"Enam kali delapan?"
"Empat dua?"
"Kurang tepat."
"Aku tau aku tau! Lima puluh dua?"
"Salah."
"Oh... Lima puluh empat?"
"Jangan ngawur, Faiq... Kalau belum hafal perkalian, ya, dihitung dulu. Trus dihafalkan lagi. Jangan asal nebak-nebak gitu!"
Saya mulai gemas, karena sudah kesekian kalinya Faiq memberikan jawaban yang asal tebak. Untuk perkalian 1 sampai 5 sudah lumayan hafal, sih, tapi untuk angka di atas itu masih sedikit yang dihafalnya. Jawabnya pun biasanya masih ragu-ragu, ditandai dengan intonasinya yang setengah bertanya. Hemm...
Baca juga: Apa yang Dipelajari Anak-anak ICP Kelas 1 SD?
Memahami Masalah Belajar Anak
Sebenarnya bukan dalam pelajaran Matematika saja Faiq mengalami sedikit (menurut saya) kesulitan dalam hal kognitifnya. Di kelas 2 ini dia kadang masih bingung membedakan huruf kapital dan huruf kecil, belum sepenuhnya baik dalam menulis tegak bersambung, kadang susah memahami pertanyaan, atau merasa sudah bisa lalu malas belajar (padahal kalau dikasih tebakan masih sering salah 🙄), dan lain-lain.Mengenai perkembangan belajar di sekolah, dengan beberapa kelemahan di atas, alhamdulillah Faiq termasuk anak yang nilai-nilai akademisnya di atas rata-rata di kelasnya. Dari kelas 1 hingga kelas 2 saat ini, nilai akumulatifnya selalu berada di peringkat kedua (enggak ada sistem ranking di sekolahnya). Gurunya mengatakan Faiq termasuk mudah menerima pelajaran daripada sebagian teman-temannya yang kadang harus mengikuti les tambahan sepulang sekolah. Enggak ada masalah yang serius mengenai perkembangan belajar Faiq saat ini.
Tapi sebagai orang tua, saya terus berusaha meraba-raba apa keunggulan dan kelemahan Faiq dari segi kognitifnya. Selain pelajaran Matematika yang menurut saya merupakan salah satu kelemahan Faiq, saya juga ingin tahu kekuatan dan kelemahan yang lain dari segi kognitifnya. Saya tentu pengen, dong, bisa mengarahkan potensi yang dimiliki anak agar bisa lebih optimal seiring perkembangan dan pertumbuhannya. Saya enggak mau terus-menerus uring-uringan enggak jelas saat menemaninya belajar tanpa tahu metode yang pas agar belajarnya lebih efektif.
Dulu sewaktu mau masuk Taman Kanak-kanak (TK) dan masuk Sekolah Dasar (SD) Faiq mengikuti tes kognitif dan psikologi (jadi satu). Dari dua kali tes itu kurang lebih hasilnya menunjukkan bahwa kecerdasan kognisi Faiq termasuk rata-rata. Tapi mungkin karena biayanya juga relatif murah, jadi hasil tes itu hanya sederhana saja. Kesimpulan dan rekomendasi yang dibuat menurut saya kurang detail. Yang saya inginkan, sih, ada contoh cara pemecahan masalah terhadap gaya mengajar. Misalnya seperti kasus yang saya cuplikkan di awal tulisan ini, saya ingin tahu cara yang tepat untuk mendampingi Faiq belajar Matematika seperti apa seharusnya?
Baca juga: Memilih Sekolah: Antara Kebutuhan, Idealitas, dan Realitas.
AJT CogTest Membantu Memahami Kemampuan Kognitif Anak
Nah, beberapa waktu lalu saya mengetahui adanya sebuah tes kognitif untuk anak, namanya AJT CogTest. Tes ini adalah inovasi dari PT. Melintas Cakrawala Indonesia (PT. MCI) yang merupakan tes kognitif yang sudah dinormakan untuk anak Indonesia atau terstandarisasi sesuai dengan karakteristik bahasa dan budaya Indonesia. Maksudnya bagaimana? Ya, alat tes ini khusus dan paling cocok untuk diterapkan pada anak-anak Indonesia, karena tes-tes kognitif yang ada di negara kita selama ini kebanyakan mengadopsi gaya tes kognitif dari Barat.
