Bagaimana cara meningkatkan trafik blog memang selalu menarik perhatian sebagian besar bloger. Namun lebih menarik lagi jika bahasannya lebih dikerucutkan, yaitu cara meningkatkan trafik blog dari Instagram. Hal inilah yang menjadi materi #KEBelajar yang diselenggarakan oleh komunitas Kumpulan Emak-emak Bloger (KEB) tadi malam, 26 Mei 2021, mulai pukul 19.30 hingga pukul 21.30.
Saya antusias mendaftar di acara ini karena pertama, trafik blog dekamuslim.com ini memang masih buruk sekali. Ya, siapa tahu dengan tahu tips dan trik meningkatkan trafik blog dari Instagram dapat sedikit menaikkan trafik blog ini. Kemudian yang kedua, karena pematerinya menurut saya sangat tepat, yaitu mbak Vicky Laurentina.
Saya sudah lumayan lama mengenal dan berinteraksi dengan mbak Vicky yang notabene adalah seorang dokter itu. Pertama kali bertemu beliau pada April 2016 di sebuah event bloger, lalu bergabung di WAG KEB area Jawa Timur, menyusul sama-sama tergabung di beberapa komunitas dan WAG bloger lain, dan hingga saat ini masih sangat sering berinteraksi di sebuah WAG yang terbatas anggotanya. Hehehe.
Jadi maksud saya, insyaa Allah saya sudah cukup tahu seperti apa kualitas beliau dalam ngeblog dan mengelola akun-akun media sosialnya, termasuk juga Instagram. Bahwa beliau ini adalah sosok yang sangat teliti, hati-hati, sangat menjaga kualitas konten-konten yang dibuatnya, dan analitis sekali. Kalau berkomentar enggak asal komentar, suka menampilkan data-data yang rinci, dan enggak pelit bagi-bagi ilmu.
Jika teman-teman melihat akun Instagram-nya (@vickylaurentina), terlihat sekali mbak Vic sangat menjaga feeds dan interaksi dengan para followersnya. Foto-foto dan video-videonya enggak ada yang asal-asalan, komentar-komentar dari para followers dibalas satu-persatu, caption pada tiap foto enggak ada yang "seadanya". Jadi, ya, saya sudah punya ekspektasi bagus setiap akan mengikuti kelas-kelasnya. Termasuk juga kelas #KEBelajar tadi malam.
Oh ya, saya semangat membagikan rangkuman materi yang saya peroleh tadi malam karena enggak semua pendaftar bisa mendapatkan kursi di kelas terbatas tersebut (alhamdulillah saya kebagian kursinya). Lagipula, dari KEB maupun mbak Vic enggak membagikan materinya berupa softcopy. Jadi kami para peserta berusaha mencatat/mengingat materi sebaik mungkin jika memang dirasa penting.
Begitulah, materi dari mbak Vic ini memang sangat terbatas. Maka dari itu saya mencoba membagikannya kepada teman-teman yang mungkin juga membutuhkan ilmu ini 😊
Baca juga: Aplikasi yang Dibutuhkan Blogger untuk Mendukung Aktivitas Ngeblognya.
Tip Mengajak Penonton Klik Link di Instagram Kita
Tema yang disiapkan oleh KEB adalah tip dan trik meningkatkan trafik blog dari Instagram. Namun mbak Vicky membuat judul yang lebih spesifik lagi, yaitu tip mengajak penonton klik link di Instagram kita. Lalu ada penegasan, bahwa ajakan tersebut tanpa harus memaksa, karena kata mbak Vic, memaksa itu enggak enak. Hehe, memang betul, sih.
Mbak Vicky memulai sharing ilmu dengan menyodorkan tantangan bloger terkait Instagram (IG). Bahwasanya seringkali kita sebagai bloger bisa mendapat comments dan likes dengan relatif mudah (bisa didukung dengan aktivitas IG walking bersama sesama bloger), namun hanya sedikit yang bersedia dengan sukarela ngeklik link ke blog kita. Padahal klik sukarela itu yang kita harapkan datang dari penonton Instagram kita, baik sesama bloger maupun di luar lingkup bloger (umum). Karena klik sukarela akan berefek lebih bagus pada trafik blog.
