Anak-anak saya terutama yang cowok suka semua sama serba-serbi Dinosaurus (Dino). Dulu, waktu kecil si sulung pernah beli buku bergambar tema Dino, buku komik Dino, puzzle Dino, robot-robotan Dino, dan entah apa lagi, saya lupa. Begitupun dengan si nomor empat. Dia suka banget sama Dino.
Maka ketika liburan akhir tahun kemarin saya tanya pengin ke mana, dengan mantap si nomor empat yang sekarang duduk di bangku TK itu jawab: pengin lihat Dino! Wah.. ke Dino Park di Jatim Park 3, dong, kalau gini ceritanya 😄
Ya, sedikit cuplikan dari drama akhir tahun kemarin, saya ceritakan kembali di sini. Waktu itu malam tanggal 30 Desember 2023, si nomor empat (5,5 tahun) dan si nomor lima (1,5 tahun) badannya masih agak demam. Kami sudah menginap di villa tapi belum tahu besok mau jalan ke mana. Karena kami masih ragu mau menentukan tempat tujuan. Mikirnya, dua anak itu masih kurang sehat. Jadi saya dan suami penginnya pilih tempat yang enggak banyak effort buat jalan. Mungkin, ke tempat makan saja? Atau, di mana, ya? Jujur kami bingung.
Lalu iseng kami tanyakan ke si nomor empat, besok mau ke mana? Maksud kami, biar dia semangat buat lekas sehat. Dan itu tadi, dia enggak ragu alias mantap banget jawab pengin lihat Dino. Haha. Sepertinya karena dia sudah beberapa kali lihat video anak jalan-jalan lihat Dino. Siapa yang enggak mupeng, secara dia kan memang seneng banget dengan serba-serbi Dinosaurus.
Sebenarnya dia juga enggak tahu tempatnya di mana buat lihat Dino. Tapi saya tahu, kan.. hehe. Saya tahu ada Dino Park di Jawa Timur Park (Jatim Park) 3. Maka saat dia bilang ingin lihat dino, saya segera buka Google Map dan cari tahu tentang Dino Park. Lokasinya ternyata lumayan dekat dengan villa tempat kami menginap yaitu di Batu, Malang. Lalu saat saya lihat-lihat harga tiketnya, wah wah.. aduduuhh.. hihihi.
Akhir tahun kan masuk high season, ya. Waktunya banyak orang ingin liburan juga di tempat-tempat wisata termasuk di Jatim Park 3. Jadi harga tiket jauh lebih mahal dari harga di hari biasa. Kalau saya lihat di Google Map, harga tiketnya di bawah 100K (saya lupa persisnya). Tapi saat baca review orang-orang, kok, ada yang bilang 170K, ya? Begitu pun di info terbaru dari Dino Park sendiri, bahwa tiket saat high season adalah sama dengan tiket weekend.
So.. kami sudah bersiap-siap dengan kemungkinan harga tiket termahal, yaitu mungkin sekitar 170K atau bahkan lebih? Jadi kami enggak kaget saat di loket nanti, hehe..
Kami menyanggupi permintaan si nomor empat. Karena saya dan suami memang sudah niat ingin menyenangkan anak-anak dengan jalan-jalan di liburan akhir tahun kemarin.
Cerita saat di villa bisa dibaca di sini: Mimpi Stayation Terwujud di Villa Panderman Indah.
Perjalanan ke Jatim Park 3
Alhamdulillah, esok paginya yaitu tanggal 31 Desember, si nomor empat dan si nomor lima sudah sehat badannya. Enggak demam lagi dan sudah benar-benar fit serta ceria. Masya Allah senangnya hati ini 🙂
Maka setelah bangun pagi sekitar pukul 04.30 lalu salat Shubuh, anak-anak bermain-main di halaman villa juga bermain air di kolam renang, kemudian mandi, sarapan dan beres-beres, kami check out dari villa sekitar pukul 08.00. Si sulung kami instruksikan untuk langsung memasang rute menuju Dino Park di Jatim Park 3. Tapi saat membaca deskripsi Dino Park di Gmap, dia bilang tempat itu bukanya pukul 11.00! Olala.. kami kepagian, dong?
