"Ayo, tolong kasihkan uang ini pada bapak itu," kata saya pada anak saya yang masih balita. Si kecil pun mendekati bapak sepuh pengumpul sampah plastik itu dan mengulurkan selembar uang berwarna ungu. Si bapak tersenyum dan mengucap terima kasih pada si kecil dan kemudian pada saya. Lirih suaranya terdengar bergumam memberikan doa-doa yang baik bagi kami. Masya Allah.
Saya belum pernah memberikan infak atau sedekah dalam jumlah yang besar (misalnya dalam angka jutaan). Namun ketika sedikit uang atau barang yang saya punyai tersalurkan kepada orang-orang yang membutuhkan, hati ini rasanya senang sekali. Adem, dan bahagia karena merasa bermanfaat untuk orang lain.
Maka saya juga mengajarkan sedekah kepada anak-anak saya, semampu kami. Karena saya ingin anak-anak itu kelak suka beramal, suka bersedekah untuk orang lain. Karena saya tahu dan yakin akan manfaat sedekah yang dilakukan secara ikhlas. Selain bermanfaat untuk orang lain, bernilai pahala, juga menjadikan hati tenang, jauh dari rasa khawatir. Seperti yang difirmankan Allah subhanahu wa ta'ala:
“Orang-orang yang menafkahkan (sedekah) hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”(QS. Al-Baqarah: 274)
Terlebih jika kita mampu bersedekah saat Shubuh. Seperti yang pernah saya dengar dari beberapa ustadz misalnya ustadz Ali Jabeer, bahwa sedekah Shubuh yaitu sedekah yang dilakukan di waktu Shubuh sebelum matahari terbit, mempunya keutamaan tersendiri. Sedekah di waktu ini diyakini dapat melembutkan hati dan mendapatkan apa yang dihajatkan (hajat baik). Asal dilakukan secara rutin, ya.
Masya Allah, begitu besar manfaat sedekah. Tak heran jika setiap muslim berlomba-lomba untuk bersedekah. Apalagi di bulan Ramadan seperti sekarang, di mana pahala dilipatgandakan di bulan mulia ini. Kesempatan untuk mendapat pahala berlipat terbuka lebar. Mengingat saat ini juga masih masa pandemi, banyak saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan. Maka bersedekah bagi yang mampu adalah kesempatan emas beroleh pahala.
Baca juga: Cara Mudah Memahamkan Anak tentang Zakat, Infaq, dan Shadaqah.
Asyiknya Berinfak di Era Digital
Lagi-lagi kita harus berterima kasih pada teknologi. Bahwa di era digital yang terwujud dari kecanggihan teknologi itu, segala permasalahan duniawi hampir semuanya dapat teratasi dengan mudah. Termasuk untuk urusan berdonasi. Kalau dulu, ketika kita ingin berdonasi harus menyalurkannya dalam bentuk fisik langsung kepada penerima atau melalui pengelolanya, maka sekarang kita bisa berdonasi secara online.
Saat saudara-saudara kita nun jauh di sana mengalami musibah bencana alam, misalnya, kita bisa dengan cepat mengumpulkan dana bantuan secara online. Tinggal sebar nomor rekening, maka dana donasi akan tersalur dengan cepat ke nomor rekening tersebut. Pengelola donasi tinggal menyalurkannya ke lokasi bencana entah dalam bentuk sandang, pangan, atau apapun yang dibutuhkan.
Pengelola donasi mewakili para donatur dari mana saja. Sehingga para donatur tidak perlu bersusah payah datang ke lokasi bencana. Tinggal mainkan jari di atas keyboard laptop/PC/handphone, maka dengan mudah dan cepat dana donasi dapat terkumpul pada pengelolanya.
Demikianlah asyiknya berdonasi atau berinfak dan bersedekah di era digital. Bahkan selain melalui rekening bank, kini berdonasi juga makin mudah dilakukan dengan menggunakan e-wallet atau dompet digital seperti GoPay, OVO, LinkAja, dan lain-lain.
Pernah suatu ketika, saya ditawari untuk menjadi donatur pada sebuah lembaga amil zakat. Saya senang, karena berkesempatan untuk berinfak dan bersedekah lebih luas. Namun berhubung sudah beberapa tahun terakhir ini saya terbiasa menggunakan e-wallet khususnya GoPay, saya inginnya juga bersedekah menggunakan alat pembayaran zaman now itu. Lebih praktis saja, sih.