Jumlah klik yang sedikit dari pengunjung bisa dikarenakan seringkali profil IG kita memang dilihat, namun klik ke website jarang dilakukan. Ya itu tadi, bisa jadi karena ketergantungan pada IG walking saja. Sehingga pada akhirnya kita hanya menguras energi, namun pengunjung IG tidak setia pada konten-konten kita dikarenakan interaksi yang terjadi tidak dilakukan secara sukarela. Bahkan mbak Vic bilang, 10.000 followers belum menjamin swipe up yang berkualitas.
Mbak Vic membedah mulai dari akar masalah untuk menemukan tip mengajak penonton klik link di Instagram kita. Bahwasanya hal itu berawal dari melihat perilaku pengunjung Instagram, lalu bagaimana seharusnya intervensi bloger terhadap feed post dan instastory, kemudian mengevaluasi keberhasilan intervensi tersebut terhadap trafik blog, dan akhirnya bagaimana mempertahankan interaksi di Instagram agar trafik blog dari Instagram dapat dipertahankan. Nah, berikut ini pemaparannya.
Pengaruh Perilaku Pengunjung Instagram Terhadap Blog
Biasanya, perilaku pengunjung Instagram adalah membuka IG, lalu melihat deretan instasory dan foto/video yang tampil di halaman paling atas. Kadang mereka akan meng-klik beberapa instastory tersebut, atau kadang langsung scroll-scroll timeline. Jika ada foto/video yang menarik, mereka akan berhenti untuk melihat, membaca caption secara utuh (klik "more"), lalu mengunjungi profil si pemilik foto/video, dan bisa jadi klik link postingan yang ada di profil tersebut
Nah, bagaimana caranya agar pengguna IG mau dengan sukarela melihat foto/video kita, lalu klik "more" pada caption, kemudian berlanjut mengunjungi profil kita, lalu klik link blogpost yang kita promosikan di feed? Itulah yang menjadi inti bahasan malam tadi. Bagaimana caranya? Baca tulisan ini sampai selesai, ya ☺️
Intervensi Bloger Terhadap Feed Post
Untuk mendapatkan perilaku pengunjung IG yang memberikan trafik ke blog, bloger harus melakukan intervensi terhadap fitur-fitur di Instagram. Yang pertama intervensi kita lakukan terhadap feed post. Terhadap postingan foto/video tersebut yang perlu diperhatikan adalah hal-hal berikut ini:
- Foto/video harus nge-hooked.
- Caption harus dibuat dengan copywriting yang mengandung call to action.
- Link di bio harus mudah dikenali.
Foto/video harus nge-hooked
Apa dan bagaimana yang dimaksud dengan foto yang nge-hooked? Yaitu foto yang menarik, yang membuat penasaran apa maksud foto tersebut, yang membuat orang terpikat dan berhenti scroll-scroll timeline, dan akhirnya membuat penonton untuk memencet tulisan "more" pada caption.
Cara membuat foto/video yang nge-hooked adalah dengan memperhatikan apa captionnya (apakah pesan yang ingin disampaikan lewat foto/video), bagaimana persona followersnya (usia, jenis kelamin, dan minat), juga apa fokus minat personanya (apa yang bisa merebut perhatian personanya). Menurut mbak Vic foto/video yang ingin mempromosikan suatu produk enggak selalu harus menampilkan produk di dalam foto. Karena ya itu tadi, agar penonton penasaran, lalu membaca caption, kemudian diharapkan mau nge-klik link blogpost.
Caption yang Call-to-Action-able
Cara membuat caption yang call-to-action-able adalah dengan memperhatikan hal-hal berikut:
- Jangan sebut-sebut intisari blogpostnya.
- Pilih formula copywriting yang tepat untuk caption.
Ya, caption pada foto/video harus kita buat semenarik mungkin namun membuat penasaran pengunjung IG untuk membaca blogpost seutuhnya. Jangan sebut-sebut intisari blogpostnya, karena pengunjung tidak akan tertarik membaca blogpostnya karena sudah tahu apa isinya (inti tulisan kita).
