"Gimana kalau anaknya mabukan, apakah ibunya juga tetap enggak boleh ikut, Ustadzah?"
Tanya saya di sela-sela rapat wali murid pagi itu. Pada kesempatan itu, kami sedang membahas persiapan outing class untuk anak-anak kami, murid-murid TK A (Taman Kanak-kanak nol kecil). Saya menanyakan hal itu karena pasalnya, sejak awal ustadzahnya sudah mengingatkan, bahwa ini adalah outing class yang tidak boleh diantar orangtuanya.
Saya hanya khawatir, kondisi Fahima yang biasanya mabuk saat naik bus atau mobil akan merepotkan para ustadzah dan atau pengurus paguyuban wali murid yang menyertai anak-anak. Selain takut merepotkan mereka, saya sendiri sejujurnya masih enggak tega jika Fahima mabuk atau teler dalam perjalanan tanpa ada saya di sampingnya. Karena selama ini sayalah yang selalu siap sedia mendampinginya dalam kondisi seperti itu. Saat dia sekadar pusing lalu tiduran di pangkuan saya, atau saat muntah-muntah.
Sayangnya, ustadzah tetap tidak mengizinkan saya ikut. Sempat terbersit rasa sesal, mengapa saya enggak jadi pengurus paguyuban. Karena dengan menjadi pengurus, saya akan bisa mengikuti anak saya jika ada acara-acara di luar sekolah seperti ini. Tapi saya harus realistis, saya ini emak rempong yang masih punya dua bayi, jadi kurang bisa leluasa (kapabel) seandainya menjadi pengurus paguyuban wali murid.
Ah, saya harus positive thinking. Enggak diizinkan menemani anak saat outing class, berarti, ya, inilah saatnya Fahima belajar naik bus sendiri. Belajar bepergian agak jauh tanpa ditemani ibunya. Belajar mengatasi kondisi jika dirinya mabuk perjalanan harus bagaimana. Belajar mandiri!
Baca juga: Ketika Si Kecil Belajar Beradaptasi di TK.
Fahima yang baru mau masuk halaman sekolah sendiri di semster 2 TK A 😄. |
Bicara soal kemandirian, baru seminggu ini Fahima mau saya antar sampai gerbang sekolah saja. Biasanya, dia minta diantar sampai di dalam kelas, didudukkan di kursinya, baru saya boleh pulang. Alhamdulillah, hari Senin 11 Februari 2019 lalu menjadi hari bersejarah baginya, karena dia sudah berani masuk ke halaman sekolah sendiri 😄🤩.
Outing Class dan Latihan Kemandirian
Kembali ke cerita soal outing class yang kali ini dilakukan di Delta Fishing Sidoarjo, sebuah tempat wisata yang ada fasilitas untuk outbound, memancing, dan ada kolam renangnya juga. Kali ini transportasinya menggunakan bus, karena memang tempatnya agak jauh. Outing class sebelum-sebelumnya, baru berenang ke wahana renang dekat sekolah dengan naik kendaraan semi bus. Itu, lho, yang jendelanya enggak ada kacanya. Jadi enggak ada AC. Hanya full semilir angin. Hehehe.
Ustadzah menjelaskan, bahwa melalui outing class (kegiatan pembelajaran di luar kelas/sekolah), anak-anak bisa dilatih kemandiriannya. Selain juga memperoleh ilmu pengetahuan sesuai tema yang menjadi materi pembelajaran. Karena kemandirian ini merupakan salah satu life skill, lho. Agar anak-anak terlatih untuk bisa mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapinya secara mandiri. Enggak sedikit-sedikit minta tolong ke orang lain. Tentu saja ini akan berguna buat kehidupan mereka di masa depan. Makanya, orangtuanya enggak boleh ikut. Hehe.
Nah, atas saran dari ustadzah, sebelum berangkat Fahima sebaiknya minum obat anti mabuk dahulu. Selain itu saya sebagai ibunya juga harus sering-sering mensugesti Fahima agar nanti saat naik bus harus ceria, santai (enggak usah mikirin soal muntah), ngobrol saja sama teman-temannya. Ustadzah pun berjanji akan siap menjaga anak-anak. Kotak P3K juga sudah disiapkan. Saran dari ustadzah pun saya laksanakan dengan baik 😊.