Tetapi sayang, amil zakat itu mengatakan bahwa lembaganya belum bisa menerima zakat maupun infak dan sedekah melalui e-wallet. Agak kecewa juga, sih, tetapi yaa karena sudah niat untuk berinfak dan sedekah, saya pun akhirnya menyalurkannya melalui rekening bank.
Hal senada juga pernah terjadi saat saya ingin turut andil dalam program sedekah yang dihandle dua teman saya. Kedua teman itu punya program yang hampir sama, yaitu sedekah nasi yang dibagikan untuk orang-orang yang membutuhkan di sekitar tempat tinggal mereka. Saya juga mengatakan bahwa ingin menyalurkan sedekah dengan e-wallet. Awalnya mereka tak membuka penyaluran infak melalui e-wallet seperti itu, namun ternyata beberapa waktu kemudian saya bisa berinfak menggunakan GoPay. Yeyy.. senangnya.
Ya, menurut saya pribadi berinfak dan bersedekah lebih praktis menggunakan e-wallet. Karena proses transfer uang hanya dalam beberapa langkah sehingga lebih cepat selesai.
Baca juga: Ramadhan Saat Masa Kecil.
Infak.in Bikin Infak Jadi Lebih Mudah
Seperti mendengarkan suara hati saya (cieee... 😄) dan mungkin banyak juga orang lain, saat ini ada platform khusus untuk bedonasi yang menyediakan pilihan pembayaran berupa ATM/Bank Transfer dan GoPay/e-Wallet Lainnya. Yes, kita bisa berdonasi dengan cara yang gampang banget!
Nama platform tersebut adalah Infak.in.
Jadi Infak.in ini adalah website khusus untuk berdonasi milik Laznas (Lembaga Amil Zakat Nasional) LMI (Lembaga Manajemen Infak).
Website Infak.in |
Infak.in versi mobile. |
Keunggulan Infak.in adalah sebagai berikut:
- Alamat website yang catchy. Jadi kita bisa mengingat alamat website itu misalnya dengan bilang: "Mau infak? Ya, di-Infak.in (baca: diinfakin) aja!" Gampang banget buat diinget, kan? Hehe.
- Field isian singkat dan jelas. Kita hanya butuh untuk mengisi nama, nomor telepon, email, dan nominal donasi. Jadi ngisinya enggak sampai setengah menit :D
- Koneksi pembayaran mudah. Kita bisa memilih transfer melalui ATM/Bank transfer atau e-wallet (saya, sih, pilih e-wallet *teteppp 😄). Oh, ya, semua bank dan semua e-wallet bisa kita gunakan untuk transfer uang, ya.
- Memori ringan karena berbasis web, jadi tidak perlu install aplikasi di Google Playstore. Ini cocok banget buat pemilik smartphone yang memorinya kurang banyak atau sudah hampir penuh. Enggak pelu instal aplikasi, kok. Cukup berdonasi lewat website.
- Bisa infak dalam jumlah berapapun, tanpa batasan nominal. Jadi kalau kita berinfak 10.000 Rupiah pun, bisa banget.
- Ada dashboard update transaksi. Nah, setiap kali kita selesai berdonasi di Infak.in, langsung ada update donasi atas nama kita. Kita juga langung menerima pesan konfirmasi via WhatsApp (WA) dan email. Wihhh, lengkap! Di sini transparansi dari LMI teruji.
- Dikelola oleh Laznas LMI yang terpercaya. LMI yang sudah berdiri sejak lebih dari 25 tahun yang lalu, telah punya pengalaman mengelola zakat, infak, dan sedekah secara nasional dan terpercaya.
Infak.in resmi diluncurkan pada tanggal 13 April 2021 kemarin, bertepatan dengan hari pertama bulan Ramadan 1442 Hijriyah. Saya termasuk salah seorang yang beruntung ikut menyaksikan peluncuran platform donasi ini melalui Zoom meeting.
Dalam acara launching tersebut ada tausiyah dari ustadz Nashiruddin selaku Dewan Pengawas Syariah, sambung ayat dan tips-tips menghafal Al-Qur'an dari Hamas Syahid (hafidz Qur'an dan aktor), juga sambutan dari bapak Agung Wijayanto selaku Presiden Direktur LMI.
Ustadz Nashiruddin. |
Ustadz Nashiruddin mengingatkan kembali tentang pahala berbuat baik di bulan Ramadan. Dan bahwa Ramadan adalah waktu yang tepat bagi muslim untuk berempati pada saudara-saudara yang tak seberuntung kita. Salah satu kebaikan yang bisa kita tunaikan adalah dengan berinfak dan bersedekah.
