SEAD Jambi: Merawat Asa Suku Anak Dalam, Melestarikan Warisan Bangsa


Senyum tergambar di wajah anak-anak itu. Mereka tampak gembira belajar bersama teman-temannya di alam terbuka. Seorang pengajar tampak mendampingi mereka. Setali tiga uang, raut wajahnya menyiratkan suka cita. Semangat belajar menguar di udara.


Sumber gambar: IG @sead_jambi


Mereka belajar di tengah hutan. Sangat jauh dari keramaian kota. Ya, di balik belantara hutan itu, ternyata ada sekelompok manusia yang bermasyarakat. Ada orang tua dan anak-anak, ada gubuk-gubuk kecil, ada aktivitas-aktivitas yang dilakukan. Namun, situasi dan kondisi serta kebiasaan-kebiasaan mereka agak berbeda dengan manusia-manusia modern pada umumnya.

Anak-anak itu, hanya mengenakan celana pendek atau bahkan kain penutup sekadarnya. Mereka bertelanjang dada. Begitu pula dengan para orang tua. Pakaian mereka hanya sebatas itu.

Mereka ada yang belajar di tanah beralaskan plastik, ada pula yang duduk di gubuk terbuka yang sangat sederhana. Jumlah mereka tak begitu banyak. Maka gubuk-gubuk yang ada pun tak begitu banyak.

Mereka adalah Suku Anak Dalam, yang ada di pedalaman hutan Jambi, pulau Sumatera. Suku Anak Dalam (SAD) adalah salah satu suku yang ada di Provinsi Jambi yang pada dasarnya hidupnya di tengah hutan. SAD ini termasuk dalam KAT (Komunitas Adat Terpencil) yang hidup nomaden (tinggal berpindah-pindah tempat).

SAD telah lama ada di pedalaman Jambi, secara turun temurun. Mereka adalah warisan bangsa ini, yang mempertahankan adat-istiadat dan budaya mereka di tengah modernisasi saat ini. Mereka juga warga negara Indonesia.

Namun pada kenyataannya, SAD tidak dapat mengakses pendidikan yang layak seperti halnya warga negara Indonesia pada umumnya. Hal ini dikarenakan mereka terisolir dari dunia luar. Bahkan, tidak hanya dalam bidang pendidikan, namun dalam bidang teknologi, politik, kesehatan dan ekonomi juga mengalami keterbatasan dalam mengaksesnya.


SAD dan SEAD Jambi

Keberadaan Suku Anak Dalam dengan segala keterbatasannya rupanya mengusik hati anak-anak muda di Jambi. Namun bukan saja kondisi fisik SAD yang memprihatinkan, tetapi konon, orang-orang SAD kerap ditipu oleh oknum-oknum yang ingin menguasai hutan mereka. Dengan selembar kertas yang katanya merupakan surat perjanjian, oknum-oknum itu menipu SAD yang buta aksara.

Sumber gambar: IG @sead_jambi


Maka pada tanggal 23 Maret 2017, berdirilah SEAD (Sobat Eksplorasi Anak Dalam) Jambi, yang diinisiasi oleh Reny Ayu Wulandari dan dua temannya. SEAD ingin membantu orang-orang SAD agar tidak lagi buta aksara, sehingga tidak mudah tertipu lagi. Lambat laun SEAD pun semakin berkembang dan mempunyai banyak relawan.

Maka SEAD merupakan perkumpulan non-profit yang berfokus pada pemberdayaan komunitas masyarakat adat Suku Anak Dalam yang melingkupi kelompok Orang Rimba dan Batin Sembilan yang ada di pulau Sumatera.

Organisasi ini memiliki visi untuk mendorong Anak Dalam mengimplementasikan kemandirian komunitasnya melalui penguatan identitas dan pendampingan program inklusif yang berkelanjutan.

Sedangkan misi SAD adalah:

  • Membangun komunikasi dalam penguatan identitas Anak Dalam
  • Melaksanakan berbagai kegiatan pendampingan, pelatihan dan pemberdayaan Anak Dalam baik dalam bidang pendidikan, sosial, dan ekonomi yang inklusif
  • Memfasilitasi forum komunikasi dan advokasi yang berkaitan dengan upaya kemandirian Anak Dalam


Desa Binaan SEAD Jambi

Untuk lokasi Suku Anak Dalam sebenarnya banyak tersebar di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan. Namun untuk desa binaan SEAD ada 3 desa, yaitu:

💗 Desa Skaladi  

Desa ini terletak di Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi (1,5-2 jam dari kota Jambi). Untuk akses ke sana saat ini sudah lumayan dibandingkan sebelumnya karena di beberapa lokasi jalan sudah diperbaiki, walaupun akses ke lokasi masih tanah kuning.

