Akhir tahun 2024 dan akhir bulan Januari 2025 kemarin cukup banyak hari libur, ya. Kalau liburan akhir tahun lalu kami sekeluarga lebih banyak jalan-jalan, maka liburan akhir bulan ini kami lebih banyak di rumah saja. Enggak bosan? Alhamdulillah enggak, sih. Soalnya hampir tiap hari ada saja ide anak-anak untuk “ngoprek” dapur. Iya, mereka seneng banget bereksplorasi di dapur alias memasak ala-ala! Hahaha.
Kalau dulu, si sulung yang jadi “kepala chef”-nya. Berhubung sekarang dia mondok di pondok pesantren, maka jabatan “kepala chef” itu berpindah ke si nomor dua. Hihi. Si nomor dua Fahima (11 tahun) juga suka bereksplorasi di dapur seperti kakaknya. Seperti kemarin, ada Milo cokelat bubuk, dia bikin kue kukus cokelat Milo. Sebelum-sebelumnya, dia pernah bikin jelly susu cokelat, pisang goreng cokelat keju, pangsit sosis keju, telur keju, dan lain-lain.
Dua adiknya dengan senang hati mengikutinya ke dapur, bantu ini-itu sesuai apa yang disuruh/diminta kakaknya. Jadi asisten chef ceritanya.. hahaha.
Apa Pentingnya Keterampilan Memasak?
Alhamdulillah anak-anak saya suka memasak ala-ala di dapur. Ya, saya biarkan mereka berkreasi memasak sesuai keinginan. Entah itu dengan meniru resep dari video di YouTube, Instagram, atau Tiktok, atau bertanya langsung kepada saya. Enggak harus mengikuti contoh plek-ketiplek, sih. Kadang mereka modifikasi sesuai selera. Lalu saya, lebih banyak mengawasi saja. Jika mereka butuh bantuan, baru saya turun tangan.
Kesukaan anak-anak terhadap aktivitas masak-memasak ini tentunya diawali sejak mereka masih kecil, bahkan sejak usia batita. Saya memang mengarahkan anak-anak agar menyukai aktivitas memasak ini, tak peduli apakah itu anak perempuan atau laki-laki. Tak ada bedanya. Karena yang saya tahu, memasak adalah salah satu basic life skill bagi semua orang.
Kita pasti sepakat bahwa memasak adalah sarana untuk memenuhi salah satu kebutuhan dasar dalam hidup, yaitu makan. Tentu akan lebih nyaman jika kita bisa memasak sendiri, tidak merepotkan orang lain. Dan, keterampilan memasak akan selalu dibutuhkan di kehidupan mereka.
Mie goreng bikinan Fahima. |
Anak-anak selain suka makan puding juga suka ikut bikinnya 😊 |
Misalnya saat masih sekolah, kadang ada acara memasak di sekolah, kadang harus memasak saat ada acara kemah (Pramuka), lalu suatu saat mungkin mereka kost alias tinggal terpisah dari orang tua yang notabene butuh keterampilan memasak, serta pada situasi/kondisi lain-lainnya. Hingga kelak mereka berumah tangga, keterampilan memasak sangat dibutuhkan.
Sehingga sejak kecil, saya mengenalkan mereka pada dunia masak-memasak, serta mendidik mereka agar bisa dan suka akan aktivitas yang satu itu. Dari aktivitas memasak pula, anak akan belajar banyak hal. Seperti yang saya baca di situs alodokter.com, manfaat memasak bersama anak antara lain membangun rasa percaya diri anak, melatih kemandirian anak, merangsang panca indera anak, media belajar membaca dan berhitung, mempererat ikatan orang tua dan anak, serta membentuk pola makan yang sehat.
Maka keterampilan hidup seperti itu harus dikuasai anak sejak kecil sehingga lambat laun diharapkan menjadi kebiasaan yang menyenangkan. Anak bukan hanya bisa atau mampu melakukannya, tetapi juga merasa senang mengerjakan aktivitas tersebut. Jika sudah senang, tentunya tak akan ada rasa terpaksa atau terbebani jika harus atau butuh memasak.
Bagaimana Caranya Agar Anak Suka Memasak?