Mobil kami pun lalu berjalan pelan. Kami memikirkan hendak ke mana dulu nih enaknya? Masih lama banget, kan.. Kalau sesuai jadwal buka, masih sekitar 3 jam, dong? Saya pun mengusulkan untuk ke tempat wisata petik apel dulu. Sambil menelusuri jalanan kota Batu di pagi hari, kami mengubah pencarian di Gmap yaitu ke wisata petik apel yang terdekat dari titik kami saat itu. Ada banyak sekali pilihan, dan kami memutuskan ke wisata petik apel A.
Kami pun menuju ke tempat tersebut. Sebentar saja, karena jalanan lancar alias enggak macet. Tapi kami terkejut saat Gmap menyatakan rute telah selesai ditempuh yang artinya kami sudah sampai. Kok, enggak terlihat kebun apel, ya? Tulisannya pun enggak ada. Mana kami berhenti di tengah jalan raya, bukan di perkebunan. Surprise banget! Hahaha.
Suami pun turun dari mobil, bertanya ke dua bapak-bapak di pinggir jalan. Apa jawab mereka? Katanya, “Di sini enggak ada wisata petik apel, Mas!”
Antara sebel banget sama Gmap dan ngakak, sih. Hahaha. Bisa-bisanya kami “tertipu” sama Gmap! 😂😆
Sambil berjalan pelan, kami pun berdiskusi kembali, enaknya cari kebun apel lagi atau gimana, nih? Sementara itu si nomor empat dari tadi bertanya terus kapan ke Dino Park. Hadeuhhh.. udah enggak sabar banget pokoknya. Kami pun memutuskan untuk mencari apel di pinggir jalan saja, hahaha.. Buat oleh-oleh gitu, kan.. Kami juga membeli alpukat dan beberapa camilan termasuk keripik buah-buahan. Yah, enggak perlu ke kebun apel, lah. Karena si nomor empat juga sudah riwil.
Sekitar pukul 9.30 mobil kami mulai memasuki gerbang Jatim Park 3. Kami santai memilih tempat parkir karena kan masih sepi. Tapi terlihat sudah lumayan banyak pengunjung juga, sih. Kami pun langsung menuju gerbang bertuliskan Dino Park. Dari area parkir, Dino Park ini berada di bagian atas. Jadi naik tangga dulu, gitu. Sampai di atas, ternyata sudah banyak pengunjung, lo.. padahal menurut jadwal bukanya pukul 11.00, kan..
Kami menunggu sebentar untuk membeli tiket, karena memang loketnya belum buka. Karena datang awal, jadi kami bisa leluasa melihat-lihat harga tiket kemudian juga bertanya ke petugas berapa tiketnya. Ada beberapa macam tiket, seperti dalam foto di bawah ini. Dan akhirnya, kami ambil paket tiket (bundling) 170K per orang (ternyata benar harganya segitu). Tiket yang kami ambil itu untuk masuk ke Dino Park dan Millenial Glow Garden.
Lalu bersama pengunjung lain, kami menunggu pintu masuk Dino Park dibuka. Kata petugasnya, ternyata untuk hari itu akan dibuka pukul 10.00. Alhamdulillah.. kami enggak antre lama. Mungkin karena pengunjung sudah banyak, ya, jadi segera dibuka saja agar enggak menumpuk di luar. Alhamdulillah, ternyata keputusan kami tepat. Untung saja tadi enggak ke kebun apel dulu. Hehe.
Baca juga: Seru-seruan di Taman Labirin dan Air Terjun Coban Rondo.