Desa Skaladi merupakan desa pertama yang menjadi desa binaan komunitas SEAD dalam melaksanakan misi pemberantasan buta aksara bagi adik-adik Suku Anak Dalam. Kondisi masyarakat di Skaladi sendiri telah mengalami transisi dari segi cara berpakaian, segi ekonomi dan juga infrastruktur bangunan rumah.

Sebagian besar anak-anak SAD Skaladi tidak mendapatkan pendidikan formal. Hal itu karena letak pemukiman warga SAD Skaladi yang terbilang jauh dari sarana penunjang pendidikan. Untuk sarana penunjang lainnya hanya ada satu mushala di sana, sementara untuk kondisi kesehatan sendiri akses mereka cukup jauh dari kata layak.

💗 ⁠Desa Hajran

Desa ini terletak di Kecamatan Bathin XXIV Kabupaten Batanghari. Merupakan desa binaan paling jauh dengan jarak tempuh dari Kota Jambi memakan waktu sekitar 4-5 jam perjalanan dengan menempuh jalan lintas Sumatera lalu dilanjutkan dengan melalui jembatan gantung yang menghubungkan jalan lintas menuju jalan desa yang juga merupakan jalur lalu-lalang perusahaan batu bara. Jalanan ini akan menjadi licin disaat musim hujan turun dan sangat berdebu disaat musim kemarau.

SAD desa Hajran merupakan SAD dengan karakteristik yang masih primitif dengan budaya yang masih kuat. Mereka cenderung menjaga jarak dengan orang luar dan memiliki kepercayaan serta adat istiadat yang kuat, sehingga menjadi tantangan sendiri bagi para relawan untuk memulai komunikasi yang baik terhadap mereka, Namun seiring berjalannya waktu mereka bisa menerima kedatangan SEAD dan mengerti akan maksud kedatangan SEAD kesana.

💗 Desa Medak 

Desa ini terletak di Kecamatan Bayung Lincir Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan. Merupakan desa ketiga yang menjadi desa binaan SEAD Jambi. Perjalanan menuju Desa Medak ditempuh melalui 2 medan perjalanan, darat dan sungai. Dari Jambi menuju desa dapat ditempuh dalam kurun waktu kurang lebih 3 jam menuju rumah singgah tempat para relawan menitipkan kendaraan. Kemudian dilanjutkan dengan menggunakan perahu kecil (ketek) atau perahu lebih besar (cangap) selama 30-40 menit mengarungi aliran kanal (yang dikelilingi pemandangan sisa-sisa penebangan yang saat ini telah beralih fungsi menjadi kawasan hutan gambut) menuju wilayah pemukiman SAD desa Medak.


Program-Program SEAD

SEAD punya program-program di bidang pendidikan juga kesehatan dan lingkungan. Berikut ini paparan program-program SEAD:

👉 Divisi Pendidikan

Program Baca Tulis dan Hitung (Calistung)

Merupakan program yang berguna sebagai pengetahuan dasar yang harus mereka miliki agar dapat berinteraksi dengan masyarakat luar dan menjawab tantangan zaman. Program ini juga akan menjadi bekal awal anak-anak untuk mengikuti program lanjutan yaitu Penyetraan Tingkat Sekolah Dasar atau Paket A. 

Program Penyetaraan Pendidikan

Merupakan program SEAD Jambi sebagai bentuk keluaran dari Program Calistung. Program diawali dengan pemberian materi pra ujian Penyetraan Tingkat Sekolah Dasar atau Paket A menjelang ujian tersebut dilaksanakan. Selanjutnya mereka didaftarkan berdasarkan ketentuan serta melengkapi syarat administratif dan melaksanakan try out hingga mengikuti pelaksanaan Paket A sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan di SKB Kota Jambi.