Lebih lanjut cara untuk membuat caption yang call-to-action-able bisa dilihat dalam infografis yang dibuat mbak Vicky ini:
Link di bio harus mudah dikenali
Agar link di bio mudah dikenali, maka kita harus membuat link yang clickable. Bagaimana caranya?
- Pertama, ternyata kata mbak Vicky, penulisan "www" di awal link itu penting dicantumkan, lho. Karena pengunjung Instagram pada umumnya (selain bloger) seringkali enggak ngeh bahwa itu link blogpost kita, jika di sana enggak ada "www"-nya.
- Yang kedua, sebaiknya menggunakan link asli saja, yaitu link yang ada nama blog kita, bukan link yang disingkat seperti bit.ly.
- Ketiga, jika menggunakan link yang disingkat, ubah (rename) bagian belakang link. Misalnya bit.ly/0943hbl8 nah bagian belakang harus di-rename sehingga misalnya menjadi: bit.ly/resep-bomboloni. Tujuannya tentu saja agar menarik calon pembaca blogpost kita.
- Keempat, buat permalink yang singkat, sehingga link tidak terlihat terpotong di profil IG. Hal ini akan lebih menarik perhatian pengunjung profil IG kita.
Baca juga: Terjajah Medsos.
Intervensi Bloger Terhadap Instastory
Selanjutnya untuk mendapatkan perilaku pengunjung IG yang memberikan trafik ke blog, bloger harus melakukan intervensi terhadap instastory. Dalam membuat instastory, hal-hal berikut sebaiknya dilakukan agar pengunjung mau meng-klik link blogpost kita:
- Memberikan sedikit deskripsi atas blogpost kita, maksimal 3 (tiga) baris saja.
- Call to action dengan menggiring pengunjung ke profil kita, dengan memberikan instruksi "Klik link di bio".
- Mention akun/profil kita di instastory.
Jadi caranya mirip dengan membuat foto/video di feeds, ya. Mbak Vicky sendiri biasanya membuat beberapa (lebih dari satu) instastory untuk satu blogpost. Jadi penonton dibuat penasaran dulu, lalu diharapkan menuju profil lalu meng-klik link blogpost yang dipasang di sana.
Evaluasi Keberhasilan Intervensi Instagram Terhadap Trafik Blog
Lalu bagaimana kita bisa mengetahui seberapa besar pengaruh perilaku pengunjung IG kita terhadap trafik blog? Caranya adalah dengan melakukan evaluasi melalui Google Analytics blog kita. Untuk mengeceknya alurnya adalah sebagai berikut:
- Buka Google Analytics.
- Klik Acquisition > All Traffic > Source/Medium > Secondary dimention > Commonly used > Landing page.
- Lalu pada kotak di sebelah Landing Page kita isi dengan"Instagram". Klik.
Dari data yang muncul akan terlihat blogpost mana saja yang pageviewsnya (PV) disumbangkan dari pengunjung akun Instagram kita. Kita bisa evaluasi mana saja foto/video yang berhasil menyumbang PV tinggi ke blog. Lalu apa yang sebaiknya kita lakukan untuk memperbaiki/meningkatkan trafik ke blog dari foto/video di IG yang menyumbang trafik rendah.
Baca juga: Blogger dan Media Sosial: Antara Dulu dan Sekarang.
Mempertahankan Interaksi di Instagram
Menciptakan trafik jangka pendek dari Instagram ke blog memerlukan pengetahuan akan persona followers, copywriting, dan navigasi link yang UX-friendly. Namun mempertahankan trafik jangka panjang akan memerlukan INTERAKSI yang konsisten dengan persona followers yang diinginkan. ~ Vicky Laurentina.
Ya, jadi begitulah, pada akhirnya interaksi dengan followers itu sangat penting. Selain teknik-teknik yagn telah dijabarkan di atas, interaksi dengan followers akan membuat mereka setia pada konten-konten kita, baik di Instagram maupun blog. Lalu bagaimana cara untuk mempertahankan interaksi dengan followers? Berikut poin-poinnya:
Poin-poin di atas tentu saja sudah dilakukan oleh mbak Vicky. Bahkan beliau mencatat nama-nama followers pada bagian "kenali followers kita" itu, lho. Rajin banget pokoknya. Hehe.