Infak dan sedekah tentu berbeda dengan zakat. Semua muslim bisa berinfak dan bersedekah karena berapapun harta yang kita punya, dapat kita sedekahkan. Berbeda dengan zakat yang harus memenuhi nisab (hitungan atau batasan tertentu). Contohnya dahulu di zaman Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, kaum Muhajirin dan Anshar yang tak berkecukupan juga bisa berinfak dan bersedekah.
Acara launching Infak.in lebih semarak karena kehadiran Hamas Syahid. Penghafal Al-Qur'an (hafidz) dan juga aktor dalam film "Ketika Mas Gagah Pergi" ini tampil melakukan "sambung ayat" bersama para penonton Instagram (acara launching juga ada di live Instagram). Sambung ayat juz 30 itu berlangsung ramai. Banyak yang ingin membaca Al-Qur'an bersama Hamas.
Hamas juga sedikit berbagi cerita dan tips menghafal Al-Qur'an. Katanya, dia sudah hafal juz 30 sejak usia 3,5 tahun. Lalu benar-benar hafal dengan bacaan yang benar saat usianya 6 tahun.
Dia bercerita saat kecil dulu tiap sore harus setor hafalan ke umminya. Kalau hari itu belum setor hafalan, maka dia tidak diperbolehkan main dengan teman-temannya. Masya Allah.. sejak kecil sudah belajar disiplin dalam menghafal Qur'an. Pantas saja hasilnya luar biasa.
Bapak Agung Wijayanto. |
LMI yang sudah berdiri sejak lebih dari 25 tahun yang lalu, selalu bergerak dan berinovasi untuk mengelola dana dari donatur. Bukan hanya berbagi kepada anak yatim, fakir miskin, dan orang-orang kurang mampu lainnya, LMI juga berdaya dalam pengelolaan sampah, penghijauan, dan lain-lain.
Cara Berdonasi di Infak.in
Nah, kembali lagi pada Infak.in, seperti apa cara berdonasi atau berinfak di Infak.in? Teman-teman boleh langsung coba, nih. Dijamin cuma sebentar banget, enggak akan ganggu aktivitas utama 😊
Berikut ini langkah-langkahnya:
- Buka website Infak.in
- Isi nama, nomor telepon, email, dan nominal donasi.
- Pilih donasi.
- Lanjut.
- Pilih metode pembayaran, misal pilih GoPay.
- Bayar dengan GoPay.
- Konfirmasi dan bayar.
- Masukkan PIN GoPay.
- Alhamdulillah, kita telah berinfak di LMI.
- Notifikasi dikirim ke WA dan email.
Jika koneksi internet lancar, enggak sampai satu menit semua proses itu selesai. Berinfak yang benar-benar praktis!
Pengalaman Berinfak di Infak.in
Saya sendiri sudah mencoba berinfak di Infak.in. Dan memang praktis sekali caranya. Gampang banget enggak pakai ribet. Dan alhamdulillah koneksi internet saya sedang lancar, jadi dua kali mencoba berinfak di Infak.in enggak sampai satu menit masing-masing transaksinya.
Pertama saya mencoba menggunakan smartphone (saat acara launching Infak.in). Saya berinfak melalui e-wallet GoPay. Benar-benar mudah caranya dan cepat sekali prosesnya. Setelah selesai melakukan transfer, saya langsung mendapatkan notifikasi di WhatsApp dan email yang saya daftarkan di Infak.in di awal transaksi.
Yang kedua saya mencoba menggunakan PC dan melalui e-wallet LinkAja. Kalau lewat PC/laptop, saat konfirmasi pembayaran tinggal scan QR code yang ada di laman konfirmasi. Maka infak pun terupdate di Infak.in. Kemudian notifikasi di WA dan email masuk.
