Mengajak anak-anak berpuasa di bulan Ramadhan itu, gampang-gampang susah. Kadang gampang, seringnya susah. Hehe. Padahal, banyak amalan puasa yang harus diketahui anak dan menjadi kebiasaannya, agar pahala di bulan Ramadhan berlimpah. Saya mencoba belajar mendidik anak-anak, tentang bagaimana cara membiasakan berbagai amalan puasa pada anak-anak.
Sumber: pixabay.com |
Ya, apa yang saya tulis ini belum bisa saya lakukan dengan baik sepenuhnya. Tapi, saya mencoba untuk terus belajar. Bahwasanya amalan-amalan puasa di bulan Ramadhan sangatlah banyak. Kesemuanya jika kita lakukan dengan baik secara kontinyu (istiqamah) insya Allah akan mendapat pahala yang berlimpah. Saya ingin anak-anak mengetahui amalan-amalan itu, dan kemudian mau melakukannya dan menjadi kebiasaannya. Aamiin.
Saat ini baru si sulung (9 tahun) dan adiknya (5 tahun) yang ikut berpuasa Ramadhan. Dua adiknya lagi masih 3 dan 1 tahun, jadi belum berpuasa. Alhamdulillah, tahun ini si kakak sudah puasa full sehari dan belum pernah bolong hingga hari ini. Mungkin karena ada adiknya yang juga berpuasa (meski masih setengah hari), juga teman-teman sekolah yang sudah banyak yang puasa full, jadi dia lebih termotivasi.
Tapi sayangnya, masih banyak amalan puasa Ramadhan yang belum dilakukannya dengan baik. Seperti shalat tarawih, tilawah Al-Qur'an, shalat tahajud, dzikir, shadaqah, atau i'tikaf nantinya. Untuk shalat tarawih memang sudah rutin dilakukan, tapi untuk tilawah masih disuruh-suruh, dzikir juga demikian. Shadaqah masih sedikit, i'tikaf belum dilakukan.
Sumber gambar: pixabay.com |
Nah, menurut pengalaman saya, agar amalan puasa itu dapat menjadi kebiasaan anak, cara yang dapat dilakukan adalah:
- Dicatat. Alhamdulillah sekolah anak-anak (sekolah Islam) mensupport kegiatan di bulan Ramadhan. Ada jadwal puasa yang dibagikan untuk diisi di rumah. Dengan dicatat, aktivitas puasa anak akan lebih terpantau, dan dievaluasi setiap harinya. Sehingga diharapkan amalan-amalan puasa itu menjadi kebiasaan yang tidak terasa berat untuk dilakukan.
- Dimotivasi. Anak-anak perlu dimotivasi sesering mungkin untuk melakukan amalan-amalan puasa. Apalagi untuk amalan mandiri seperti tilawah Al-Qur'an. Motivasi itu enggak cuma berupa kata-kata, tapi perlu pendampingan. Kita dampingi mereka saat tilawah, zikir, dan lain-lain. Jika kita rajin mendampingi mereka, insya Allah kebiasaan-kebiasaan baik itu akan terbentuk.
- Diberi Contoh. Contoh dari orang tua sangat penting sebagai teladan untuk anak-anak, karena anak paling mudah mencontoh. Dengan mencontohkan amalan-amalan puasa secara rutin, insya Allah anak-anak juga akan terbiasa melakukannya.
- Diberikan Reward. Jika anak sulit melakukan amalan puasa, pemberian reward yang wajar bisa membantu. Reward bisa berupa ajakan jalan-jalan sore kalau mau rajin tilawah, dibikinkan menu buka puasa kesukaan jika mau rajin tarawih, dan lain-lain. Hal ini sebagai pendorong keinginan anak melakukan amalan-amalan puasa, hingga akhirnya bisa terbentuk menjadi sebuah kebiasaan.
- Menjaga Keistiqamahan. Kebiasaan terbentuk dari aktivitas yang dilakukan secara berulang-ulang. Maka amalan-amalan puasa itu harus dijaga keistiqamahannya (kontinyu). Kita sebagai orang tus harus rajin mengontrol amalan puasa anak.
Nah, seperti itulah cara membiasakan berbagai amalan puasa pada anak, yang masih coba saya lakukan setiap harinya. Memang bukan pekerjaan mudah, sih. Apalagi enggak cuma satu anak yang harus diperhatikan. Ada adik-adiknya yang enggak kalah minta diperhatikan. Tapi semoga, usaha yang sedikit demi sedikit dilakukan bisa membuahkan hasil yang lebih baik. Aamiin 😊.
No comments
Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.