Meski sudah lebih dari sepuluh tahun yang lalu, tapi saya masih ingat persis bagaimana blog dekamuslim.com ini berawal.
Inilah kisah perjalanan ngeblog saya dari awal hingga hari ini. Terima kasih jika teman-teman sudi membacanya hingga akhir 🙂
Blogging Bikin Senyum Tersungging
Semuanya berawal di bulan Oktober 2012 ketika saya mengikuti Kelas Blogging di komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN). Kelas itu merupakan kelas pengenalan blog bagi para anggota IIDN. Mbak Lita Alifah selaku pemateri mengajak peserta untuk membuat blog di platform Blogger (blogspot). Saya pun dengan penuh semangat ikut membuatnya. Saya ingin menulis di tempat yang baru!
Ya, hobi menulis yang telah mengantarkan saya masuk ke komunitas IIDN. Saya telah menulis di beberapa media massa, juga menulis buku antologi melalui IIDN. Namun ketika tahu ada platform menulis yang baru (bagi saya) yaitu blog, saya tertarik mencobanya. Pikir saya, sepertinya menarik jika bisa menulis sesuka hati di tempat kita sendiri 🤗
Bagaimana tidak? Kita bisa punya “rumah” sendiri untuk menerbitkan tulisan-tulisan kita. Tulisan kita bisa langsung tayang tanpa harus melalui proses seleksi di meja redaksi, tidak pernah ada penolakan, langsung tayang sesuai yang kita inginkan! Hehehe.
Jadi begitulah, di bulan Oktober 2012 itu saya punya blog dengan alamat https://www.dekamuslim.blogspot.com
Iya, blog gratisan, yang artinya domain dan hostingnya masih numpang di blogspot. Saya pun mulai mengisi blog itu dengan tulisan-tulisan ringan, seperti cerita tentang skripsi, buku kesukaan, tentang anak-anak, hingga iseng-iseng ikut lomba blog 🙂. Kemudian saya bergabung dengan beberapa komunitas bloger untuk mengenal teman-teman bloger dan memahami dunia bloger lebih jauh.
Dan, sesuai bayangan saya di awal membuat blog, ternyata memang menyenangkan menulis di platform yang satu ini. Saya bisa bebas menuangkan isi pikiran. Menulis pengalaman pribadi, menyampaikan pendapat, dan pemikiran-pemikiran lain. Sungguh asyik!
Di awal ngeblog hingga kurang lebih tiga tahun setelahnya, saya benar-benar murni menulis untuk happy happy saja. Saya menulis cerita keseharian, cerita tentang anak-anak, bikin flash fiction bareng teman-teman bloger, ikut giveaway blog di sana-sini, dan lain-lain. Belum ada penghasilan dari partnership di blog ini.
Hingga pada tanggal 2 Desember 2015, saya memutuskan untuk ganti domain. Saya menggunakan domain sendiri (Top Level Domain = TLD) agar blog ini berkembang. Konon kata teman-teman bloger, jika blog kita sudah TLD, maka kesempatan untuk mendapatkan job blog lebih besar.
Baca juga: (Cuma) Ganti Domain.
Dan ternyata benar. Setelah ganti domain, tak sampai sebulan mulai berdatangan job blog. Ada yang dari e-commerce, UMKM, hingga brand-brand terkenal. Saya pun kerap menghadiri event blogger yang merupakan bagian dari job blog. Alhamdulillah, dunia blogging saya semakin berwarna dan menyenangkan.
Blogging membuat senyum saya tersungging. Saya merasa bahagia karena menulis di blog. Ada kepuasan batin ketika saya sudah menyelesaikan sebuah tulisan dan sukses saya posting di blog. Entah banyak pembacanya atau tidak, saya tak peduli. Iya, saya tidak sepeduli itu pada views blog.
Tetapi, perjalanan dan aktivitas blogging saya tidak bisa dibilang mulus dan mudah juga, sih, sebenarnya. Ada beberapa kendala atau tantangan yang harus saya hadapi.