Ya, segampang itu berinfak di Infak.in 🤩
Notifikasi dari Infak.in di WA dan email. |
Nah, jika temans ingin mengetahui informasi mengenai Infak.in dengan lebih lengkap, temans bisa langsung kepoin website dan kanal-kanal media sosialnya, ya. Berikut alamat website dan akun-akun medsos Infak.in:
Website: https://infak.in/
Instagram: @zakato_org
Tiktok: @zakato_org
Twitter: @LMIZakat
Facebook: Lembaga Manajemen Infaq
Fan Page FB: Zakato
Youtube: Zakato
Demikianlah, temans, catatan kecil saya tentang Infak.in yang bikin infak jadi lebih mudah. Dengan Infak.in kita bisa berinfak dari manapun, kapanpun, dan dalam jumlah berapa pun. Enggak perlu instal aplikasi, cukup ketak-ketik sebentar di website-nya. Yuk, perbanyak infak dan sedekah di bulan Ramadan yang spesial ini. Spesialnya dobel, lho. Karena kita masih di masa pandemi dimana lebih banyak orang yang bisa kita bantu 😊
Aku kemarin juga nyoba donasi lewat Gopay, Mbak. Mudah dan praktis, tinggal scan qr code lalu donasi terkirim, ada report langsung pula. Sangat melegakan, semoga infak.in menjadi sarana umat utk saling menopang ya, demi kemajuan bangsa.
ReplyDeleteAlhamdulillah sedekah makin mudah ya Mb Diah, smg kita semua dilancarkan rezekinya dan selalu ingat sesama. Keren ifakin bikin infak jd mudah.
ReplyDeletePraktis, simpel, gampil, no ribet ribet club!
ReplyDeleteBarokALLAH untuk seluruh penggagas INFAK.IN
sangat memudahkan utk berbagi infaq jaman now
pengalaman buat bersedekah jadi lebih nyaman dan mudah ya buat saat ini. semoga makin banyak orang bersedekah untuk orang-orang yang membutuhkan.
ReplyDeleteiyes, pakai Gopay terasa jauh lebih praktis ya mbak
ReplyDeleteLangkah langkahnya cepat dan ga ada biaya transfer rekening, penting banget ini buat nambah nominal yang disedekahin hehehehe
Donasi di infakin ini langsung keupdate ya mbak, jdnya kita bisa beenr2 melihat datanya secara transparan. Apalagi yang mengelola juga amil zakat yang sudah terpercaya bertahun2 lamanya jd insyaAlah amanah penyalurannya.
ReplyDeletedengan adanya aplikasi seperti ini tentu akan lebih mudah lagi untuk berinfak. semoga pada lancar berinfak dan lebih mudah. Solusi banget nih masa pandemi
ReplyDeletebanyak cara menuju roma ya ka , begitupun dengan jalan kita bersedekah bisa melalui apapun termasuk dengan infak-in , yang sangat mempermudah kita untuk melakukan sedekah.
ReplyDeleteDi era teknologi, berbuat baik itu mudah sekali. Yang hendak bersedekah, infaq dan lain sebagainya bisa dilakukan diujung jari. Begitu pun jumlahnya gak butuh terlalu besar. Seberapa kita mapu dan rela memberikannya. Sekarang tinggal niatnya aja ya Mbak
ReplyDeleteOh bisa bayar pake kode QRIS ya? Wah mantap nih, soalnya aku ganti jarang pake GoPay hahaha. Infak jadi lebih mudah ya di era digital sekarang.
ReplyDeleteyg punya HP jadul kayak diriku sukaaakk bgt dgn prinsip "ga perlu instal aplikasi" ala INFAK.IN
ReplyDeleteJadinya ga bikin HP gampang hang, ye kan.
Semangat infak tiap hari tetep tersalurkan!
Infak in adalah aplikasi yang sangat membantu untuk menyalurkan sedekah. Jarak jauh jadi nggak masalah kalo kita ingin bersedekah untuk saudara-saudara kita yang tinggalnya tidak sekota dengan kita.
ReplyDeleteMasya Allah, merinding saya membaca tentang LMI dan Infak.in ini, Mbak Diah. Tentang Hamas dan mudahnya bersedekah jaman now.
ReplyDeleteSaya percaya sedekah tidak akan membuat kita miskin, justru akan semakin membuka pintu-pintu rezeki. Alhamdulillah sekarang semakin mudah untuk berinfak dan bersedekah lewat bantuan teknologi. Penerima sedekah pun juga bisa sampai pelosok-pelosok. Semoga dengan semakin banyaknya pilihan cara untuk berinfak dan sedekah, bisa semakin memakmurkan ummat.
ReplyDeleteMakin dimudahkan untuk berbuat baik ya mbak :)
ReplyDeleteTantangannya jadi tinggal ke kita-nya, mau nggak untuk melakukan.
