Blogpost tentang alasan menulis blog versi dekamuslim.com ini saya bagikan karena ada tugas super penting dari kelas Growth Blogger. Yaitu kelas yang bertujuan meningkatkan skill blogging, yang saya ikuti (insyaa Allah) selama bulan September ceria sekarang ini bersama coach-coach kece yang tentu saja sudah bergelar mastah dalam dunia perbloggingan.
Sebenarnya sudah beberapa kali saya menulis blogpost serupa di sini, yaitu seputar tujuan menulis dan ngeblog, cara membangkitkan semangat ngeblog, dan sejenisnya. Tapi enggak salah, kan, jika ditulis kembali dalam versi lain? Karena menulis dan atau ngeblog itu layaknya iman, kadang naik dan seringkali turun. Hehehe.
Mengapa Saya Suka Menulis?
Oke, ngomongin soal menulis, saya suka menceritakan tentang bagaimana perjalanan menulis saya sedari awal. Mungkin sudah ada yang pernah membaca di blog ini, bahwa sejak SD saya sudah suka menulis di buku diary. Buku diary hadiah dari kakak (sekarang beliau sudah meninggal) itu saya isi hingga penuh, kemudian berganti buku diary yang baru, dan seterusnya.
Ya, karena saya suka menulis, sehingga buku-buku diary itu selalu penuh berisi tulisan entah itu catatan sehari-hari atau curhat ala anak abege. Kesukaan menulis itu berlangsung hingga saya kuliah, kerja, berumah tangga, hingga kini. Alasan utama mengapa saya suka menulis saat itu adalah, karena pada dasarnya saya orangnya pendiam dan introvert.
Saya punya banyak cerita, pendapat, pemikiran, dan semacamnya tetapi sulit diungkapkan dengan bahasa verbal. Saya sering kehilangan rangkaian kata jika berhadapan dengan orang lain, entah itu di hadapan satu orang apalagi di hadapan orang banyak. Selain sering grogi, bahasa verbal saya enggak bisa teratur, sering meloncat-loncat, dan enggak bisa mengeluarkan seluruh isi pikiran.
Dari kondisi itulah saya menyukai aktivitas menulis. Saya bisa menuangkan pemikiran dan perasaan ke dalam bentuk tulisan. Meski dengan menulis susunan katanya enggak sepenuhnya bisa sempurna, namun setidaknya lebih baik daripada bahasa verbal saya. Dan tentu saja, dengan menulis saya bisa mengeluarkan isi pikiran saya dengan lebih bebas. Lalu jika ada susunan kalimat yang salah, saya bisa memperbaikinya berkali-kali, sekehendak saya.
Kata Imam Syafi'i, menulis adalah alat untuk mengikat ilmu.
Sejak kuliah saya mulai mengerti bahwa menulis adalah sebuah alat atau cara untuk mengikat ilmu. Dengan pemahaman itu saya mulai menulis untuk mading kampus, mengisi majalah fakultas yang baru dirintis, dan sebagiannya. Saya ingin menulis dan ada pembacanya. Kemudian setelah menikah dan channel kepenulisan lebih meluas, saya mulai menulis untuk dikirimkan ke media massa, ikut lomba menulis, dan sebagainya. Saya mulai punya tujuan menulis. Saya ingin tulisan saya bermanfaat untuk mereka yang membacanya.
Ya, demikianlah awal mula saya suka menulis. Sebelum mengenal blog.
Alasan Menulis di Blog
Akhir tahun 2012, tepatnya pada bulan Oktober, saya mulai mengenal blog. Jika sebelumnya saya menulis untuk dikirimkan ke media massa baik ke majalah ataupun koran, juga mengikuti lomba-lomba menulis (yang dikirimkan via email), mulai saat itu saya mempunyai media lain untuk menulis yaitu blog. Saya senang sekali!
Apa sebab? Enggak lain karena tulisan-tulisan yang saya kirim ke media massa banyak yang ditolak! Tulisan yang diikutkan lomba pun banyak yang kalah! Hehehe. Maka sejak punya blog, tulisan-tulisan yang ditolak dan kalah lomba itu sebagian saya publish di blog. Rasa kecewa karena ditolak dan kalah lomba sedikit terobati sebab tulisan-tulisan itu bisa nampang di blog. Itulah kesenangan yang pertama kali saya rasakan ketika punya blog pribadi. Hehehe.
Baca juga: Saya Bangga Menjadi Narablog di Era Digital, Meski...
Selain itu, ada sebab-sebab lain mengapa saya menulis di blog. Nah, ini dia alasan menulis blog versi dekamuslim.com :
Berbagi Cerita
Saya ingin membagikan cerita, pemikiran, pendapat, atau apapun yang ingin disampaikan ke orang lain. Lewat blog, saya bisa lebih bebas menyampaikan hal-hal tersebut. Saya mau cerita panjang lebar juga enggak ada yang melarang, saya mau beropini seperti apapun juga bisa. Saya enggak perlu menampakkan muka dan merasa grogi dalam menyampaikan uneg-uneg atau hasil pemikiran.