Tampilan awal blog dekamuslim.blogspot.com |
Beberapa kali ganti template blog. |
Template blog saat ini. |
Ngeblog dengan "Mencuri"
Sejak awal ngeblog hingga hari ini, rumah saya tak pernah sepi dari anak-anak usia batita (bawah tiga tahun). Iya, anak pertama saya lahir tahun 2010, lalu anak kelima lahir tahun 2022. So, selama 14 tahun ini selalu ada si kecil yang nempel bak perangko saat saya melakukan aktivitas apapun.
Tak terkecuali saat saya ngeblog. Meski saya berusaha ngeblog di malam hari, tetapi ada saja distraksi. Ada yang terbangun minta diantar ke kamar mandi, minta diantar minum, minta ditemani salat Isya’ karena tadi sebelum tidur belum salat, dan tentunya ada si kecil yang minta ng-ASI.
So, selain di malam hari, saya juga suka mencuri-curi waktu untuk menulis kapan pun. Pokoknya kalau ada kesempatan, ya, saya nulis. Entah saat si kecil tidur siang, atau sambil menemani anak-anak bermain. Dulu saya ngeblog full menggunakan smartphone. Jadi saya sangat fleksibel untuk menulis. Sambil tiduran meninanobokan si kecil pun kadang saya sambil menulis.
Kemudian saat saya punya laptop (punya suami, sih 😚) biasanya saya menulis di smartphone dulu dengan memanfaatkan Google Document. Nantinya saya tinggal memindahkannya ke dashboard blogspot jika waktunya sudah longgar. Ya, menurut saya bagaimanapun menggunakan laptop memang lebih leluasa untuk ngeblog 😊
Itulah salah satu tantangan saya dalam blogging. Harus mencuri-curi waktu untuk menulis. Hemm.. ngeblog dengan "mencuri", ya. Haha.
Selain itu, tantangan lain adalah tentang event-event blogger yang diadakan secara offline. Dulu, saat anak saya masih satu hingga tiga orang, saya masih bisa sesekali hadir di acara-acara bloger tersebut (entah sekadar pertemuan dengan sesama bloger atau untuk urusan job). Namun setelah anak saya empat hingga lima orang seperti sekarang, saya memutuskan untuk tidak hadir lagi di event-event blogger. Karena saya enggak punya support system yang baik (selengkapnya saya tulis di bawah, ya).
Oiya, ada lagi tantangan ngeblog saya. Yaitu soal upgrade ilmu blogging! Selama ini, sudah beberapa kali saya mengikuti kelas blogging baik yang berbayar maupun gratisan. Tetapi sayangnya, banyak ilmu yang hilang begitu saja atau bahkan saya enggak paham saat kelas masih berjalan pun! Mungkin karena otak saya kurang bisa mengikat ilmu dengan baik, sehingga banyak waktu yang terbuang percuma karena ilmu-ilmu yang masuk cepat hilang.
Ini tantangan banget, karena seharusnya saya semakin hari semakin pandai dalam bidang yang saya geluti setiap hari. Namun nyatanya, saya tidak bisa mengikuti ilmu blogging yang terus berkembang. Jadi mau bagaimana lagi, akhirnya saya selow saja. Saya melakukan aktivitas blogging semampu saya. Bagi saya, yang penting saya masih tetap menulis di blog. Karena sesuai moto saya yang tertulis di blog ini:
Menulis bagi saya adalah sarana refreshing dan agar otak terus bekerja.
Yes, menulis bagi saya antara lain sebagai "pelarian" dari rutinitas sebagai emak rempong. Hihihi. Dan, agar otak ini mikir (mau nulis apa, cari bahan di mana, dan seterusnya).
Baca juga: Belajar Jadi Bloger yang Kredibel dan Beretika, Yuk!
Pencapaian dalam Blogging: Bonus dan Nilai Plus
Memang saya enggak begitu peduli pada views blog, seperti saya tulis di atas. Namun, tak bisa dipungkiri ketika ada komentar-komentar positif di blog saya, entah komentar memuji tulisan saya atau pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan blogpost saya tersebut, saya merasa senang. Iya, kadang ada pembaca organik yang entah menemukan tulisan saya dari mana, yang memberikan pujian atau menanggapi tulisan saya dengan pertanyaan-pertanyaan.