Demikianlah rangkuman materi yang disampaikan mbak Vicky tadi malam. Saya antusias mengikuti kelasnya. Enggak ngantuk sama sekali karena mbak Vic juga tampak sangat semangat. Bahkan tiap sekian menit saya dengar suara "Cethek! ... Cethek!" Sepertinya itu suara dari keyboard laptop mbak Vic yang dipencetnya tiap akan ganti slide. Huehehehe. Saking semangatnya mungkin, ya. Dan efeknya, saya jadi enggak ngantuk!
Oh ya, satu catatan lagi, nih. Mbak Vicky memberikan materi ini berdasarkan pengalamannya mengamati perilaku penontonnya di Instagram dan pengaruhnya ke blog. Beliau melakukan riset pada blog pribadinya selama kurang lebih tiga tahun. Nah, selama tiga tahun itu, beliau setiap malam mengamati trafik di Google Analytic blognya. Wah.. tiap malam, lho! Hehe. Jadi beliau memang benar-benar menganalisa alur dari Instagram ke blognya.
Mbak Diah, makasiiii. Semalam aku lagi riweuh jadi ga bisa ikut. Alhamdulillah baca rangkuman lengkap di sini langsung cek ke GA.
ReplyDeleteSemoga bermanfaat ya, Mbak.. 😊
Deletewah mbaaa aku ketingglan ga ikutan bersyukur mba menuliskan ini makasih loh ternyata dari instagram aja bisa mendatangkan trafik yah sayangnya aku ga bisa mainten dng baik follower yang ada hahaha
ReplyDeleteBisa bisa.. kalau sudah ada niat, bisa lah seorang mbak Herva. Yeyyy semangat!
DeleteYa ampun, bener semua ini isi blogpostnya persis kayak yang kusampaikan tadi malem!
ReplyDeleteMakasih ya, Diah, udah nyatet sedetail ini. Besok-besok kalo aku lupa pernah ngomong apa aja, tinggal dateng ke post ini aja, hahahahaha!
Alhamdulillah kalau bener semua.. udah siap edit padahal kalau mb Vic bilang ada yang kurang pas.. 😊
DeleteMbak Diah terima kasih banyak sudah menuliskan sharing dari Vicky di sini. AKu daftar dan kepilih buat hadir, tapiiiiii gara-gara kelelahan setelah seharian beraktivitas dan ada kegiatan di luar rumah, malamnya abis mandi dan makan aku malah ketiduran. Padahal laptop sudah standby huhu. Untunglah bisa baca di sini.
ReplyDeleteSemoga tulisan ini bermanfaat ya, Mbak.. 😊
DeleteNe artikel yang saya butuhin banget. Btw saya tau mba vicky bahkan saling follow di ig dan twitter. Mengapa saya butuh artikel ini. Karena dari dulu susah dapat trafik dari ig. Berbanding terbalik bila saya posting di twitter, kalo lagi untung bisa dapat ratusan bahkan pernah ribuan perhari. Walau gratisan alias blogspot tapi pengguna twitter banyak juga yang tertarik berkunjung ke blog saya. Nah kalau ig, saya sudah pasrah. Walau posting tapi tetap saja ga ada respon balik. InsyaAllah saya akan praktekkan mba. Makasi tulisannya. Makasi ilmunya. Bravo, wassalam
ReplyDeleteWah, anak Twitter ya.. hihihi.
DeleteSemoga bentar lagi trafik dari IG jadi banyak, ya, setelah baca ini 😁
Mba, pas sekolah dulu KAMU PASTI SEKRETARIS KELAS ABADI YHAAAA? *nuduh *tapi bener kan?
ReplyDeleteKok bisa detaaillll banget nyatetnya
Makasii makasiii
Kalo ada yg lupa2 seputar materi mak VickyFahmi, temen2 blogger bakal sering cus ke blog ini dong!
Aku ngintip ya mbak. Alhamdulilah meski kemarin gak sempat ikutan zoom nya tapi bisa ikutab belajar melalui tulisan Mbak Diah yang super lengkap ini. Tengkyu mbaak.
