Kompetisi itu bisa menumbuhkan harapan, harapan untuk menang. Kompetisi bisa menumbuhkan semangat, semangat untuk berjuang. Demikianlah saya memaknai kata kompetisi. Sebuah kata yang hampir di setiap waktu hadir membersamai semangat untuk menjalani hidup sehari-hari. Saya suka kompetisi.
 |
| Sumber gambar: pixabay.com |
Kalau menilik di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kompetisi berarti persaingan. Persaingan di bidang apapun dalam kondisi apapun namanya kompetisi. Sejak kita masih dalam rahim ibu pun, kita sudah memulai kompetisi. Bersaing bersama sperma-sperma lain kemudian menjadi pemenang karena menjadi satu sperma yang berhasil membuahi sel telur dari ibu.
Dalam tumbuh kembang seorang anak, bersekolah, berinteraksi di lingkungan sekitar, hingga menjadi seorang dewasa, hampir selalu mengalami kompetisi. Bahkan sebagai ibu rumah tangga pun saya tetap berkompetisi. Hei, berkompetisi dalam hal apa, Buk? Saingan masak dengan tetangga? Banyak-banyakan beli sayur di pasar? Saingan belanja online? Upsss... alhamdulillah saya enggak pernah seperti itu. Hahaha. Modal buat belanjanya yang enggak cukup, Sist! 😃😃😃
Karena kesibukan saya selain sebagai IRT adalah menulis (khususnya menulis di blog ini), saya pun enggak jarang ikut lomba menulis! Nah, itulah kompetisi yang saya maksud. Sejak awal menekuni dunia tulis-menulis, saya terhitung sering mengikuti lomba menulis. Baik lomba menulis yang dikirim via email, maupun lomba blog yang tentu saja diposting di blog ini. Kalau mau dihitung, mungkin sudah ada puluhan kali (atau mungkin sudah sampai hitungan 100, ya? Hehe..) saya mengikuti lomba menulis. Hemm..
Lalu, berapa kali saya memenangi lomba-lomba menulis yang saya ikuti itu? Kalau enggak salah sekitar 15 kali saja! Lomba blog (termasuk giveaway dari teman-teman bloger 😉) ada kurang lebih 10 kali menang, tapi belum pernah juara 1, haha. Paling bagus juara 2. Kemudian lomba menulis di luar blog, sepertinya belum ada 5 kali menang, deh. Hahaha. Tapi senengnya pernah juara 1. Yeyy! *norak
Sebuah prestasi yang patut saya apresiasi sendiri, tapi sungguh enggak layak dibanggakan ke orang lain 😃.
Kompetisi dan Kompetitor
Jika kompetisi adalah persaingan, maka kompetitor adalah orang yang bersaing. Demikianlah yang disebut dalam KBBI. Dalam setiap kompetisi, pasti ada kompetitor. Kalau tak ada kompetitor namanya berpacu sendiri. Hehe. Meski hanya satu orang pesaingnya, tetap itulah namanya kompetitor.Sebuah kompetisi akan terasa seru jika kompetitornya banyak. Dan lebih seru dan menantang lagi jika para kompetitor tersebut sudah teruji kualitasnya. Jika kita selama itu kualitasnya berada di bawah para pesaing, maka itulah tantangan hebatnya. Kita akan berjuang menghasilkan karya terbaik, untuk menandingi mereka yang biasanya juga menghasilkan karya hebat.
Saya sendiri tiap kali mengikuti kompetisi menulis kerap melihat siapa saja kompetitornya. Kadang enggak berniat melihat, tapi secara tak sengaja melihat link-link tulisan itu lewat di beranda media sosial ataupun chat WhatsApp. Sehingga saya pun tergoda untuk membaca tulisan teman-teman kompetitor. Hahaha. Niatnya enggak melihat tetapi terpaksa melihat 😄.
Bagi saya, kompetitor itu sekadar penyemangat dalam berkarya. Tidak lebih dari itu. Dengan melihat para kompetitor, saya terlecut untuk berkarya (dalam hal ini menulis) sebaik mungkin. Jika menulis di blog, saya akan berusaha melengkapi dengan foto atau video atau apapun yang bisa membuat nilai lebih selain tulisan yang bagus sebagai konten utamanya.
Ya, seperti itulah. Ngomong-ngomong, sudah lama saya enggak menang lomba blog. Haha. Karena kompetitornya keren-keren semua sekarang. Saya sudah ketinggalan sekali kualitasnya. Kalau teman-teman, sedang semangat berkompetisi atau tidak? Semangat bersama, yuk! 😊
Kalo rame2 sambil nyanyi namanya berpacu dalam melodi mba :D
ReplyDeletebtw setuju mba, dengan adanya kompetitor membuat kita lebih bersemangat untuk menghasilkan hal yang lebih baik