Tapi tentunya, saya harus memikirkan etika dan aturan-aturan dalam berkarya di dunia maya. Meskipun ada kebebasan, tapi juga harus bertanggung jawab. Saya harus benar-benar berusaha saring sebelum sharing.
Punya Wewenang Penuh
Dengan memiliki blog pribadi, saya mendapatkan kebebasan mempublish tulisan saya dengan wewenang penuh. Yes! Ini jadi alasan menulis di blog yang sangat menyenangkan. Rasanya puasss gitu. Hahaha Seperti yang telah saya singgung di atas, saya enggak perlu mengalami penolakan dari media massa dan naskah saya dikembalikan. Tulisan-tulisan saya bisa langsung publish tanpa harus melalui tangan dingin editor. Hehehe. Karena ini rumah saya sendiri.
Sarana Refreshing Otak
Qodarullah, sejak menikah hingga saat ini, saya enggak pernah "istirahat". Hihihi. Anak pertama gedhe dikit, anak kedua lahir. Yang kedua belum selesai masa ng-ASI, udah nongol si nomor 3. Trus yang nomor 3 masih belum bisa jalan, eh yang keempat sudah pengen ikut meramaikan keluarga juga :D. Ya begitulah, kerempongan demi kerempongan melanda saya setiap hari.
Alhamdulillah ada blog. Ada media yang bisa menampung aktivitas yang saya sukai. Setelah rempong mengurus rumah tangga, menahan emosi yang meledak-ledak pada anak-anak dan suami, saya bisa refreshing otak dengan ngeblog. Dengan menulis, hati jadi senang, ada perasaan puas setelah menyelesaikan tulisan demi tulisan..
Mencari dan Menebar Kebaikan
Seperti muslim lainnya, saya juga ingin menjadi manusia yang bermanfaat. Tetapi, saya enggak bisa berbuat apa-apa dengan ilmu yang saya pelajari di bangku sekolah maupun kuliah. Saya hanya bisa menulis. Maka saya berharap, melalui aktivitas membaca dan menulis (khusunya saat ini di blog), saya bisa mencari dan menebar kebaikan. Melalui blog ini, saya ingin menulis yang baik-baik saja.
Baca juga: Ngeblog Terus Hingga Sang Maha Kuasa yang Menghentikannya.
Itulah beberapa alasan menulis blog versi dekamuslim.com. Pada dasarnya semua alasan itu muncul begitu saja, karena memang saya suka menulis. Seiring perjalanan waktu memang ada alasan-alasan baru yang muncul, dan itu wajar. Selama semuanya masih dalam jalur rel yang saya yakini benar (tidak menyimpang dari aturan agama Islam), maka alasan menulis apapun akan menjadi motivasi saya ke depannya dalam bidang ini.Motivasi Menulis dalam Dunia Blogging
Oh ya, di awal tulisan ini saya menyebut soal kelas Growth Blogger. Nah, mungkin ada yang bertanya-tanya tentang kelas tersebut? Kelas peningkatan skill narablog ini diprakarsai oleh Growthing.id (kalau mau tahu lebih jauh, bisa klik banner warna orange di bawah, ya 😊). Pemateri alias coach-nya ada mas Pewe (Punto Wicaksono), mas Irwin Ardiyanto, mbak Monica Anggen, dan lain-lain.
Nah, asal muasal tulisan ini tercipta adalah dari kelas keren tersebut. Kemarin malam, salah satu coach yaitu mbak Monica Anggen yang merupakan salah satu penulis best seller Indonesia memberikan materi tentang "Mahir Menulis dan Editing Blogpost". Dalam sesi tersebut mbak Monic memberikan banyak ilmu dan insight baru tentang dunia kepenulisan dan blogging.
Diantara insight tersebut adalah soal motivasi menulis, khususnya di dunia blogging. Kita sebagai narablog sah-sah saja punya alasan atau motivasi apapun dalam menekuni bidang blogging ini. Motivasinya uang, silakan. Ngeblog karena ingin berbagi, bagus sekali. Dan sebagainya. Tetapi satu hal yang sangat penting adalah soal kejujuran dan sepenuh hati dalam mengerjakan aktivitas blogging tersebut.
Misalnya nih, job dengan fee kecil apakah akan kita kerjakan secara asal-asalan? Berbeda dengan job dengan fee besar? Padahal kan kita sudah menyetujui kesepakan menulis di awal sebelum menerima job tersebut? Jika kita mengerjakan job dengan asal-asalan, hal itu hanya akan menciderai karya-karya kita sendiri. Mungkin brand akan menandai kita sebagai narablog yang enggak ajeg dalam berkarya.