Di depan gate Dino Park. |
Ada dino di pintu masuk. Dino apa ya ini? 😀 |
Bertualang di Dino Park, Siapkan Staminamu!
Sejak masuk ke Jatim Park tadi, si nomor empat sudah senang sekali. Begitu juga dengan ketiga kakaknya. Kalau si kecil nomor lima, sih, belum paham, ya. Dan dia saat itu lagi bobo juga, sih..
Lalu begitu pintu masuk dibuka, waww… kami dibuat takjub dengan “sambutan” mereka. Ada dino-dino yang besar sekali di pintu masuk tersebut. Dino-dino tersebut bukan sekadar patung dinosaurus, tetapi mereka dapat bergerak dan mengeluarkan suaranya. Saya enggak mengingatnya ada jenis dinosaurus apa saja (maafkannn yaa.. 😉), tapi yang jelas banyak sekali jenisnya. Lalu.. karena bintangnya hari itu si nomor empat, jadi dia yang lebih sering difoto, hehe..
Salim dulu sama dino :) |
Setelah melalui pintu masuk kurang lebih 10 meter, kami memasuki Museum Dino. Kami berjalan pelan-pelan mengelilingi ruangan di bagian depan Dino Park tersebut. Di sini, ada informasi-informasi terkait dinosaurus yang disajikan. Seperti peralatan untuk mencari fosil-fosil dinosaurus, senjata-senjata yang ada di zaman purba, sejarah dinosaurus, dan masih banyak lagi. Di bagian tengah ruangan, ada beberapa kerangka dinosaurus yang mungkin seukuran aslinya. Besarrrr banget!
Lalu kami mengikuti alur perjalanan di Dino Park itu. Kami berjalan ke arah bawah, dan sampailah pada antrean Jelajah 5 Zaman. Antreannya masya Allah, mengular panjangggg banget. Ada lautan manusia yang berjejer berbelok-belok, deh. Tapi di sini semuanya tertib, karena ada rute khusus untuk mengantre. Kami ikut mengantre karena sayang kalau melewatkan bagian ini, sebab di sini nantinya akan ada penjelasan tentang dinosaurus dan zaman-zaman yang dilewati, dan naik kereta juga!
Benar saja, setelah mengantre kurang lebih 15 menit (ada sesi fotonya pula), tiba giliran kami masuk ke wahana Jelajah 5 Zaman. Begitu masuk, kami langsung naik ke sebuah kereta raksasa dan terbuka. Ada dua kereta dengan kapasitas 48 orang. Kereta ini awalnya berhenti dulu, karena di depan kami disajikan layar lebar (film) yang berisi informasi tentang sejarah dinosaurus. Mulai dari sejak awal adanya dinosaurus hingga di zaman mereka mulai punah. Dari film ini kita bisa tahu tentang kehidupan dinosaurus di bumi selama kurang lebih 200 juta tahun.
Baca juga: Bermain dan Refreshing di Wisata Sawah Sumber Gempong.
Nonton film dulu. |
Kehidupan dinosaurus tersebut terbagi menjadi 5 zaman, yaitu Zaman Permian, Triassic, Jurassic, Cretaceous dan Ice Age. Di zaman Ice Age atau zaman es inilah merupakan zaman terakhir dinosaurus karena di zaman ini mereka mulai tak mampu lagi bertahan hidup di suhu dingin yang ekstrem.
Setelah menyimak film kurang lebih 10 menit, kereta mulai memutar dan bergerak. Wowww… seru sekali. Kami seakan berada di dalam film Jurassic Park atau film Ice Age. Hehe. Kami diajak berkeliling melewati replika 5 zaman yang telah dijelaskan dalam film. Di kanan kiri kami ada berbagai dinosaurus dan habitatnya. Kereta ini berjalan kurang lebih 5 menit saja. Lima menit tapi seru bangettt!
