Beberapa waktu yang lalu saya bersama ibu-ibu di RT/RW kami, diundang oleh kader Posyandu untuk sebuah acara penyuluhan ASI (Air Susu Ibu). Judul acaranya sih KPASI, gitu.
Menurut informasi yang saya dapatkan di internet, KPASI adalah kependekan dari Kelompok Pendukung Air Susu Ibu. KPASI ini merupakan suatu kelompok yang beranggotakan ibu hamil dan ibu yang memiliki bayi dibawah usia dua tahun dengan dipandu oleh kader Posyandu.
Tapi entahlah, saya tidak merasa dikumpulkan dalam sebuah kelompok pendukung ASI. Hehe. Jadi acara tersebut menurut saya lebih tepat disebut penyuluhan ASI saja. Nah, ternyata acara tersebut dihadiri kurang dari 20 orang ibu bersama adik-adik bayi. Tampaknya banyak yang berhalangan hadir. Dan tidak semuanya adik-adik bayi tersebut bersama ibunya, melainkan ada beberapa yang didampingi oleh neneknya.
Hambatan-Hambatan dalam Meng-ASI-hi
Ketika acara sudah dimulai dan kader Posyandu menanyakan apakah semua ibu yang hadir masih menyusui anaknya? Jawaban yang didapat membuat saya lumayan kaget. Karena ternyata, hanya saya seorang yang masih menyusui!
Padahal, adik-adik bayi tersebut usianya sekitar 6 bulan hingga 2 tahunan. Ternyata, beberapa ibu yang hadir mengaku tidak menyusui anaknya karena ASI yang keluar hanya sedikit, puting ASI kecil sehingga ASI susah keluar, anaknya rewel tidak mau menyusu ASI, dan lain-lain.
Sedangkan adik-adik bayi yang hadir bersama neneknya, kebanyakan tidak mendapatkan ASI karena ibunya bekerja lalu diberi sufor (susu formula), tidak dipompakan ASI. Ternyata, cukup banyak juga ya hambatan dalam meng-ASI-hi (memberikan ASI kepada bayi dengan kasih sayang).
Hemm.. jujur saya agak sedih mendapatkan fakta-fakta tersebut. Teringat dulu, saat anak pertama saya hanya mendapatkan ASI selama sekitar dua bulan, dikarenakan ASI saya sulit keluar. Akhirnya si sulung saya tersebut saya berikan susu formula. Kisah yang mirip dengan adik-adik bayi yang hadir di acara penyuluhan ASI tersebut.
Manfaat ASI Sangat Banyak
Hiks.. sedih sekali jika teringat masa-masa itu. Saya yang saat itu merupakan ibu baru dan minim ilmu, tidak berusaha keras untuk bisa memberikan ASI kepada si sulung. Tapi, semua sudah berlalu dan saya tahu itu semua tak bisa diulang. Yang bisa saya lakukan sekarang untuk "menebus" kesalahan itu adalah menyayangi anak-anak saya sebaik mungkin.
Alhamdulillah, anak kedua hingga kelima saya (yang saat ini usia satu tahun), semuanya bisa saya berikan ASI eksklusif bahkan hingga usia dua tahun. Perasaan sedih saya ketika dulu tidak bisa memberikan ASI eksklusif kepada si sulung, saya bayar diantaranya dengan memberikan ASI kepada keempat adiknya. Awalnya juga tidak mudah, tetapi saya berkeras kepala untuk bisa memberikan hak bayi tersebut kepada anak-anak saya.
Karena saya tahu bahwa manfaat ASI sangat banyak untuk bayi. Diantara manfaat ASI adalah karena ASI mengandung berbagai zat gizi penting bagi bayi (apalagi kolostrum yang merupakan cairan pertama yang keluar di hari-hari pertama setelah ibu melahirkan), dapat memenuhi seluruh kebutuhan nutrisi bayi karena ASI merupakan makanan terbaik pertama untuk bayi, dapat meningkatkan kecerdasan bayi, meningkatkan daya tahan tubuh bayi, dan menurunkan risiko penyakit pada bayi.