Misalnya, dalam tes kognitif kan biasanya ada pertanyaan dalam bentuk gambar. Misal ada gambar salju, baju apa yang mesti dipakai? Padahal enggak semua anak Indonesia tahu tentang kondisi cuaca bersalju seperti itu. Dan pertanyaan-pertanyaan lain.
AJT CogTest yang dirancang khusus untuk siswa Indonesia yang berusia 5 sampai dengan 18 tahun ini merupakan hasil dari penelitian yang dilakukan selama lebih dari 4 tahun terhadap hampir 5.000 siswa dari 6 propinsi di Pulau Jawa. PT. MCI bekerja sama dengan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Kevin McGrew sebagai konsultan proyek, ahli dari teori CHC dan Co-Author dari Woodcock-Johnson III & IV. Tes ini dikembangkan berdasarkan teori kecerdasan termutakhir, yaitu teori Cattell – Horn – Carroll (CHC Theory). Dan for your information, AJT CogTest telah diuji coba di 10 sekolah terkemuka se-Jabodetabek.
Baca juga: Bukan Sekolah, Tapi Belajar.
AJT CogTest memberikan hasil yang komprehensif dari 8 bidang kecerdasan anak. Yaitu Visual Processing (Gv), Auditory Processing (Ga), Learning Efficiency (Gl), Retrieval Fluency (Gr), Working Memory (Gwm), Fluid Reasoning (Gf), Comprehension Knowledge (Gc), dan Processing Speed (Gs). Jadi enggak disimpulkan dengan angka secara global seperti tes IQ kebanyakan, bahwa IQ-nya sekian berarti anaknya cerdas, di bawah rata-rata, dan sebagainya. Melainkan dikupas satu persatu bidang kecerdasan itu, bidang mana yang kuat dan yang lemah pada anak. Dengan melakukan tes IQ menggunakan AJT CogTest, diharapkan orang tua dan guru dapat memahami cara belajar yang terbaik dan efektif untuk anak berdasarkan domain kognitif serta mengoptimalkan potensi yang dimiliki anak.
Aspek kemampuan kognitif umum. |
Tes ini menawarkan pengukuran kekuatan dan kelemahan kognitif yang akurat, andal, tervalidasi, dan lengkap. Sehingga hasil dari AJT CogTest ini memungkinkan pendidik, siswa, dan orangtua dapat menggunakan strategi belajar yang paling efektif untuk setiap anak, sehingga meningkatkan kemampuan belajar siswa.
Hasil tesnya lengkap, ada skor dari 8 aspek kecerdasan, ditunjukkan dalam bentuk psikogram, ada deskripsi kemampuan kognitif anak (kekuatan dan kelemahannya), hingga kesimpulan dan rekomendasi. Berikut ini adalah contoh beberapa halaman hasil tes dengan AJT CogTest pada seorang anak.
Mengenai jenis paket AJT CogTest ada 2, yaitu:
- AJT CogTest Full Scale. Paket ini akan mengidentifikasi 8 kemampuan kognitif lengkap yang menampilkan profil lengkap kekuatan dan kebutuhan belajar anak. Biaya untuk paket ini sebesar Rp.760.000,00.
- AJT CogTest Comprehensive. Paket ini diperuntukkan ketika seorang anak memerlukan data lebih terperinci untuk dianalisis, dan psikolog akan merekomendasikan tambahan tes. Untuk biayanya sebesar Rp.1.200.000,00.
Nah, itu dia teman-teman informasi yang saya dapatkan mengenai AJT CogTest. Sepertinya saya tertarik untuk mencoba tes ini. Karena tes kognitif seperti ini merupakan salah satu cara mengatasi masalah belajar anak. Tapi sayangnya, untuk saat ini AJT CogTest baru mengkover wilayah Jakarta dan sekitarnya. Hehe. Mungkin nanti kalau sudah sampai di Sidoarjo, ya 😊.
Jika teman-teman ingin mengetahui informasi lebih lengkap mengenai AJT CogTest, silakan kunjungi situsnya di melintascakrawala.id, atau hubungi melalui aplikasi WhatsApp CS di nomor 087883258354.
