Bagaimana rasanya tak punya penghasilan atau berpenghasilan tetapi nilainya sangat jauh dari kata cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari? Mungkin, bagai tak punya asa untuk menatap masa depan.
Tak bisa dipungkiri, faktor ekonomi sangat berpengaruh bagi kehidupan. Meski segala sesuatu tak dapat dinilai dengan uang, tetapi tanpa uang hidup akan terasa lebih sulit. Jika penghasilan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, lalu bagaimana untuk biaya sekolah anak-anak, biaya kesehatan, dan lain-lain?
Kurang lebih seperti itulah gambaran perekonomian masyarakat di Simpang Koto Tingga, Kelurahan Ambacang, Kecamatan Kuranji, Kabupaten Padang, Sumatera Barat, beberapa tahun yang lalu. Perekonomian masyarakat di sana masih rendah, khususnya para perempuan. Mereka rata-rata bekerja sebagai asisten rumah tangga, petani, kuli bangunan, atau pencacah batu kali.
Kemudian ketika suatu waktu ada uluran tangan yang menjadikan mereka lebih produktif dan berpenghasilan lebih, tentunya mereka sangat gembira. Mereka menyambut dengan baik uluran tangan itu dan perekonomian pun lambat laun semakin membaik.
Adalah Elsa Maharrani, sosok yang memberikan uluran tangan tersebut. Bersama suaminya, Fajri Gufran Zainal, Elsa membuka asa para perempuan di kampung halamannya itu.
Sumber gambar: IG @elsamaharrani |
Elsa Maharrani dan Spirit Menebar Manfaat
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.’ (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni).
Elsa Maharrani mengawali usahanya pada tahun 2016. Dengan bermodalkan uang tiga juta rupiah, dia berjualan baju secara online (reseller). Lalu ketika melihat sekitar, menyadari kenyataan bahwa banyak perempuan di sekitarnya khususnya para ibu rumah tangga yang kekurangan secara ekonomi, dia punya gagasan untuk berwirausaha. Dia ingin mengajak para perempuan di kampungnya tersebut untuk terlibat dalam usahanya. Dia ingin memberdayakan dan memperbaiki perekonomian mereka.
Semangat untuk menebar manfaat agar menjadi sebaik-baik manusia seperti dalam hadits di atas membuat Elsa memulai konsep usahanya sebagai usaha sosial ekonomi. Bukan hanya mengejar keuntungan yang besar semata, namun juga menyejahterakan masyarakat sekitar terutama para ibu rumah tangga.
Elsa ingin berjualan baju tetapi dengan usahanya atau karyanya sendiri. Bukan menjual produk orang lain. Maka bersama sang suami, pada tahun 2019 Elsa mulai membuat produk berupa hijab sekaligus membuat brand bernama Maharrani Hijab.
Usaha Elsa dan suami disambut gembira oleh masyarakat Simpang Koto Tingga. Bagaimana tidak? Para ibu rumah tangga jadi punya pekerjaan baru yang lebih baik tanpa harus keluar rumah. Mereka bisa mengambil kain-kain yang telah dipotong di tempat Elsa, kemudian menjahitnya di rumah masing-masing.
Sumber gambar: IG @elsamaharrani |
Namun tentunya bukan hal yang mudah bagi Elsa dan suami juga timnya ketika memulai usaha di bidang fashion tersebut. Ada beberapa kendala baik secara internal maupun eksternal. Kendala internal antara lain soal sumber daya manusia yaitu para pegawai yang notabene berbeda-beda latar belakang pendidikannya. Tidak mudah menyamakan visi misi maupun pola pikir mereka untuk menjalankan usaha bersama. Padahal Elsa ingin menanamkan mindset kebersamaan untuk kehidupan yang lebih baik
Kurangnya peralatan dan perlengkapan menjahit juga menjadi kendala di awal usaha tersebut. Lalu kendala eksternalnya adalah soal bahan-bahan produksi. Karena bahan-bahan yang dibutuhkan tidak semuanya bisa didapatkan di kota Padang dan sekitarnya. Elsa harus mendapatkannya dari Jawa, yang tentu saja memerlukan biaya yang lebih banyak dan waktu pengiriman yang tak bisa secepat jika dikirim dari Padang.
Kampung Jahit Maharrani: Usaha Sosial Ekonomi
Namun usaha keras Elsa dan timnya akhirnya membuahkan hasil yang manis. Maharrani Hijab berkembang dan tumbuh menjadi Kampung Jahit Maharrani yang ramai. Dalam perkembangannya tersebut bukan hanya hijab yang diproduksi, melainkan gamis, baju koko, baju dinas, dan lain-lain.
Sumber gambar: IG @elsamaharrani |
Imbasnya, para perempuan terutama para ibu rumah tangga yang semula berpenghasilan rendah, kini telah mempunyai penghasilan tetap dan lebih baik. Bahkan penghasilan mereka di atas Upah Minimum Regional Kota Padang.
