Di awal Ramadhan kemarin si sulung dan adiknya mendapat surat edaran dari sekolah. Pengumuman itu berkaitan dengan pembelajaran di bulan puasa. Diantara isinya yaitu tentang pembayaran zakat yang bisa dilakukan di sekolah. Nah, kali ini saya ingin sharing tentang cara mudah memahamkan anak tentang zakat, infaq, dan shadaqah.
Sumber: pixabay.com |
Apa Itu Zakat, Infaq, dan Shadaqah?
Sebelum saya share bagaimana cara memahamkan anak tentang zakat, infaq, dan shadaqah, kita bahas dulu pengertian tentang ketiganya, ya.Zakat, infaq dan shadaqah itu ketiganya merupakan amalan seorang muslim untuk kemaslahatan ummat, untuk turut mengentaskan kemiskinan. Tapi bedanya, zakat hukumnya wajib dalam pengeluarannya, sedangkan infaq dan shadaqah hukumnya sunnah. Dan ada lagi perbedaan-perbedaan antara zakat dengan infaq dan shadaqah. Kita simak yang berikut, ya 😊.
ZAKAT
“Pungutlah zakat dari sebagian kekayaan mereka dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka”. (QS. At-Taubah: 103)Pengertian zakat adalah mengambil sebagian harta dengan ketentuan tertentu untuk diberikan kepada kelompok tertentu (ada 8 golongan penerima zakat). Ada aturan khusus soal zakat ini, yang telah dijelaskan dalam Al-Qur'an. Zakat yang terdiri dari zakat fitrah dan zakat maal ini waktu pengeluarannya juga ditentukan. Zakat fitrah dikeluarkan saat Ramadhan sebelum shalat Idul Fitri, sedangkan zakat maal dikeluarkan jika dalam setahun harta kita telah mencapai nishab (batasan-batasan atau syarat tertentu).
INFAQ
Infaq adalah semua jenis pembelanjaan seorang muslim untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat. Infaq merupakan sumbangan sukarela atau seikhlasnya (berupa materi), sebanyak yang dikehendakinya. Jadi infaq tidak ada ketentuan seberapa banyak seperti yang ada pada zakat.Infaq dikeluarkan setiap orang yang beriman, baik yang berpenghasilan tinggi maupun rendah, baik dalam keadaan lapang maupun sempit. Pemberian infaq juga tidak terbatas pada golongan tertentu, melainkan boleh pada siapa saja.
SHADAQAH
Shadaqah pengertiannya lebih luas dari infaq, karena yang dishadaqahkan tidak terbatas pada materi saja, melainkan juga menyangkut hal-hal yang bersifat non material.Shadaqah mempunyai cakupan yang sangat luas dan digunakan Al-Qur’an untuk mencakup segala jenis kebaikan/sumbangan secara sukarela. Dalam shadaqah tidak terikat oleh jumlah, waktu dan juga tidak terbatas pada materi. Misalnya menyingkirkan rintangan di jalan, menuntun orang yang buta, memberikan senyuman dan wajah yang manis kepada saudaranya, dan lain-lain juga termasuk shadaqah.
Baca juga: Ikhlas dalam Berbagi, dan Kenikmatan yang Tak Terhingga.
Sumber: pixabay.com |
Jadi perbedaan zakat, infaq dan shadaqah yang lain adalah tentang waktu pembayarannya. Kita dapat berinfaq dan bershadaqah kapan saja ketika memiliki kemampuan membayarnya. Sedangkan waktu pembayaran zakat hanya boleh dilakukan pada masa-masa tertentu saja. Zakat fitrah wajib dibayarkan selama bulan Ramadhan (sebelum shalat Idul Fitri), lalu zakat maal dibayarkan ketika telah mencapai nishabnya dan dimiliki penuh selama setahun.
Kenalkan dan Pahamkan Melalui Praktik Langsung
Sebaik-baik pembelajaran itu melalui teladan. Kurang lebih seperti itulah petuah bijak yang pernah saya dengar. Maka, untuk mengenalkan kemudian memahamkan anak mengenai zakat, infaq, dan shadaqah, saya menggunakan metode teladan. Yaitu anak-anak meneladani apa yang orangtua mereka lakukan, melalui praktik langsung.Seperti pemahaman soal zakat, alhamdulillah sekolah anak-anak (yang notabene adalah sekolah Islam) mendukung pembelajaran tentang zakat ini. Di bulan Ramadhan, anak-anak diinstruksikan untuk menyampaikan/membayar zakat fitrah ke sekolah. Sejak TK dulu, si sulung selalu saya ajak untuk membayar zakat fitrah ke sekolahnya. Dia juga kami ajarkan mengenai tata cara membayar zakat fitrah, seperti menimbang beras sebanyak 2,7 kg, doa/niat saat menyerahkan zakat fitrah, dan memberi sedikit pengertian tentang manfaat zakat fitrah.
Adiknya yang saat ini belajar di TK, juga mulai saya kenalkan mengenai zakat. Insya Allah besok atau lusa dia akan saya ajak membayar zakat fitrah di sekolahnya. Sama seperti kakaknya dulu, belajar memahami soal zakat khususnya di bulan Ramadhan ini adalah zakat fitrah.
Baca juga: 8 Ide Aktivitas Anak Saat Ngabuburit di Bulan Ramadhan.
Kemudian memahami soal infaq. Anak-anak kami biasakan memberikan infaq saat ke masjid, saat shalat hari raya, atau saat menjumpai kotak-kotak infaq di tempat-tempat tertentu. Beberapa kali saat awal-awal memberikan infaq, mereka pasti bertanya-tanya apa itu infaq. Nah, di saat seperti itulah kami memberi pengertian dan pemahaman soal infaq.
Berbagi takjil di bulan Ramadhan. Belajar bershadaqah. |
Mengenai shadaqah, ini juga membutuhkan teladan yang harus kerap kami lakukan. Karena shadaqah cakupannya lebih luas, insya Allah lebih mudah memahamkan anak mengenai hal ini jika kita sering bershadaqah. Berbagi bekal sekolah bersama teman, memberikan oleh-oleh kepada saudara yang dikunjungi, atau bahkan tersenyum pada orang-orang yang kita jumpai adalah shadaqah. Jangan lupa memberikan pengertian tentang shadaqah sebelum, saat, dan atau selesai melakukannya.
Anak-anak adalah peniru ulung. Jika kita sering-sering memberikan teladan dalam berzakat, berinfaq, dan bershadaqah, insya Allah mereka juga akan mengikuti, mengerti dan bahkan paham akan makna-makna amal perbuatan yang baik tersebut. Saya juga masih belajar, maka semoga tulisan tentang cara mudah memahamkan anak tentang zakat, infaq, dan shadaqah ini menjadi catatan saya sendiri sebagai pengingat. Dan, alhamdulillah jika bermanfaat pula buat pembaca 😊.
sangat mennginspirasi.. pendidikan sejak dini memang harus dilakukan...
ReplyDeleteSharenya masyaallah, semakin mudah memberikan pemahaman untuk anak-anak
ReplyDeleteIya bener mbak.. anak2 adalah peniru ulung. Trims ya sharenya.. ;)
ReplyDelete