DeleteSebagai blogger tuh traffic blog yang tinggi jadi impian banget ya.. makanya harus banyak belajar untuk bisa menaikan traffic blog.. nice info nih mbak, harus diterapkan segera
ReplyDeleteMba vicky emang inspired banget, kalau berbagi gak tanggung-tanggung hehehe.. Copywriternya emang menarik perhatian sekali hihih
ReplyDeleteTipsnya gurih banget mam... Otw mengaplikasikan biar blog-ku bisa makin ramai. Sayang kan kalau udah nulis dengan sungguh-sungguh dan bagus tapi minim pembaca. Dengan belajar optimasi begini kan bisa lebih maksimal ya
ReplyDeleteThank you sudah bikin resume dan post di sini mbak..
ReplyDeletesoalnya kemarin aku cuma nyatat seadanya. Eh di sini kompleeet.
Kebaikan ini semoga berbalas lebih banyak lagi ya mbak Dian :)
Aamiin..
DeleteTapi namaku Diah, Mbak. Bukan Dian. Hiks 😭😂
Menyenangkan sekali ya jika kita mendapatkan ilmu baru yang memang sesuai sekali dengan apa yang kita kerjakan setiap hari, instagram. Gak harus nunggu bisa swipe up tapi dengan bermain kata pada caption dan story ya mbak.
ReplyDeleteYes. Karena swipe up sendiri juga baru manjur secara organik kalau story-nya memang nge-hooked 😊
DeleteAku juga ngikutin kelasnya mbak Vicky nih. Emang dia sedetail itu yah kalau ngurusin konten. Luarbiasa konsisten dan komitmen. salut sih, nggak heran ya kalau blognya rajin dikunjungi orang via instagram
ReplyDeleteAIDA dan PAS. Ternyata ini kunci yang tidak sembarang kunci. Harus tahu benar kapan memakainya. Saya jadi pengen gunakan instastory untuk meningkatkan trafik blog, nih.
ReplyDeleteLayak banget untuk dicoba
Btw mau ucapin terimakasih dulu nih buat tulisan tulusnya kepada KEB. Semoga ilmu yang disampaikan oleh narsum yang emang terbukti sudha tertata banget instagramnya bisa menularkan kebaikan ya buat kita semua yang hadir. Terbaik Mbak, info banget nih, semoga blog kita juga makin banjir pengunjung dari Instagram ya setelah dipraktekkan. Nice post
ReplyDeleteWuah terima kasih ya sudah dicatatkan
ReplyDeleteSoalnya aku adalah salah satu orang yg gak terpilih di kelas ini 😂😂
Makasih mbaak, sudah bikin rangkuman webinar kemarin. Bermanfaat sekali bisa dibaca berulang-ulang. Kemarin aku hanya catat point-point nya saja hehehe, Tfs mbak
ReplyDeleteWow, ilmunya daging ini. Aku kemarin gak sempat ikut karena sesuatu. Nah di sini udah dirangkum deh, Alhamdulillah. Aku masih jarang-jarang nih main IG. Sekarang kayaknya butuh perbaikan biar bisa hasilin pengunjung dari sana
ReplyDeleteWah keren nih nulisin rangkumannya, tanda amat menyimak hehe :D
ReplyDeleteAku selama ini manfaatin instastory buat naik pengunjung klik link blog. Tapi blm pernah pakai story tellingnya dengan bener2. Feed jg blm aku manfaatin dengan baik. Baiklah ntr dipraktikin TFS mbak
Teladaaan..
ReplyDeleteKalau uda dituliskan begini, in syaa Allah ilmunya beberkah karena banyak manfaatnya dan bisa dipraktekkan segera.
Berakallahu budok Vicky dan kak DK yang sudah menuliskannya dengan sangat runut.
Wah akhirnya bisa tau juga apa isi KEBelajar sama mbak Vicky. Aku daftar tapi gak kepilih hikss. Untung bisa baca disini. Makasih ya mbak udah share.
ReplyDeleteWah, thank you sudah direkap, Mbak. Kebetulan kemarin aku kelewatan daftar jadi nggak ikut kelasnya Mbak Vicky. Padahal kepingin banget karena udah pernah sekali ikut kelasnya Kak Vicky dan isinya sangat bermanfaat.