Elsa juga sangat memahami kondisi karyawannya. Misalnya kalau ada yang tidak punya mesin jahit, Kampung Jahit Maharrani sangat mendukung dengan meminjamkan mesin jahit untuk dibawa ke rumah. Contoh lain, saat awal-awal krisis Covid-19 melanda Indonesia, para penjahit diberi bantuan sembako.
Sementara itu, selain ada puluhan karyawan di Kampung Jahit Maharrani, ada ratusan reseller yang turut memasarkan produk-produk Maharrani Hijab. Bahkan Elsa juga berkolaborasi dengan Lembaga Pemasyarakatan Muaro Kota Padang dengan memberdayakan para narapidana untuk membuat tas bungkus produk Maharrani Hijab.
Selain fokus pada bisnis, Maharrani Hijab juga turut serta dalam kegiatan-kegiatan sosial. Seperti membantu pendirian Rumah Quran Serambi Minang yang saat ini telah menampung lebih dari 200 santri (tidak mondok) mulai dari anak-anak sampai mahasiswa. Selama pandemi Elsa juga bekerja sama dengan mahasiswa Tata Busana di kotanya untuk membuat masker yang disumbangkan ke masyarakat luas.
Sebagai Sarjana Kesehatan Masyarakat, Elsa juga mengamalkan ilmunya pada usaha bisnisnya. Elsa secara rutin melakukan pengecekan kesehatan pada seluruh karyawan di Kampung Jahit Maharrani. Pengecekan kesehatan tersebut meliputi: cek tensi, cek gula darah, cek kolesterol, dan cek asam urat. Jika didapati karyawan yang kurang sehat, maka akan langsung dirujuk ke klinik untuk mendapatkan pengobatan.
Luar biasa, ya. Enggak heran, pada tahun 2020 lalu, Elsa mendapat apresiasi dari Astra atas usaha sosial ekonomi yang dijalankannya bersama suami dan para karyawannya tersebut. Kiprahnya yang menebar manfaat besar untuk orang-orang di sekitarnya memang layak mendapatkan apresiasi. Elsa mendapatkan apresiasi SATU Indonesia Award untuk bidang Kewirausahaan.
Elsa merupakan salah satu penerima SATU (Semangat Astra Terpadu Untuk) Indonesia Award tingkat nasional. Empat orang penerima apresiasi lainnya adalah dari bidang Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan, dan Teknologi. Melalui ajang ini, Astra memberikan apresiasi bagi generasi muda, baik individu maupun kelompok, yang memiliki kepeloporan dan melakukan perubahan untuk berbagi dengan masyarakat sekitarnya.
Setiap penerima apresiasi tingkat nasional seperti Elsa, masing-masing mendapatkan dana bantuan kegiatan sebesar Rp65.000.000 (enam puluh lima juta rupiah) serta pembinaan kegiatan. Elsa sendiri, memanfaatkan hadiah tersebut untuk membangun tempat workshop.
Sumber gambar: IG @elsamaharrani |
Karya Berkelanjutan Maharrani Hijab untuk Indonesia
Saat ini, produk-produk yang dijual Maharrani Hijab semakin beragam, mulai dari gamis, mukena, sarimbit, baju dinas, baju koko, dan masih banyak lagi. Elsa memang tak pernah berhenti melakukan inovasi. Untuk saat ini, dia memecah bisnis fashion-nya menjadi dua brand. Ada Maharrani (produk untuk perempuan dan keluarga), dan Hamka Indonesia (produk untuk laki-laki). Bahkan, saat ini Elsa telah memiliki usaha biro umroh. Masya Allah.
Tak disangka, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang dibangun di pinggiran kota Padang, kini telah berkembang pesat dan menjangkau konsumen di hampir seluruh Indonesia. Hingga akhir tahun 2023, Maharrani punya sekitar 125 orang agen dan 250 reseller yang tersebar dari Aceh hingga Jayapura. Ditambah ada sekitar 3.000 member yang tergabung di grup Telegram.
Bahkan pemasaran Maharrani tidak berkutat di Indonesia saja, melainkan penjualannya telah sampai ke luar negeri. Maharrani bekerja sama dengan salah satu mal di Malaysia untuk memasarkan produknya. Selain ke Malaysia, pemasarannya juga telah sampai ke Singapura, Hongkong, Taiwan hingga Qatar.
Tampaknya Elsa dan tim masih akan terus berinovasi dan tentunya semakin menebar manfaat bagi orang banyak. Ternyata, berawal dari spirit menebar manfaat, dapat mengantarkan Elsa sukses menjahit asa para perempuan di Padang. Bahkan menembus batas-batas yang jauh. Barakallah. Sangat menginspirasi!
Koleksi terbaru Maharrani (Sumber gambar: IG @maharrani.official) |
*****
Sumber:
- https://www.astra.co.id/satu-indonesia-awards
- https://www.idntimes.com/life/inspiration/akromah-zonic-6/rangkul-asa-perempuan-di-padang-elsa-maharani-ciptakan-kampung-jahit-c1c2?page=all
No comments
Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.