Oleh karena itulah saya tak ingin mengulang apa yang saya anggap sebagai sesuatu yang menyedihkan pada si sulung tersebut. Saya tak ingin memberikan susu formula pada anak-anak bayi saya yang baru lahir. Dan alhamdulillah, atas izin Allah subhanahu wa ta’ala, saya dimampukan untuk meng-ASI-hi adik-adik si sulung hingga usia mereka dua tahun.
Namun ternyata, kisah si sulung yang menurut saya menyedihkan tersebut tidak terulang pada saya, tetapi terulang pada bayi-bayi lain di sekitar saya saat ini. Sedih iya, tetapi saya juga tidak bisa berbuat banyak. Karena para ibu itu juga punya alasannya masing-masing, sehingga keputusan tidak memberikan ASI sudah diambil. Seperti yang sudah saya singgung di awal, ada ibu yang merasa ASI-nya susah keluar, ada yang karena bekerja sehingga tidak bisa meng-ASI-hi, dan lain-lain.
Acara penyuluhan ASI. |
Sehingga di acara penyuluhan ASI tersebut, saya hanya bisa sedikit sharing, bagaimana agar adik bayi bisa mendapatkan ASI eksklusif, bagaimana agar ibu bisa menyusui bayinya dengan "keras kepala" alias pantang menyerah. Para kader Posyandu juga memberikan sedikit penyuluhan serupa, tapi juga tak bisa berbuat banyak. Apalagi, diantara ibu-ibu tersebut, tidak ada yang punya keinginan besar untuk berusaha agar bisa memberikan ASI kembali atau istilahnya relaktasi.
FYI, relaktasi yaitu proses menyusui kembali setelah beberapa waktu seorang ibu berhenti menyusui. Entah berhenti beberapa minggu, bulan, bahkan ada yang dalam bilangan tahun. Sebenarnya relaktasi bukanlah hal yang mustahil, apalagi bagi ibu yang sudah pernah menyusui. Tetapi memang diperlukan kesiapan fisik dan mental yang kuat.
Jangan Menyerah, Banyak Cara untuk Meng-ASI-hi
Ya, kadang memang tak mudah untuk dapat meng-ASI-hi atau menyusui si kecil. Bagi sebagian ibu, ada banyak hambatan untuk menyusui seperti yang telah saya tulis di atas. Tetapi sebenarnya, jika ibu punya niat yang kuat untuk meng-ASI-hi, ada banyak cara yang bisa dilakukan.
Misalnya bagi ibu bekerja yang tidak bisa setiap saat bersama si kecil, bisa memompa ASI dengan alat pompa ASI yang saat ini banyak pilihannya. Ada pompa ASI manual, ada pula pompa ASI elektrik. Cara pakainya juga biasanya tidak sulit. Jadi tinggal pilih yang cocok dan menyesuaikan kebutuhan ibu.
Nah, jika ASI sulit keluar, bisa diusahakan dengan mengonsumsi sayur-sayuran atau makanan, camilan, susu, dan lain-lain yang dapat melancarkan produksi ASI. Namun jika sulit menemukan makanan/minuman tersebut, juga ada produk-produk pelancar ASI yang lebih praktis dan bisa jadi pilihan.
ASI Booster OPSIMOM. |
Salah satu produk pelancar ASI yang saya ketahui adalah ASI Booster OPSIMOM. Pelancar ASI ini berupa kapsul, sehingga mudah dikonsumsi. Tinggal lhep! Hehe.
ASI Booster OPSIMOM bermanfaat untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI. Pelancar ASI ini dapat membantu melengkapi kebutuhan nutrisi ibu dan si kecil. ASI yang dihasilkan juga insyaa Allah akan lebih berkualitas.