ReplyDeleteAsikkk ada rangkumannya. 😍
ReplyDeleteAku juga ikutan nih kelasnya tapi sambil on the road abis dari pasar. Sempat screenshot beberapa slidenya juga. Aku juga sering mantengin Instagram Mba Vicky dan terkagum-kagum dengan copy writing-nya. Bagian yang susah itu, di 'tidak menyebutkan nama brand di caption'
Nggak susah kalau kita bisa membedakan tujuan caption-nya:
Delete1) mau promosikan link blogpostnya,
atau
2) mau promosikan brandnya? 😊
Alhamdulillah tulisannya lengkap banget, jadi meskipun tidak ikutan langsung tetep bisa mendapatkan sharing ilmu dari pembicara. Insya Allah akan jadi amal jariyah Kakak sendiri karena telah berbagi ilmu bermanfaat.
ReplyDeleteMakasi rangkumannya ya mba. Aku kelupaan mau ikut zoom. Salah hari. Gegara suami di rumah krna libur, jd kukira hari selasa (jadwal wfh hari selasa). Pe er banget nih buatku soal interaksi di IG, kurang telaten :'(
ReplyDeleteSebagai orang yang sekarang cuek sama trafic tulisan sedikit bikit semangat lagi wkwk. Maklum blogger tua udah turun semangatnya.
ReplyDeleteTerima kasih mba tulisannya, jadi mau cek Google Analytics hhe.
Baru sadar kalau selama ini kurang memperhatikan audience
ReplyDeleteSenangnya karena pelan-pelan sudah memperbaiki awal dari caption agar memancing CTA setidaknya membaca sampai akhir dan memberi like dan comment
Makasih kak untuk artikelnya sangat bermanfaat sekali.
ReplyDeleteMba Deka maturnuwun banget di share ilmunya dari mba Vicky, insyaAllah pelan-pelan belajar nih. Aku soalnya masih membagi waktu menjaga mertua juga, kadang nggak bisa mantau dengan full. Pengen nerapin yang GA itu, belum ku setting.
ReplyDeleteWah rangkumannya selengkap ini! Detil dan mudah dimengerti. Makasih udah merangkumnya ya, Mba. Tempo hari aku pingin ikutan webinarnya tapi bentrok dengan kelas online lain ternyata. Jadi, hidup harus memilih wahahaha. Banyak dapat pelajaran berharga dari artikel ini yang sekaligus jadi pengingat :).
ReplyDeleteterimakasih udah di rangkum mbak. pengetahuan baru yang bisa saya praktekan, semoga bisa konssten
ReplyDeleteTerima kasih untuk resumenya mba. Jadi ikutan dapat ilmu walaupun ga ikut zoomnya. Dan sebagai blogger newbie, aku memang butuh banget materi ini. Udah punya ig, namun bingung cara optimasinya supaya trafik blog juga ikut naik
ReplyDeleteMaterinya menarik...sy termasuk yang belum bisa memaksimalkan ig, caption seadanya padahal ngaruh ya . Makasih sharing ilmu dari mba Vicky nya .
ReplyDeleteMba deka, keren ih, bisa komplit banget kayak yg dipresentasikan mba Vicky :D.
ReplyDeleteKemarin aku jg ikutan, dan seneng deh bisa tahu sharingnya terkait klik link di IG ini. Aku sendiri jg terbilang rendah kalo klik dr IG. Paling banyak organik, tapi tetep aja kepengin belajar membuat caption yg menarik dan foto yg hooked ke pembaca :).
Thanks sharingnya mbak, untuk tips menjaga relasi dengan follower itu sepertinya perlu ditelateni lagi. Dulu pernah melakukan yg diajarkan mbak vicky, tapi karena kurang telaten akhirnya kandas.
ReplyDeleteBagi yang tidak suka medsos seperti saya, bagaimana caranya?
ReplyDeleteCara meningkatkan trafik blog ya, Mas? Ada banyak cara, sih. Salah satunya dengan menerapkan teknik-teknik SEO :)
DeleteMenurut Diah, apa saja teknik yang paling jitu.
DeleteSaya belum berpengalaman sih, Mas.. tapi setahu saya, menurut pendapat para mastah bloger, menerapkan teknik-teknik SEO baik on page maupun off page memang paling jitu, sih..
ReplyDelete