Upacara Kemerdekaan RI oleh SAD (Sumber gambar: https://seadjambi.com/)


Lembar Impian

Program ini merupakan eventual yang dilaksanakan pada tiap desa binaan berupa pengenalan profesi, membangun cita-cita serta motivasi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi melalui cerita dan pengalaman relawan yang bertujuan untuk menumbuhkan semangat anak-anak SAD untuk terus belajar agar bisa melanjutkan pendidikan mereka ke sekolah formal dan akhirnya bisa mencapai cita-cita mereka.

Garage Sale

Merupakan kegiatan penggalangan dana dengan mengumpulkan pakaian layak pakai melalui donatur SEAD Jambi untuk dijual kembali pada kegiatan CFD yang rutin dilaksanakan setiap hari Minggu pagi di sekitaran Lapangan Kantor Gubernur Provinsi Jambi. Hasil yang didapatkan dari penjualan pakaian layak pakai tersebut 100% diperuntukkan sebagai donasi untuk anak-anak SAD binaan SEAD Jambi.

Jumat Berkah

Merupakan program yang mengajak masyarakat luas untuk berdonasi online bersama SEAD Jambi pada Hari untuk membantu kegiatan pembinaanSAD binaan SEAD Jambi.

Merchandise SEAD

Merupakan program dengan pengadaan merchandise khas SAD dan SEAD Jambi seperti gelang sebelik sumpah, totebag, pin dan gantungan kunci SEAD Jambi. Merchandise ini kemudian dijual dan 100% keuntungan yang didapatkan dari proses penjualan diperuntukkan untuk kegiatan pembinaan SAD binaan SEAD Jambi.

Celengan SEAD

Merupakan program dengan pengadaan celengan SEAD Jambi yang kemudian dititipkan di tempat-tempat umum dan instansi-instansi tertentu yang telah bekerjasama dengan SEAD Jambi untuk menggalang dana melaui celengan tersebut.

👉 Divisi Kesehatan dan Lingkungan

PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran anak-anak SAD binaan SEAD Jambi untuk hidup bersih dan sehat. Praktik yang diajarkan untuk mencapai tujuan tersebut seperti cuci tangan pakai sabun, menggosok gigi, serta pembuatan tong sampah dan pot bunga dari barang bekas.

Pemeriksaan Kesehatan dan Pembagian Obat serta Vitamin

Kegiatan ini rutin dilakukan setiap satu bulan sekali oleh tim kesling di Desa Muaramedak dan Desa Skaladi. Kegiatan ini berupa pengukuran tinggi dan berat badan, pemeriksaan tensi, gula darah dan kolesterol serta pembagian obat-obatan dan vitamin gratis kepada warga SAD Desa Muaramedan dan Desa Skaladi.

Karnaval HUT RI, 2024 (Sumber gambar: https://seadjambi.com/)


Afifi Atfi, Penggerak SEAD Jambi di Masa Covid-19

Adalah Afifi Atfi, putri asli Jambi yang menjadi salah satu relawan SEAD. Melalui wawancara via WhatsApp, Fifi panggilan akrab Afifi Atfi ini menuturkan kepada saya tentang motivasinya bergabung dengan SEAD:

“Sejak awal ingin bergabung dengan SEAD karena tertarik terhadap isu masyarakat Suku Anak Dalam. (Saya) ingin memahami lebih dalam mengenai isu SAD terutama terkait dengan stigma-stigma negatif yang berkembang di masyarakat. Selain itu, SEAD mengangkat isu utama di bidang sosial dan pendidikan, yang sejalan dengan realitas, di mana banyak masyarakat SAD yang masih kesulitan mengakses pendidikan yang layak serta menghadapi berbagai tantangan lainnya.

Terus juga karena saya pemudi yang besar di Jambi, merasa memiliki andil untuk membantu saudara-saudara Suku Anak Dalam untuk bisa mengakses pendidikan yang layak, akses terhadap kesehatan dan pemenuhan akses lainnya melalui SEAD Jambi.

Motivasinya karena ingin menjadi sebaik-baiknya manusia yang bisa bermanfaat dan berguna bagi orang lain, walaupun mungkin dampak yang dilakukan tidak terlalu besar semoga ke depannya akan terus bertambah.”

Sumber gambar: IG @sead_jambi


Pada tahun 2020, Fifi menjabat sebagai ketua SEAD Jambi. Seperti kita ketahui, tahun 2020 adalah tahun dimulainya Covid-19 menyebar di Indonesia.