#YukKenaliAnakKita
#AJTCogTest
#TesKognitifAJT
perlu dipahami ya kak biar anak kita bisa belajar dengan baik tanpa masalah, biar anak makin pinter dan cerdas punya banyak pengetahuan dan wawasan yang luas ;)
ReplyDeleteBelajar pada masa anak anak bagaikan mengukir diatas batu, sulit, namun kalau sudah paham akan membekas sampai dewasa kelak
ReplyDeleteMenarik banget, mbak!
ReplyDeleteTesnya lebih menyeluruh dan saling terhubung faktor-faktornya. Saya dari dulu soalnya merasa IQ itu pengukuran yang satu dimensi doang, jadi sangat nggak cukup utk melihat kelebihan dan kelemahan seseorang
Oiya AJT CogTest itu cuma buat anak2 kah, mbak? Nggak bisa untuk orang dewasa ya hehe
Iya, Mbak. Kalau menurut keterangan yang saya dapet, memang tes ini khusus untuk anak-anak usia 5-18 tahun saja.
DeleteKalau untuk otaor dewasa, mari kita cari tes yang lain 😄
Artikelnya bermanfaat nihh kak, terima kasih kak :)
ReplyDeleteTes yang membantu untuk kenali karakteristik belajar anak ya
ReplyDeleteSaya juga selalu penasaran sama anak saya, potensi yang sebenarnya tu apa ya..karena masih kecil jadi memang belum nampak sih.. tapi tes seperti yang dijelaskan diatas kayaknya bakal membantu orangtua banget ni untuk menemukan potensi ananknya masing - masing.
ReplyDeleteKebanyakan anak menghafal perkalian ya mbak, padahal lebih baik mengerti dan memahami dulu supay agak salah. Nah penting banget sebagai orangtua tau metde yang pas buat mengajari anaknya belajar di rumah supaya gak ada drama hihihi. Kayanya perlu juga AJT COgTEst buat anakku deh.
ReplyDeletejadi pengen tau & ikutan tes ini, aku emang blm terlalu mikirin gimana-gimananya Raya belajar krn masih TK, tes ini bagusnya dimulai kapan ya mba?
ReplyDeleteKalau menurut keterangan dari sana, sih, mulai usia 5 tahun, Mbak..
DeleteMenarik juga nih tesnya ya. Jadi kita bisa lebih terarah ya menyikapi kemampuan anak karena lebih terpetakan kekuatannya.
ReplyDeleteTest AJT COg ini membantu orang tua mengenali karakteristik beljabe tiap anak ya mba. Kalo aku ingat2 nih, raport anak-anak mulai SMP sampe sma juga pakai penilaian dekrisdes kayak jasil tes ini. Jadi orang tua tahu di bidang pelajaran apa yamg anak kurang dan butuh perhatian lebih. Dan juga bidang pelajaran mana yang memiliki kelebihan
ReplyDeleteAku paling gemes kalau anak mengingat dan menghafal pelajaran matematika. Meskipun dulu aku ga bisa, tp kan aku bisa mengajarkan pengalamanku. Tapi emamg beda sih gaya belajar anak anak dan aku jadi kepingin ngajak anakku isi tes kognitif
ReplyDeleteDengan mengetahui seberapa kemampuan anak, jadi akan lebih mudah untuk mengarahkan ya Mak. Tau apa yang harus dilakukan untuk kemajuan anak.
ReplyDeleteanakku tipe yang kalo belajar itu harus ditemenin dan dikasih pemahaman yang simple, kayak dikasih contoh gitu. Alhamdulillah dengan begitu dia jadi lebih ngerti setiap mata pelajaran yang diajarkan.
ReplyDeleteAnak pertamaku kalau belajar harus dalam suasana yang tenang, sementara anak kedua bisa belajar sambil dengerin suara TV. Mereka belum pernah ikut tes-tes semacam ini, pengen juga sesekali ikut. Tapi AJT CogTest ini masih di Jakarta aja ya, nunggu kali aja bakal ada di Malang, atau Surabaya mungkin
ReplyDeleteKalau anak sd sekarang belajar perkalian gak dihafal seperti zaman dulu mereka menjumlahkan bilangan jadi gak bisa cepet cepet jawab soal perkalian, kelemahannya itu sih. Btw tes Kognitis ini bisa dimana saja ya mba?