Tiba saatnya pada hari Rabu 13 Februari 2019, outing class itu terlaksana juga. Sejak bangun tidur Fahima sudah antusias sekali, ingin segera berangkat jalan-jalan, katanya 😃. Dia kooperatif sekali dengan semua yang saya perintahkan, sarankan dan nasehatkan. Mulai bangun tidur, sarapan, menyiapkan baju ganti dan snack, hingga minum obat anti mabuk khusus untuk anak. Dia mengangukkan kepala dan bilang "iya iya" tiap kali emaknya ini menasehatkan ini-itu. Saya senang, Fahima sudah terhitung mandiri untuk menyiapkan keperluan-keperluannya.
Pukul 06.50, kami berangkat ke tempat berkumpul yang telah ditentukan, yaitu di jalan raya dekat sekolah. Sudah banyak teman Fahima di sana, karena memang jam berkumpul adalah pukul 07.00. Saya kembali menyampaikan kepada ustadzah bahwa Fahima kadang mabuk, tapi sudah minum obat anti mabuk. Sesekali saya juga mengulang nasehat ke Fahima. Misalnya kalau pusing bilang ke ustadzah.
Dan, saat perpisahan pun tiba. Rasa enggak tega masih menyelinap di hati saya saat Fahima hendak naik bus. Meski sebelumnya sudah dua kali pamitan, saya kembali menyalami tangan mungil itu dan menciuminya. "Hati-hati, ya, anak cantik," begitu saya ulang kalimat itu. Yah, emak melow. Seperti mau ditinggal putrinya ke tempat yang jauh saja. Padahal, jarak ke Delta Fishing hanya sekitar satu jam-an dari sekolah. Hehehe.
Baca juga: Persiapan Anak Masuk TK (Taman Kanak-kanak).
Memantau Outing Class dari Rumah
Menit demi menit terasa begitu lama saya rasakan di rumah saat menunggu Fahima yang sedang mengikuti outing class. Padahal, di rumah saya juga sedang repot mengurus pekerjaan rumah tangga dan menjaga dua adik Fahima, seperti biasanya. Kadang ada kabar dari grup WA (WhatsApp) sekolah, tapi jarang sekali. Entah kenapa tak seperti biasanya, mungkin kali ini para ustadzah dan pengurus paguyuban repot sekali. Saya pun sungkan mau menanyakan kabar Fahima. Hanya jawaban "alhamdulillah" yang muncul saat para wali murid (wamur) menanyakan kabar di sana. Hemm...
Kiriman foto Fahima dari ketua paguyuban wali murid 😍 |
Sepertinya ibu ketua paguyuban wali murid tahu perasaan saya yang was-was akan kondisi Fahima. Karena sebelumnya beliau tahu kalau Fahima mabukan. Beliau kirim foto Fahima yang sedang ikut outbound. Dan beliau mengatakan bahwa Fahima enggak mabuk! Dan lagi, katanya anaknya (Fahima) senang! Ah, leganya hati saya. Alhamdulillah.
Jadwal kepulangan adalah pukul 13.10 sampai di sekolah. Pukul 12.00 para wamur menanyakan apakah anak-anak sudah mau pulang. Ternyata jawabannya, masih renang!
Menit demi menit tak ada kabar. Saya mulai resah tapi tak mau juga merepotkan mereka yang sedang bertugas, dengan terus bertanya. Pukul 13.00 katanya baru selesai renang. Dan pukul 13.30 mereka mangatakan bahwa anak-anak persiapan pulang. Dan akhirnya, pukul 14.30 anak-anak baru sampai di sekolah.
Perasaan bahagia demi melihat Fahima yang sehat, enggak mabuk, bahkan tetap ceriwis setelah turun dari bus meski mungkin kecapekan, mengalahkan segalanya. Resah yang sebelumnya timbul, hilang begitu saja. Rasa agak sebal karena jadwal kepulangan molor lama, juga lenyap dan justru berganti ucapan terima kasih karena anak kami telah dijaga dengan baik.
Kebahagiaan bertambah tatkala ustadzahnya membagikan foto-foto kegiatan saat outing class di Delta Fishing Sidoarjo. Ya, materi outing class kali ini bertema pengenalan pada satwa khususnya ikan. Selain juga pengenalan pada lingkungan/alam, melatih ketangkasan dan keberanian, dan lain-lain. Dan tentu saja yang utama, melatih kemandirian. Karena anak-anak tak ada yang didampingi orangtuanya. Kecuali yang ibunya menjadi pengurus paguyuban, ya. Hanya 3 orang, sih, per kelas. Oiya, untuk TK A ini ada dua kelas.