Materi pertama di kelas Growth Blogger kemarin sangat berisi. Sebenarnya enggak begitu banyak materi yang dipaparkan namun banyak pertanyaan sebagai bahan diskusi. Dan, saya kagum dong dengan kecekatan mbak Monic dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peserta. Ya memang beda, sih, penulis berpengalaman dengan penulis blog bau kencur macam saya. Hahaha.
Mbak Monic menjawab berbagai pertanyaan dengan teratur dan hampir tanpa typo (salah ketik). Padahal beliau sedang di atas boncengan sepeda motor dalam perjalanan pulang ke rumah, lho! Luar biasa... Hemm.. jadi ingat, mbak Monic ini saya lihat tipe pekerja keras, deh. Beliau ini rajin menulis buku dan rajin pula ngeblognya. Beliau bersama mas Pewe juga rajin berbagi job kepada teman-teman bloger. Selain itu, beliau berdua bersama tim selalu mengembangkan sayap untuk kemajuan para bloger di Indonesia. Salutttt..
Yap, kiranya cukup sekian ocehan saya tentang alasam menulis blog versi dekamuslim.com. Semoga ada manfaat yang bisa diambil, ya..
Happy blogging!
Kebanyakan dari introvert yang saya kenal, mereka memang hobi menulis di blog. Termasuklah saya sendiri juga hobi menulis. Introvert kalo udah ngomong dalam ketikan kata bisa puannjang yah. Merasa gitu sih kalo saya, gak tau kalo orang lain hehe
ReplyDeleteWaah iya bener banget ya mba, ngeblog emang jadi sarana refreshing. Saat penat banyak pikiran bisa dituangkan dalam tulisan.
ReplyDeleteSaya juga sering mengingatkan diri mabk kalau menulis adalah alat untuk mengikat ilmu. Jadi, seperti sebuah lecutan agar tetap semangat dan konsisten menulis.
ReplyDeleteHahaha, Benar Mbak. Kalau di blog sendiri tulisan nggak bakalan ditolak ya. Kalau kirim ke media, sayapun juga ditolak mulu.
ReplyDeleteSaya bisa menuangkan pemikiran dan perasaan ke dalam bentuk tulisan. Meski dengan menulis susunan katanya enggak sepenuhnya bisa sempurna, namun setidaknya lebih baik daripada bahasa verbal saya.--> MANTAB JIWA bangeeett Mba. Aku selalu senaaaanggg dgn pemaparan yg sistematis, lugas, komprehensif di blog ini
ReplyDeleteSalah satu alasan saya juga, kalau nulis rasanya saya bisa berbicara banyak. Tapi kalau verbal, pasti berantakan
ReplyDeleteAh enaknya nulis memang punya wewenang penuh dan gak ada yg membantah ya mbak hehehe
ReplyDeleteHampir semua yang suka nulis blog ala curhat2 gitu awalnya suka nulis tangan manual di buku diary ya, saya juga.
ReplyDeleteWeits salut deh sama mamah-mamah yang punya krucil tapi tetap bisa meluangkan waktu untuk menekuni hobi ngeblog. Pinter bagi waktunya. Saya perlu belajar nih dari Mbak Deka.
ReplyDeletemenulis di blog, keistimewaanya memang kita punya wewenang penuh dalam mengisi konten, selama yang kita tulis baik, tdk SARA,let's go ahead
ReplyDeleteKereen Mbak Diah...aku jg dulu asalnya suka nulis di diary tp berupa puisi Mbak, sekarang sudah jarang ngefiksi lagi..
ReplyDeleteWaa terusa akujadi bayangin monica lagi boncengan motor sambil ngetik ga ada typo. Kereeeen 😁😁
ReplyDeletekalau blog sendiri bisa publish suka-suka, tanpa sedih ditolak media dan sedih karena diedit habis-habisan. Setuju
ReplyDeletekeren banget bisa menjadikan blog sebagai sarana refreshing otak
ReplyDeleteWOwww iyaa bener punya wewenang penuhhhh :) siapa berani macam2 di blog kita hehe..semangat terus mba :) bersama kita bisa
ReplyDeleteSaya juga lebih lancar menuangkan isi pikiran lewat tulisan daripada secara verbal, Mbak. Sukses terus ngeblognya yaaa. Apalagi kalau udah dibimbing blogger-blogger keren seperti Mbak Monic dan Mas Pewe.