ReplyDeleteUntuk sementara ini baru di Jakarta dan sekitarnya aja, Mbak. Tapi katanya akan dikembangkan untuk daerah-daerah lain, sih :)
DeleteIngin tes kognitif juga nih buat anakku jadi bisa ngarahinnya jelas yah heheh
ReplyDeleteWah, Faiq kelakuannya mirip banget ama Fathir nih kalo lagi ditanya tentang perkalian jawabannya ditebak karena suka males menghitung hahaha.
ReplyDeleteWah, menarik juga yah ternyata AJT CogTest ini, jadi pengen nyoba buat anak-anak nih.
Moga bisa meluas lagi ya mba daerahnya. Nggak hanya kisaran Jkt. Anakku blum masuk sd tapi aku mulai belajar gimana dia memahami dan gimana cara dia belajar.. kayaknya test ini membantu ya mbaa
ReplyDeleteBagus ya mbk AJTCogTest ini. Setidaknya dengan hasil tes, orangtua dan guru di sekolah bisa dapat informasi tambahan mengenai kemampuan anak
ReplyDeleteAsyik ya, bagus tesnya... Saya jg pengen banget nyoba tesnya untuk si sulung...
ReplyDeleteAku juga kalau mengajarkan Faris dulu perkalian gregetan hihi suka nebak-nebak, tapi alhamduillah pas UN anaknya santai aja
ReplyDeleteKok sama ya dengan anak lanangku, kalau ditemeni belajar tuh males-malesan. Tapi ntar di kelas ya udah mudeng. So far di kelas dia masih tertinggi nilainya dibandingkan dengan anak2 lelaki yang lain. Hehehee... emang bocah segitu masih angin2an ya mood belajarnya.
ReplyDeleteMau juga nih melakukan tes kognitif ini untuk menemukan metode pembelajaran yang tepat sesuai minat si anak.
Mbak bisa nggak langsung test gitu secara online ya test-nya tanpa datang atau nelpon ke perusahaannya?
ReplyDeleteUntuk sementara ini belum bisa, Mbak. Semoga ke depannya ada solusi, ya :)
DeleteTambahan ilmu lagi nih, apalagi CogTest ini belum pernah ku lakukan ke anakku. Kadang emang sih gemes banget kalau anak kita gitu ya.
ReplyDeleteWah ini membantu untuk mengambangkan potensi anak yang bisa di kembangkan ya, praktis pula, ntar kalo Nurami gede aku pengen coba
ReplyDeleteNah penting banget memang memahami cara belajar anak. Pernah ngajarin adik aku yg bungsu sampe aku geregetan, setelah aku pelajari ternyata memang aku salah cara mengajar nya huhuhu. Emang kudu banyak belajar.
ReplyDeleteSetidaknya, memang anak perlu untuk dites supaya tahu sebenarnya bakat dia apa. Biar orang tua juga paham, sebenarnya kemampuan anaknya apa sih
ReplyDeleteAnakku belum sekolah sih, tapi emang keliatan bda nih kakak adek belajarnya. Jd pengen lbh memahami gaya belajar anak2 kyk gmn, soalnya ada yang kuat di matematika, satunya kuat di seni. Kalau pakai tes ini bisa lebih jelas ya mabk :D
ReplyDeleteMakasih mb sharingnya, jadi memang kita harus paham dulu ya. Karena aku pun mengalami kesulitan mengajari anak anak karena belum paham masalah cara mengajar masing-masing anak
ReplyDeleteWaah anak kelas dua udah smpai perkalian 6 mba? Berat juga ya, jamanku kecil kayaknya baru kelas 3 deh belajar perkalian apa kulupa ya. Emang penting banget ya memahami masalah belajar karena tiap anak beda masalah beda juga dimana kelebihannya, penanganannya pasti beda.
ReplyDeleteBerarti tes ini kira-kira batasannya sampai sebelum kuliah, ya.
ReplyDeleteSaya baru tahu ada AJT CogTest ini, berarti setelah usia 18 tahun sdh tdk bs digunakan tes ini ya?
ReplyDeleteHarganya lumayan ya, tp rata2 emang aku lihat harga tes kyk gini sekitar itu. Pengen coba bwt Aisyah
ReplyDeletemakasih infonya mba, aku langsung kepoin websitenya nih...
ReplyDelete