Alhamdulillah, outing class pertama dengan naik bus berjalan lancar. Satu pengalaman baru dan juga pembelajaran baru untuk Fahima, terutama dalam hal kemandirian. Semoga, kegiatan di luar sekolah selanjutnya juga bisa berjalan lancar dan penuh kegembiraan 😍.
Jadi inget anakku sewaktu seleksi SD. Dari pagi berangkat naik bus. Sebagai ortu jelas Deg2an. Tapi dia semangat banget. Y sudah, saya pasrah, percaya pada gurunya dan menitipkan pda Allah. Alhamdulillah smpai skolah pukul15.30 dan dia terlihat bahagia. Smpai rumah antusias cerita
ReplyDeleteaku yang belum punya anak aja bisa ngerasain gimana khawatirnya kalo jd mbak. duuh ga tenang gitu kalau anak jauh sama kita yaa. aku aja kadang ngeliat keponakanku sendiri yg sering ditinggal2 sama ibunya aja suka mikir sendiri gimana khawatirnya apalagi aku suka ga tegaan sama anak kecil wahahaha. Alhamdulillah outing classnya dek fahima lancar yaaa mbak
ReplyDeleteTernyata sedalam itu ya kekahwatiran orang tua ketika berjauhan dari anaknya meski cuma sebentar :")
ReplyDeleteJadi inget dulu saat seusia dek Fahima, aku pernah ikut persami di sekolah dasar (yang padahal mah cuma beberapa ratus meter dari rumah)
Malam-malam orang tuaku sampai bawain selimut kesayangan biar aku bisa tidur nyenyak, paginya dibawain sarapan segala, untung gak katahuan kakak pembina :"D hehe
lucunya lihat dedek-dedek TK ini, akunya gemes. Gimana ya nanti pas anakku sekolah TK, outing classnya pasti seru
ReplyDeleteWiiih senang ya kak hihi liat anak mandiri dan lucu-lucu banget sih itu, gemas. Semoga pengalamannya bikin makin berani yah anak cantik
ReplyDeleteAnak mandiri pasti bagus bagi masa depan. selama diawasi oleh guru dan melakukan kegiatan yang memancing otak untuk kreatif wajib didukung moms. bagi bekal masa depan
ReplyDeleteDulu zaman Maxy masih sekolah jg gak boleh ikut kalau outing2. Aku sih biarin aja wkwkwk ibu macam apa aku :D
ReplyDeleteBiarin aja belajar mandiri sih, tinggal antar dan jemput aja, sampai rumah paling nanya2 td ngapain aja :D
Belajar di luar kelas malah lebih menyenangkan ya, Mbak. Anak-anak bisa lebih mandiri dan belajar dengan cara praktek langsung
ReplyDeletejadi inget aku juga dulu waktu kecil mabukan parah mba, sampai kalau ada acara jalan-jalan kaya outing tk begini paling lemes aja gitu, tapi pas udah masuk smp sampe sekarang malah paling seneng pergi-pergi gak pake mabuk hehe
ReplyDeleteTerkadang kita sebagai orang tua memang begitu ya, mbak. Terlalu khawatir pada bocah, padahalnya anaknya woles aja pergi2 nggak sama orangtua hehe. Kita memang harus belajar melepaskan kok.
ReplyDeleteAcara seperti ini untuk anak-anak emang seru banget ya mbak. Kalau di sekolah anakku nyebutnya fildtrip dan pasti ditunggu sama anak anak.
ReplyDeleteSyukurlah anaknya gak mabuk ya mbak, jadi bisa ikutan acaranya dengan senang bareng temen-temennya
Emang melatih kemandiri anak bisa dari berbagai cara, salah satunya dengan outing bareng sekelas. Raya udah beberapa kali outing kelas dan emang dampaknya terlihat, apalagi ketika outing tidak ditemani ortu, semakin mandiri deh :)
ReplyDeleteDi sekolah Rara juga gitu kok, mbak Diah. Beberapa kali outing tanpa orangtua. Alhamdulillah Rara nggak pernah rewel atau gimana-gimana. Rara jadi berani dan mandiri juga. Padahal sempat kuatir juga, tapi sekarang udah biasa
ReplyDeleteDi Sekolah anakku sejak kelas 1 outing ga boleh sama orang tua, alhamdulillah anak jadi mandiri
ReplyDeleteAnakku masi setaun jadi aku pengen cepet2 anakku besar dan sekolah TK kayak gini .pasti seru
ReplyDeletesuka gemes sama outing TK begini mak,... secara anak-anak pada gak bisa diem semua trus suka pada nyanyi dan diaturnya masyaallah butuh ekstra kesabaran dan kekuatan hhahaha
ReplyDeleteAlhmdulillah ikut seneng tahu ananda tidak mabuk perjalanan dan enjoy dengan aktifitas outingnya..
