati saat melewatinya.
Di sepanjang jalan banyak kita jumpai hutan pinus maupun ladang-ladang petani. Dari mulai pepohonan alpukat, kopi, petai, hingga jagung dan tanaman palawija. Sungguh memanjakan mata, terutama bagi pecinta suasana pegunungan seperti saya.
Saya berangkat dari jalan raya Loceret, terus ke arah selatan. Jika kita bingung mau melewati jalan yang mana, kita bisa bertanya pada penduduk di sekitar. Insya Allah semua penduduk di sana tahu arah jalan menuju Roro Kuning. Kurang lebih dibutuhkan waktu sekitar setengah hingga satu jam perjalanan jika kita menggunakan kendaraan bermotor (mobil, sepeda motor) dari Loceret ke Roro Kuning.
Sesampainya di Roro Kuning, kita akan disambut oleh patung Roro Kuning. Sedikit informasi mengenai Roro Kuning, nih. Jadi menurut cerita legenda, nama Roro Kuning ini berasal dari kisah Ruting dan Roro Kuning, yaitu dua putri raja dari Kerajaan Kadiri dan Kerajaan Dhoho. Kedua kerajaan ini berkuasa sekitar abad ke 11-12 M. Nama asli Ruting adalah Dewi Kalisuci, sedangkan nama asli Roro Kuning adalah Dewi Sekartaji. Yang dikisahkan hanya demikian, sih 😊.
Kemudian, silakan menikmati keindahan alam dan fasilitas-fasilitas yang disajikan di sana. Tinggi air terjun Roro Kuning sekitar 10-15 meter, sehingga banyak pula yang menyebut air merambat. Air merambatnya memang tak terlalu besar, sih, tapi cukup bisa membuat udara di sekitarnya sejuk dan segar. Sayangnya terakhir ke sana kemarin, musimnya sedang musim kemarau. Sehingga pepohonan sebagian ada yang mengering. Tapi udaranya masih sejuk, kok. Khas pegunungan.
Selain air terjun sebagai obyek utama, ada pula penangkaran rusa, hutan pinus, kolam renang (baru), dan fasilitas-fasilitas dasar seperti toilet dan mushola, juga warung-warung makan.
Itulah sekelumit cerita perjalanan kami ke Roro Kuning. Melihat dan menikmati indahnya Indonesia yang tak perlu jauh-jauh ke ujung dunia. Hehe. Memang masih banyak kekurangan di sana-sini, sih, terkait sarana dan prasarana obyek wisata ini. Misalnya akses jalan yang di beberapa titik masih kurang lebar dan kurang mulus, belum ada pedagang oleh-oleh hasil kebun penduduk sekitar, dan lain-lain. Jika pihak-pihak terkait (Pemda dan Dinas Pariwisata, mungkin) terus membenahi Roro Kuning ini, saya yakin akan semakin banyak pelancong yang menjadikan destinasi wisatanya ke tempat ini.
Nah, teman-teman pasti juga pernah mengunjungi obyek-obyek wisata di Indonesia, bukan? Wonderful Indonesia yang terbentang dari Sabang hingga Merauke seperti tak pernah usai untuk ditafakuri pesonanya, ya. Sayang juga jika tak ditulis dan dibagikan ke orang lain. Yuk, tulis dan ikutkan pada Wonderful Indonesia Blog Competition 2018. Biar bisa dibaca banyak orang, bermanfaat dan menginspirasi, dan siapa tahu bisa memenangkan hadiah yang bernilai total jutaan rupiah 🤩. Info lengkapnya silakan klik banner pengumuman di bawah ini, ya 😊.
Oke, happy blogging, ya, temans!
Senang yaa..jalan-jalan bersama keluarga ke tempat yang masih alami.
ReplyDeleteIni membuat anak-anak makin mencintai alamnya, Indonesianya.
Semoga Roro Kuning bisa Go Internesyenel.
Benerr Mbak Lendy.. biar anak-anak cinta pada kampung halaman ayahnya, hehe..
DeleteBisa go internasional? Aamiin... 😊
Duuuhh, kalo inget nganjuk, jadi inget judul lagu, alun-alun nganjuk. Heheehe
ReplyDeleteAku penasaraaaan nih, semoga taun depan berkesempatan menjelajah jawa timur, aamiin.
Roro kuning...
ReplyDeletePas baca roro kuning tadi langsung ingat roro jongrang. Apalagi pas lihat patung di atas, patung cewek cantik. Kaoan...lah ya bisa ke Jatim
Kenapa namanya bukan Roro Emas aja ya wkwkwk. Udaranya sejuk khas pegunungan ya Mbak? Pasti enak banget buat nyegerin pikiran sejenak :3
ReplyDeletePas banget. Keindahan alam dipadukan dengan wisata keluargaa. Pasti seru banget, bisa happy sekaligus ngadem
ReplyDeleteJaman dulu, untuk mengumpamakan wanita cantik yang kulitnya putih sering dengan sebutan kuning ya. Di aceh juga ada yang namanya putroe Neng alias putri kuning
ReplyDeletetempat wisatanya menarik, jadi penasaran. aku biasanya main ke sidoarjo, surabaya atau tulungagung. dari 3 tempat itu paling deket ke nganjuk yg mana ya mba kira2? biar kalo pas lg main ke jawa timur bisa mampir sekalian ke nganjuk
ReplyDeleteSepertinya sih dari Tulungagung lebih deket, Mbak. Atau dari Sidoarjo. Kalo dari Surabaya kayaknya paling jauh, Mbak..
DeleteDuh kecenyaaaaa
ReplyDeleteIndonesia emang kerennn yah 😍😍😍
aku belum pernah main ke nganjuk nih mbak, jadi penasaran sama wisata di sana apalagi ternyata di roro kuning itu ada air terjunnya juga ya
ReplyDeleteRoro kuning patungnya beneran warna kuning y. Tapi cerita mitosnya cm sedkit ya mbak, aku kira tdi mash ada cerita lainnya ,,hhee
ReplyDeletejadi roro kuning ini air terjun toh...
ReplyDeletewah baru tahu nih mba ada roro kuning di Nganjuk, lumayan buat referensi liburan sekolah anak-anak. Lokasinya juga nggak jauh dari Surabaya ya
ReplyDelete