Menjabat sebagai ketua SEAD di masa Covid-19 tentu tidaklah mudah. Bagaimana harus terus berkontribusi untuk Suku Anak Dalam di tengah kondisi yang tidak baik-baik saja. Namun Fifi terus menggerakkan SEAD hingga dia mampu menjabat sebagai ketua selama dua tahun (tahun 2020 hingga 2021).

Selama dua tahun mengemban amanah sebagai ketua SEAD, banyak agenda pembinaan yang tertunda akibat Covid-19, sehingga akhirnya untuk menghindari penyebaran virus pada saat angka kejadian Covid-19 sedang tinggi, di tahun 2020 terpaksa SEAD harus vakum ke desa binaan.

Sehingga pada tahun 2020 kegiatan yang dilakukan fokus pada peningkatan kapasitas relawan. Di tengah keterbatasan ini SEAD justru meraih prestasi yaitu lolos pada seleksi Indika Foundation Bootcamp dan KINTON. Sehingga pelatihan yang diberikan oleh Indika foundation dapat bermanfaat dalam mengembangkan kapasitas relawan dan organisasi.

Selain itu SEAD juga banyak menjalin kerja sama lokal maupun nasional dengan menggandeng beberapa lembaga diantaranya Indorelawan, Pegadaian, KitaBisa, Aksi Cepat Tanggap dan lembaga-lembaga lainnya.

Pada saat itu juga, Fifi bersama SEAD mengikuti program SATU Indonesia Awards 2020 dari PT Astra International Tbk, dan mengangkat issue Suku Anak Dalam serta menceritakan program-program apa saja yang sudah dilakukan SEAD. Dari keikutsertaan ini, Fifi dan SEAD meraih apresiasi SATU Indonesia Awards 2020 untuk tingkat Provinsi dalam kategori Kelompok.

Selain itu progress terbesar ataupun penghargaan terbesar Fifi saat menjadi ketua SEAD ialah mendapatkan penghargaan di Paragon Innovation Award 2021 sebagai “Youth Change Maker Category” dengan judul presentasi program Berantas Buta Aksara.

Wow! Luar biasa, ya, Fifi ini. Semangatnya untuk menggerakkan SEAD dalam membantu SAD di tengah keterbatasan kondisi Covid-19, tetap dan terus menyala.

Fifi bersama anak-anak SAD (Sumber gambar: IG @sead_jambi)


Saat ini (tahun 2024) Fifi aktif menjadi dewan pembina SEAD, dan masih mengikuti rapat bulanan SEAD terkait dengan laporan progress program-program SEAD yang sedang ataupun akan berjalan.

Fifi berharap semoga SEAD dapat terus memperjuangkan hak-hak Suku Anak Dalam, dalam mengakses pendidikan dan hak lainnya. Ia juga berharap semoga SEAD bisa menjadi wadah bagi para pemuda yang juga memiliki kepedulian dengan saudara-saudara di Suku Anak Dalam.

Diantara hak-hak SAD adalah hak pengelolaan hutan. Saat ini masyarakat adat khususnya SAD belum sepenuhnya mendapatkan hak atas pengelolaan hutan tempat mereka tinggal. Terlebih mereka mencari makan minum dan tinggal di hutan tersebut.

Saat ini masih sering terjadi konflik dengan perusahaan, mulai dari tumpang tindih dengan kebijakan pemerintah, keterbatasan akses terhadap pengakuan hukum, dan lain-lain.

SEAD berharap RUU Masyarakat Adat segera disahkan, sehingga dapat memperjelas proses legalisasi, serta meningkatkan pendampingan hukum dan akses informasi bagi masyarakat adat agar dapat memperoleh hak-hak mereka atas pengelolaan hutan secara sah dan berkelanjutan.

Demikianlah secuil cerita tentang Suku Anak Dalam dan SEAD (Sobat Eksplorasi Anak Dalam) Jambi. SEAD Jambi mencoba terus merawat asa Suku Anak Dalam sekaligus melestarikan warisan bangsa yang begitu bernilai.

Bagaimana dengan kita? Apa yang sudah kita lakukan untuk menjaga warisan bangsa?


**** 

Sumber:

  • Wawancara via WhatsApp dengan Afifi Atfi
  • https://seadjambi.com/
  • IG @sead_jambi 


No comments

Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.