Mengapa bisa lebih berkualitas? Karena ASI Booster OPSIMOM ini mengandung bahan-bahan sebagai berikut:
🍃 Ekstrak Daun Katuk
🍃 Ekstrak Fenugreek
🍃 Ekstrak Daun Torbangun
Nah, manfaat dari bahan-bahan tersebut antara lain adalah:
💚 Manfaat kandungan daun katuk adalah untuk meningkatkan daya tahan tubuh ibu hamil, melahirkan dan menyusui. Imun ibu yang terjaga akan membantu meningkatkan kuantitas produksi ASI.
💚 Manfaat kandungan daun kelor, antara lain adalah untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas ASI, memperlancar BAB, memenuhi kebutuhan kalsium pada ibu menyusui, mengurangi rambut rontok, menghaluskan kulit, dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Sehingga ASI Booster OPSIMOM ini bermanfaat untuk:
- Membantu melancarkan ASI
- Meningkatkan kualitas ASI
- Meningkatkan kuantitas atau produksi ASI
- Menambah kalsium dan zat besi untuk ibu menyusui
- Meningkatkan nafsu makan bayi (melalui ASI)
- Meningkatkan daya tahan tubuh ibu hamil dan menyusui
ASI Booster OPSIMOM ini dikemas dalam botol dengan berat 500 gram, yang berisi 60 butir kapsul. Komposisi dalam tiap kapsulnya adalah sebagai berikut:
- Coleus amboinicus folium extract 200 mg
- Niggela sativa semen powder 50 mg
- Trigonella foenum graceum semen extract 100 mg
- Sauropus androgynus folium extract 100 mg
- Moringa oleifera folium extract 50 mg
Pelancar ASI dari OPSIMOM yang 100% alami ini telah bersertifikat Halal MUI, ya. Juga telah terdaftar di BPOM dengan nomor BPOM TR No. 223 078 961. Sehingga insyaa Allah aman dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui, juga aman bagi si kecil.
Untuk anjuran konsumsi, yaitu 3 x 2 kapsul sehari. Kemudian untuk penyimpanannya, dianjurkan disimpan di tempat yang kering dibawah suhu 30 derajat Celcius dan terhindar dari sinar matahari secara langsung.
Kemasan produk baru, tertutup rapat dengan aluminium foil. |
Beberapa keterangan pada kemasan produk. |
Jadi, tips agar pantang menyerah dalam meng-ASI-hi yang pertama adalah niat yang kuat. Bagi seorang muslim, tentu tahu bahwa kewajiban ibu adalah menyusui anaknya hingga usia dua tahun. Sehingga niat kuat untuk menjalankan perintah-Nya harus menjadi landasan. Kemudian yang kedua, mencari cara atau solusi yang tepat dan cocok bagi ibu jika ada masalah soal ASI. Ketiga, "keras kepala" dalam menyusui. Jika awalnya bayi susah menyusu, justru harus lebih sering disusui, agar ASI keluar lebih banyak sehingga bayi nyaman menyusu.
Lalu yang terakhir, ibu sebisa mungkin berusaha berada di lingkungan orang-orang yang mendukung pemberian ASI. Karena di dalamnya, ibu akan merasa didukung, dicintai dan diperhatikan sehingga muncul emosi positif yang akan meningkatkan produksi hormon oksitosin untuk melancarkan produksi ASI.
Nah, demikianlah sekadar sharing dari saya mengenai meng-ASI-hi. Jika butuh ASI Booster OPSIMOM, bisa dipesan di toko OPSIMOM Shopee, ya.. Dan buat para new moms, atau ibu-ibu yang mengalami kesulitan dalam memberikan ASI bagi si kecil, jangan menyerah. Ada banyak jalan untuk meng-ASI-hi jika kita mau berusaha dan bersungguh-sungguh. Semangat, yaa 💖
No comments
Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.