Setelah turun dari kereta, kami ditawari untuk membeli hasil foto yang tadi saat antre kami diambil gambarnya. Tapi tahu enggak sih, satu lembar foto tersebut seharga Rp.150.000,00! Saat suami saya tanya ke saya, mau beli atau enggak, sambil ngeloyor saya bilang; enggakkkk!! Hahaha. Mending buat beli jajan nanti, kata saya. Karena mahal banget sih menurut saya. Lagi pula bisa foto-foto sendiri. Suami pun sebenarnya juga ogah beli, hanya basa-basi aja tanya ke saya. Hehe.
Segera memasuki taman dino yang luasss banget. |
Lanjut lagi.. rute kami selanjutnya akan menuju wahana-wahana lain di seberang sana. Ya, setelah keluar dari wahana Jelajah 5 Zaman, ada banyak sekali e-bike ramah lingkungan yang disewakan. Karena setelah ini pengunjung akan menjelajahi Dino Park yang luas banget. Ini bagus untuk mereka yang sekiranya merasa akan kecapekan untuk berkeliling Dino Park yang memang luas sekali. Kami enggak menyewa karena menurut kami lebih asyik berjalan kaki dan kami insyaa Allah kuat 😊
Nah, perjalanan kami selanjutnya adalah menyusuri jalan yang juga merupakan jembatan. Jembatan ini serupa terowongan yang dinaungi pepohonan berakar yang ternyata disebut Jembatan Akar. Jembatan ini unik dan menyenangkan untuk berjalan karena teduh dan estetik. Jembatan tersebut menghubungkan pengunjung dengan berbagai wahana menarik di Dino Park, yaitu The Rimba, Life With Dino, 3D Aquarium, Active Fun House, dan lain-lain.
Jembatan Akar yang unik dan estetik. |
Kami menuju wahana Life With Dino. Wow, di sini tuh konsepnya khas Timur Tengah gitu, lo. Ada bangunan-bangunan dan patung-patung yang menarik buat foto-foto, dan tentu saja juga replika-replika dinosaurus. Tamannya juga ditata sedemikian cantik sekali. Di sini ada Dino School dimana anak-anak bisa main pasir sintetis dan mewarnai, ada Dinotopia dimana banyak sekali patung-patung dino dan yang lainnya, ada Playground, Dino Bumper Car, dan masih banyak lagi (kami enggak masuk di semua wahana). Ada pula berbagai street food dengan bangku-bangku sekalian untuk istirahat.
Baca juga: Family Time di Kebun Petik Strawberry Pacet, Mojokerto.
Kami juga mampir di Dome Movie yang ternyata seseru itu! Kirain apaaa gitu isinya. Ternyata di sini kita diajak menikmati atraksi film yang unik dan spektakuler. Hehehe. Seperti apa itu? Kalau penasaran, coba aja deh ke Dino Park sendiri! Hihi. Oiya, di sini antrenya juga lumayan lama, ya.
Setelah ke mushola untuk salat, kami mengikuti anak-anak yang ingin bermain outbound di Active Fun House. Meski anak-anak sudah beberapa kali main outbound, tetapi tetap saja mereka tertarik untuk masuk juga. Dan ternyata, di sini outbound-nya lumayan bikin “pusing”. Hahaha. Gimana enggak, tiga anak kami yang naik ke wahana, muter-muter dari mulai masuk hingga mencari jalan keluar. Ada juga yang kepengin keluar lewat terowongan tapi enggak nemu jalan ke terowongannya. Alhasil keluar lewat jalur lain. Deg-degan tapi seruuuu 😂
Lanjut lagii… kali ini kami ke wahana 3D Aquarium atau akuarium 3 dimensi. Di sini pengunjung diajak seakan melihat dan merasakan keindahan panorama alam bawah laut, yang dihuni oleh berbagai jenis satwa laut zaman purba. Saat masuk kami diberi kacamata 3D, sehingga ikan-ikan atau satwa laut lainnya di akuarium tampak sangat nyata dan serasa di hadapan kita langsung. Tapi kacamatanya dipinjami saja lo, ya. Karena saat akan keluar dipersilakan untuk dikembalikan ke petugas. Hehe. Oiya, di wahana 3D Aquarium ini juga harus antre dulu ya sebelum masuk.