Feedback kayak gini tuh bikin semangat ngeblog. |
Bahkan, tak sedikit pembaca blog menghubungi saya via email, media sosial, maupun WhatsApp. Mereka bertanya tentang masalah mereka yang relate dengan tulisan saya. Mereka ada yang minta solusi, namun ada pula yang sekadar sharing persoalan yang mirip.
Saya merasa bahagia, karena merasa tulisan saya bermanfaat bagi pembaca. Bagi saya, apresiasi pembaca seperti itu merupakan salah satu pencapaian saya dalam blogging. Mereka membaca tulisan saya, lalu memberikan feedback yang memang mereka butuhkan untuk memecahkan masalah mereka. Alhamdulillah.
Pencapaian lain dalam perjalanan blogging saya adalah apresiasi dari pihak-pihak yang memberikan penilaian bagus atas tulisan saya di blog ini. Ya, saya lumayan sering ikut lomba blog. Oh, bukan hanya sering, tetapi sering sekali. Hehe. Namun, dari seringnya mengikuti lomba-lomba tersebut, hanya beberapa kali saya menjadi bagian dari deretan nama pemenang.
Tak apa, soal kalah dalam lomba blog merupakan hal yang sangat lumrah. Saya sudah terbiasa. Hehe. Jadi saya tetap bersyukur, senang, dan bangga saat bisa memenangkan lomba blog, meski bukan menjadi yang terbaik. Beberapa kesempatan menang tersebut saya artikan sebagai pengakuan dari pihak-pihak lain terhadap tulisan saya. Bahwa tulisan saya kadang bagus, punya nilai plus. Pun kadang sesuai kriteria yang diinginkan penyelenggara lomba, dan atau kadang sesuai selera juri. Hehe. Alhamdulillah.
Baca juga: Jangan Takut, Setiap Bloger Punya Peluang untuk Menang Lomba Blog!
Menulis di website lain, dan mendapat apresiasi. |
Lalu pencapaian lainnya lagi adalah adanya job-job blog yang hampir selalu berdatangan terutama sejak blog saya punya domain sendiri (TLD), seperti sudah saya singgung di atas. Banyak pihak yang menjalin kerja sama dengan blog saya, baik melalui tulisan yang saya tulis sendiri atau berupa content placement (tulisan dari mereka dan saya tinggal posting di blog). Bagi saya, hal itu merupakan bonus ngeblog sekaligus pencapaian saya. Bahwa ada pihak-pihak lain yang mempercayakan blog saya untuk membangun awareness atas brand mereka.
Selain itu, karena mengurus blog juga enggak semudah hanya menulis saja. Kita perlu menambahkan gambar pendukung atau infografis pada tulisan, juga optimasi blog. Ya, sebagai bloger saya juga kadang (iya, kadang) harus menulis sesuai kaidah SEO (Search Engine Optimization), bagaimana menjaga agar blog tetap update, dan sebagainya. Sehingga job-job itu bisa berdatangan ke blog ini. Jadi merupakan sebuah pencapaian ketika banyak pihak mau bekerja sama dengan blog saya. Alhamdulillah.
Lalu, bonus lain dalam blogging adalah bertambahnya teman-teman saya. Tentu saja teman sesama bloger, ya. Saya jadi mengenal bloger dari seluruh Indonesia. Kami saling mengenal dari saling berkunjung ke blog kami, melalui komunitas bloger, atau melalui job-job blogger. Hingga akhirnya ada beberapa teman bloger yang dekat dengan saya karena saking seringnya berinteraksi di WA Group. Hehe. Alhamdulillah.
Baca juga: Teman-Teman Bloger Penyelamat Kesepianku.
Bersama teman-teman bloger. |
Bloger di dalam Gua
Saat ini, setelah sepuluh tahun lebih saya ngeblog, saya bagai bloger di dalam gua. Saya hanya mendekam di dalam rumah. Tak pernah lagi menghadiri event bloger. Jalan-jalan sendiri pun jarang saya lakukan.