ReplyDeleteMemang alasan orang ngeblog beda2 ya, ada yang utk senang, curhat, buat sharing, sampai buat menghasilkan uang, semuanya sah xixixi
ReplyDeleteKalau aku lebih banyak sebagai sarana refreshing :D
ReplyDeletesetuju banget mbak
ReplyDeletemeski kadang mau nulis juga dipengaruhi mood
Hahahaha, berwenang penuh, bener banget ya, kalau nulis di tempat lain, kudu melewati editor dulu, bahkan kadang nggak bisa dipublish dengan berbagai alasan.
ReplyDeleteDi blog sendiri bebasssss, mau tulisan aja kek, mau cerita kek, pokoknya nggak ceritain atau gibahin orang aja hahaha :D
Aku suka tulisan Mbak Deka, rapih dan runut - tampilan blognya bersih lagi.
ReplyDeleteMasyaAllah mbak, suka bangef dengan bahasannya mbak, runut banget dan mudah dipahami. Betul mbak, dengan memiliki blog kita punya privilege untuk mempublish tulisan kita kapan pun yang kita mau. Tidak tergantung pihak lain
ReplyDeleteSalut Mbak Deka, punya alasan untuk ngeblog yang pasti nggak mudah ya Mbak
ReplyDeleteWah mba deka ternyata sudah suka menulis sejak kecil ya.. Aku juga suka dulu nulis diary sekarang lebih praktis ya ada blog sebagai diari digital
ReplyDeleteHidup introveert. Introvert tuh kalau ngomong belibet. Begitu nulis, jangan ditanya.. nggak selesai-selesai. Wkwkwk.
ReplyDeleteBener juga ya...
ReplyDeletekalau punya blog atau web pribadi ya suka-suka kita sebagai owner untuk mempublikasikan tulisan apapun :D
Seneng banget baca uraian di atas karena pada kenyataannya sebagian besar dari mereka yang suka menulis (Blogger maupun Writer) menginginkan agar apa yg ditulis bisa memberikan efek positif bagi diri sendiri dan juga melahirkan manfaat bagi orang lain.
ReplyDeleteUntuk saya sendiri, menulis berarti meninggalkan legacy atau jejak kepada dunia bahwa saya (pernah) ada di dunia literasi. Sesuatu yang sekiranya bisa dikenang oleh keluarga, orang2 terdekat, dan semua kerabat.
Dulu pertama nulis blog di Friendster, intinya sih biar bisa nulis pake ejaan EGP dan subyektif sesuai apa yang aku mau.
ReplyDelete#meskiSaikiNgiklanMulu 😂
aku kalo mau ikutan, td udah buka kelas Growth ini tapi masi belum paham hihi..
ReplyDeletekalo saya menulis untuk senam otak mbak, agar selalu terasah dan fresh
ReplyDeleteSyukur syukur bisa berbagi dan bermanfaat
Tos mba.. .Saya pun menulis buat refresing otak. .dengab menulis saya jadi lebih santai dalam menghadapi segala kesibukan sehari - hari.
ReplyDeleteBenar sekali mbak, blogging bikin kita bisa menebar manfaat ya
ReplyDeleteMenulis itu memang menyenangkan, seperti menuangkan imajinasi yang tak terbatas dari dalam diri. semoga kita bisa konsisten terus sharing kebaikan untuk orang lain.
ReplyDeleteaihhh banyak sekali alasan kenapa saya menulis blog, salah satunya yaa sebagai ajang mengekspesikan diri.
ReplyDeleteKalau saya, alasan nulis blog sebagai media mengeluarkan isi kepala yang berjubel penuh sesak bahkan serasa mau meledak kalau nggak dikeluarin.
ReplyDeleteDalam perkembangannya, sekarang nulis blog dapat menghasilkan uang ya itu rejeki. Alhamdulillah.
ALasan Mbak Diah sama seperti saya. Blog itu bebas dan membebaskan pemiliknya mau menulis apa sepanjang masih bisa dipertanggungjawabkannya. Juga sarana berbagi ilmu yang tak seberapa ini
ReplyDeleteAku pun masih betah suka nulis blog meski skrg kebanyakan orang ngevlog hehe
ReplyDeleteSatu lagi mbak. Menulis bisa jadi ladang padaha yang terus mengalir. Alhamdulillah..
ReplyDeleteSetuju banget dengan ikatlah ilmu dengan tulisan, salah satunya lewat blog ya Mba. Jadi tiap ikutan kulwap bisa jadi konten blog dan sewaktu waktu pun bisa kita baca ulang lagi. Suka bangettttt
ReplyDeleteSetuju banget dengan tulisan ini, Mba Deka. Dan yang paling bikin saya ga pernah bosan ngeblog adalah karena bagi saya, blogging adalah terapi jiwa. Walau saat ini, rasanya cari waktu utk menulis tuh kok susaaaah banget! Etapi, baca postingan ini, saya jadi pengen rajin nulis lagi ah! Thanks, Mb Deka.
ReplyDelete