Setelah itu.. kami ke The Rimba! Wahana ini cukup luas, jadi beneran seperti hutan rimba. Di wahana ini pengunjung diajak bertualang menyusuri hutan rimba yang dihuni banyak dinosaurus. Selain adanya replika-replika dinosaurus yang bisa bergerak dan mengeluarkan suara aslinya, ada pula patung-patung manusia purba dan aktivitas mereka di zaman itu seperti berburu dan memancing. Seru sih melihat-lihat itu semua.
Lalu kami lanjut lagi ke wahana Ice Age. Di wahana ini suasananya serasa di zaman es beneran. Semuanya berwarna putih dengan bongkahan-bongkahan es di semua sisi, lalu langit-langitnya terlihat mendung. Dan ternyata, di luar sedang mendung beneran lalu bahkan mulai tutn hujan saudaraaa!! Hihihi.
Yap, keluar dari wahana Ice Age, kami berlarian pelan lalu semakin cepat karena hujan mulai turun dan semakin rapat rintikannya. Kami pun berteduh di food court. Sebenarnya kami masih bisa ke Millenial Glow Garden yang bisa kami nikmati dengan tiket bundling yang telah kami beli. Tapi, selain hujan, kami sudah kecapekan plus ponsel kami sudah sekarat semua alias udah mau mati! Hihi. Yap, kami enggak bawa powerbank. Tadi saat di Dino School maupun di street food kami bisa mengisi daya baterai sebenarnya, tapi enggak bisa lama karena harus segera ke wahana-wahana lain, kan..
Jadi, kami memutuskan untuk segera pulang saja setelah hujan agak reda.
Hujan pun mulai mereda. Kami berlarian kecil menuju ke arah parkir mobil. Kami melewati mal di dekat pintu masuk/keluar. Ada banyak sekali aneka souvenir, mainan, boneka, dan lain-lain yang bisa dijadikan buah tangan atau kenang-kenangan dari Dino Park maupun Jatim Park 3 pada umumnya. Namun, kami enggak membelinya. Hemat.. hemat.. hehehe. Alhamdulillah anak-anak juga kok pas lagi enggak tertarik. Hihihi.
Alhamdulillah, sekitar pukul 14.30, kami keluar dari Jatim Park 3. Meski tidak semua wahana kami masuki, namun kami puas. Terutama si nomor tiga. Dia happy sekali.
Maka, nikmat Tuhan yang manakah yang Engkau dustakan?
Terima kasih ya Allah, telah Engkau izinkan kami menikmati liburan akhir tahun 2023 yang menyenangkan, termasuk bisa bertualang di Dino Park.
Mungkin, next time jika si nomor lima sudah agak besar, kami akan balik lagi ke Dino Park dengan persiapan yang lebih matang sehingga bisa ke Millenial Glow Garden atau wahana-wahana lainnya 😊
***
Demikianlah cerita kami saat bertualang di Dino Park, Jatim Park 3. Sedikit tips, saat masuk Dino Park bawalah kebutuhan untuk seharian beraktivitas. Misal:
- Bisa bawa baju ganti untuk jaga-jaga kalau baju anak-anak kotor.
- Bawa air minum dan camilan juga boleh jika ingin mengurangi pengeluaran buat jajan.
- Bawa powerbank agar ponsel enggak sekarat. Meski di beberapa titik tersedia stop kontak, tapi kan biasanya enggak bisa berlama-lama di sebuah wahana.
- Bawa perlengkapan salat (mukena) agar lebih enak untuk salat (enggak antre pinjam di mushola).
Jawa Timur Park 3, Jalan Ir. Sukarno, Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Malang.
No comments
Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.