Seperti saya singgung di atas, saya enggak punya support system yang bagus untuk urusan event blogger secara offline. Mulai akhir 2017, saya tak pernah lagi menghadiri event blogger secara offline. Ada beberapa faktor yang menyebabkan saya mengambil keputusan untuk tidak mengikuti event-event offline tersebut. Diantaranya karena saya tidak mempunyai support system yang baik untuk dapat melakukannya.
Saya tak bisa menitipkan anak-anak pada suami dan kakek neneknya anak-anak (sekarang tinggal neneknya) karena beberapa alasan tertentu. Di sisi lain, jika si anak batita saya bawa ke event, saya pun tidak nyaman. Karena seringkali event blogger kurang ramah anak (anak rentan mengganggu jalannya acara, dsb).
So, sejak akhir 2017 hingga saat ini, saya tak pernah menghadiri event blogger lagi. Saya hanya bisa menghadiri event blogger secara online (via Zoom atau Google Meet). Namun hal itu tidak mengganggu aktivitas saya sebagai bloger. Saya tetap enjoy ngeblog semampu saya.
Alhamdulillah, job dari blog hampir tak pernah sepi, sama seperti dulu waktu saya masih beberapa kali bisa menghadiri event bloger. Terkadang rezeki menang lomba pun menghampiri. Intinya, absennya saya dari event-event blogger offline tidak berpengaruh pada aktivitas blogging saya.
Mungkin sedikit pengaruhnya adalah: saya kurang akrab dengan teman-teman bloger. Hehe. Bagaimana tidak? Karena saya hanya bisa bertegur sapa, mengobrol hingga bercanda via WhatsApp Group atay media sosial saja.
Mungkin juga, jejaring saya jadi kurang luas. Berbeda dengan teman-teman bloger yang sering menghadiri event bloger, mereka sering bertemu dengan orang-orang yang dekat dengan brand, atau bahkan bisa bertemu langsung dengan owner-nya.
Tetapi sekali lagi, hal itu sudah menjadi keputusan saya. Alhamdulillah ‘ala kulli hal.
Baca juga: Apakah Support System dalam Aktivitas Blogging Saya Baik-Baik Saja?
Menghadiri event blogger. |
Yuk, Semangat Ngeblog!
Setelah sepuluh tahun lebih ngeblog, saya hanya bisa bilang: saya masih mencintai aktivitas blogging ini. Saya tetap merasa rindu menulis jika lama tak mengisi blog ini.
Kalau memang pada dasarnya suka menulis, sepertinya bloger tak akan pernah bosan untuk ngeblog. Apalagi bagi seorang introvert seperti saya. Bagaimana lagi cara untuk mengeluarkan unek-unek, pemikiran, pendapat, dan semacamnya selain dengan menulis? Dan, saya paling nyaman menulis di blog dibanding di media lain (Instagram, Facebook, dll).
Bagi teman-teman yang suka menulis dan baru mulai ngeblog, atau sedang mengalami kelesuan ngeblog, tetap semangat, ya. Mari kita menengok niat awal kita ngeblog. Teruslah belajar semampu kita, upgrade ilmu blogging dari sumber-sumber terpercaya, misalnya di komunitas-komunitas bloger. Seperti Komunitas Indonesian Social Blogpreneur (ISB) yang cukup sering berbagi ilmu melalui program-programnya.
Selain itu, bloger juga bisa cari peluang baru dengan berbekal skill yang dimiliki. Karena seorang bloger tak jarang punya skill lain selain menulis. Coba upgrade skill lain tersebut dengan didukung skill blogging kita. Misalnya kita punya skill memasak, bisa kita kembangkan dengan terus belajar memasak dan dibantu optimasinya melalui blog. Dan lain sebagainya.
Demikianlah blogging journey ala saya, pemilik blog dekamuslim.com. Selama 12 tahun ngeblog, ternyata sungguh berwarna-warni perjalanan blogging saya. So, buat teman-teman bloger dan saya sendiri, yuk, semangat ngeblog! Ngeblog dengan konten-konten positif tentunya, ya 🤗
Happy blogging!
Sudah 12 tahun ya mbak.
ReplyDeleteSeneng banget kalau tulisannya bisa bermanfaat bagi orang lain. Itu pencapaianbluar biasa
Iya, bener.. Alhamdulillah.
Delete