Saya pribadi lebih nyaman berbagi dengan cara online (jika ke pihak yang tidak saya kenal), tentunya dengan memilih lembaga yang dikenal kredibel. Berita2 tentang penyimpangan dana donasi atau pengemis yang ternyata kaya sedikit banyak memengaruhi cara saya dalam berbagi. Meski memang ada juga pikiran, berbagi ya berbagi aja, kalau mereka menyalahgunakan salahnya kan di mereka. Namun, pikiran manusia ya...penginnya ya apa yg kita bagikan benar2 tepat sasaran.
Satu lagi cara mudah untuk berbuat kebaikan ya. Dengan berinfak lewat Infak.in.
ReplyDeleteAsyiknya lagi karena gak perlu download aplikasi segala, cukup lewat websitenya aja.
Alhamdulillah di masa sekarang kita semakin dimudahkan untuk bisa berinfak melalui infakin yaah. Di era digital seperti sekarang, jadi lebih praktis dan nyaman menyumbang ke mereka yang membutuhkan tinggal klik-klik via smartphone saja yaaah
ReplyDeleteinfak.in ini miliknya laznas, insyaallah sudah terpercaya dalam mengelola dana umat ya mbak.
ReplyDeleteMakin mudah bersedekah, semoga tak ada lagi orang yang malas untuk bersedekah
Makin mudah ya berinfak di era digital. Mengingat begitu besar manfaat sedekah tak heran jika setiap muslim berlomba-lomba untuk bersedekah. Ramadan seperti sekarang lagi, di mana pahala dilipatgandakan di bulan mulia ini. Kesempatan untuk mendapat pahala berlipat terbuka lebar,apalagi dengan infakin bisa bersedekah kapan saja
ReplyDeleteMudah dan praktis
ReplyDeleteDigitalisasi menjadikan segalanya lebih efisien termasuk soal infak dan sedekah
Lewat platform webnya tanpa perlu lagi download aplikasi pun sudah bisa dilakukan
Harapan aku dulu nih, kalo berinfak lebih mudah tanpa harus jauh jauh atau bertemu langsung dengan orang yang akan diberi infak, karena konsep tangan kiri tidak tahu kebaikan tangan kanan bisa terjaga dan bisa berinfak kapan saja dan dimana saja ya
ReplyDeletesetuju mbak
ReplyDeleteaku suka banget sama infakin ini, bikin sedekah makin mudah
bisa rutin sedekah subuh ya mbak, bangun tidur - buka hp - langsung sedekah
Gak ada alasan bingung mau infak kemana ya, jaman makin maju berinfak bisa lewat digital juga melalui infak.in apalagi bisa pakai macam-macam metode pembayaran
ReplyDeleteJadi super praktis ya, dikelola oleh lembaga terpercaya pula. Sekarang nggak ada alasan lagi buat nggak berinfak. Wong berinfak tinggal klik klik aja ya. semoga jadi berkah mbak.
ReplyDeleteAsiknyaa sekarang tuh kalo mau sedekah dipermudah banget, sedekah online yang kapan pun bisa dilakukan, ga ada alasan lagi bersedekah, berapa pun nilainya , infakin aja
ReplyDeleteMAsya ALlah keren banget ya sekarang tuh, memudahkan sekali mau infak juga, serba online.
ReplyDeleteWah alhamdulillah, sekaran infak.in bisa jadi salah satu pilihan trmpat untuk berinfaq yang aman dan mudah yaaaa
ReplyDeleteUntuk bersedekah sekarang Lebih praktis dengan handphone bisa.. apalgi caranya simple banget ya
ReplyDeleteaku dah nyoba jadi bkin gampang mau infak kapanpun juga
ReplyDeletesecara kalau dipikir2 kkita suka bingung mau infaq mana yang terpercaya
untung sekaarang ada infakin
Teknologi telah mengubah segalanya yaa. Kalau dimanfaatkan dengan baik ya gini, bisa memudahkan segalanya. Sekarang urusan infaq dan sedekah jadi lebih mudah dengan infak.in.
ReplyDeleteLuarbiasa, ternyata teknologi sangat memudahkan untuk beramal saat ini ya. semoga penyaluran dana infaknya pun bisa transparan dan mudah seperti ini.
ReplyDeleteSalah satu yang saya biasakan setelah kerja adalah langsung menyalurkan infak melalui transfer bank dan malah jadi penasaran gimana UX-nya kalau pake aplikasi semacam Infak.in ini. Kayanya bakal lebih mudah deh karena tinggal klik sana sini dan langsung terkirim secara otomatis :))
ReplyDeleteSedekah mudah banget, masalahe kudu istikamah ya Mbak.
ReplyDelete