ReplyDeleteBegitu tau ada jadwal outing class..anak2 pasti terbayang2. Kayak ponakan saya, sampe maunya tidur cepat biar lekas pagi dan jalan2. Haha. Apalagi ke delta fishing, seru loh mancingnya. Anak2 gak mau pulang. Hihi
ReplyDeleteBetul mba setuju.. outing class sekarang samgat dinanti baik oleh anak2 atau orang tuanya.. belajat diluar biar gak jenuh di kelas terus juga yaa
ReplyDeletememang akhirnya akan datang masanya orang tua harus menguatkan hati untuk melepas anak melakukan sesuatu sendirian ya.
ReplyDeleteAdekk sehat terus ya Sayang, biar bisa jadi kebanggaan Uminya
ReplyDeleteKonsep outing class ini keren ya Mba, aku belajar banyak nih biar kelak kalo ada anak udah mulai paham dunia anak sekolah ehhehe
Alhamdulillah outingnya berjalan lancar ya mba. KTapi dengan acara ini pasti akan mandiri anaknya ya mba :)
ReplyDeleteAnakku udah 2 kali outing tanpa diantar. Alhamdulillah katanya malah pada happy sama teman-temannya tok. Tapi sih ini mereka perginya naik angkutan, bukan bus. Outingnya masih 1 kota aja sih 😊
ReplyDeleteMbak kalau di Jakarta outing TK setahuku masih diantar orang tua. Kalau sudah SD baru enggak. Pengalaman anak-anakku gitu.
ReplyDeleteTapi mungkin untuk melatih kemandirian ya.
Anak sulungku juga suka mabuk kalau naik kendaraan. Jadi dikasih obat anti mabuk aja. Alhamdulillah manjur. Perutnya juga ditempeli koyo hangat biar ga masuk angin.
ReplyDeleteSeru ya anak-anak pada outing class gitu jadi lebih kenal & peka terhadap lingkungan karena terjun langsung keluar kelas belajarnya. Kemarin di museum Dirgantara saya juga liat anak-anak TK outing class gitu mbak
ReplyDeleteSejak TK hingga SD sekarang, guru-guru di sekolah anak saya tidak mengizinkan kalau orang tuanya ikut kalau ada outing. Alhamdulillah ternyata anak-anak mampu mandiri.
ReplyDeleteBener banget mbak, outing class mmg mendingan ngga diantar ortu. Lagi pula, itu me time dia ketemu sama teman-temannya kan. Nggak ada ortu, teman jadi pilihan untuk bersenang-senang
ReplyDeleteAnakku paling demen kalau sudah ada belajar luar ruang, excoted dia kata gurunya. Terus biasanya pulang suka cerita keseruan sama teman-temannya.
ReplyDeleteMelatih kemandirian banget sih kalo outing class ya mbak. Meski ibunya yang nggak ikut kepikiran, tapi anaknya hepi aja malahan. Aku dulu pun nggak bisa ikut karena masih bekerja, dan pasrah aja sama bu gurunya, hihiii
ReplyDeleteDi sekolah anakku juga, orang tua nggak boleh ikut ke tempat outing atau field trip. Mengantar dan jemput di sekolah. Tapi benar sih, anak jadi mandiri.
ReplyDeletePertama kali melepas anak pergi sendiri memang rasanya nano nano, campur aduk gitu deh. Tapi percaya aja, bocah tuh memang bakalan merasa nyaman saat berada di tengah teman-temannya kalau mamanya juga sugesti hal yang sama. Jika mamanya resah, takutnya perasaan itu akan nyambung ke si anak.
ReplyDeleteSenaangnyaaa...
ReplyDeleteAsa bangga banget yaa..lihat anak-anak tumbuh mandiri dan mampu bersosialisasi dengan baik bersama teman-teman di sekolahnya.
Sukses terus yaa, Fahima.