Nah, sekarang bagaimana agar anak-anak suka memasak? Menurut pengalaman saya pribadi, berikut 4 cara agar anak suka memasak:
Libatkan Anak pada Aktivitas Memasak
Sejak kecil, libatkan anak pada aktivitas memasak. Saya selalu membiarkan anak-anak batita saya terlibat pada aktivitas memasak. Biasanya anak batita selalu menempel pada ibunya, termasuk saat di dapur. Saya biasa memberikan barang-barang yang tidak berbahaya di dapur. Mulai dari bahan-bahan memasak hingga alat-alat/perlengkapan dapur.
Saya dan dia saling menemani dan saling belajar 😊 |
Sambil bermain dengan barang-barang itu, mereka pasti sambil belajar juga. Mengenal aneka bahan makanan, bumbu-bumbu, buah, sayur, perlengkapan memasak, dan masih banyak lagi.
Bagi anak yang sudah lebih besar, mereka bisa ikut memetik sayuran (meski nyatanya mengacak-acak sayuran), kita minta mengambilkan suatu alat masak, menuangkan air, dan sebagainya. Dari aktivitas-aktivitas “sederhana” atau bahkan sekadar mengamati apa yang ibu lakukan, anak-anak akan belajar dan mengerti tentang apa saja yang bisa dilakukan di dapur, bahan-bahan pangan yang ada di dapur, hingga alat-alat memasak.
Ajak Anak Memasak Bersama
Memasak bersama maksudnya melibatkan anak dalam porsi yang lebih besar dari sekadar terlibat memasak. Hal ini bisa dilakukan pada anak usia di atas 3 tahun. Anak dapat turut serta dalam proses memasak maupun urun ide atas masakan yang kita buat.
Senangnya memasak bersama 😉 |
Sesekali kita bisa berdiskusi dengan anak tentang menu makanan yang ingin dibuat. Atau bahkan anak-anak yang punya banyak ide mau memasak apa, dari hasil melihat video di YouTube atau media sosial, hingga dari teman-temannya.
Tentu saja anak-anak di bawah 5 tahun harus selalu didampingi orang tua saat memasak. Kita bimbing mereka bagaimana proses memasak, sambil mengenalkan bahan-bahan dan alat-alat masak yang belum mereka ketahui sebelumnya.
Dari aktivitas ini anak akan belajar banyak hal. Mulai dari mengenal bahan-bahan, alat-alat masak, proses memasak, dan masih banyak lagi. Dari aktivitas memasak bersama juga, dapat membangun rasa percaya diri anak, melatih kemandirian anak, merangsang panca indera anak, media belajar membaca dan berhitung, mempererat ikatan orang tua dan anak, serta membentuk pola makan yang sehat.
Jangan Lewatkan Acara Masak-memasak dari Sekolah
Di sekolah anak-anak saya, ada agenda rutin bulanan yang bernama “Market Day”. Mungkin di sekolah anak teman-teman juga ada, ya, program seperti ini? Di acara ini, anak-anak dipersilakan untuk berjualan. Tidak wajib, anak juga boleh berperan sebagai pembeli (saja). Tetapi anak dianjurkan untuk berjualan karena akan lebih banyak hal yang bisa dipelajari.
Happy di acara Market Day di sekolah. |
Dengan berjualan, anak akan belajar berhitung saat bertransaksi, menghitung laba/rugi, berinteraksi dengan pembeli, bagaimana menawarkan jualan, yang tentu saja melatih rasa percaya diri mereka.
Di sini anak-anak bisa berjualan produk sendiri (karya sendiri), atau tinggal menjualkan produk milik orang lain. Anak-anak saya lebih suka membuat produk sendiri. Meski saya yang lebih banyak terjun ke dapur (agar produk lebih layak jual), namun anak-anak selalu ikut membantu proses memasaknya. Dan, saya senang dengan hal tersebut. Karena dengan ikut memasak, anak-anak akan lebih puas dan bangga saat berjualan. Hal ini tentunya bagus untuk menumbuhkan rasa suka anak pada aktivitas memasak.
Sesekali Makan Bersama di Luar Rumah
Makan bersama antara orang tua dan anak di luar rumah biasanya terasa menyenangkan bagi anak-anak. Setidaknya seperti itulah yang terjadi pada anak-anak saya. Hehe. Selain untuk memenuhi kebutuhan perut dan untuk rekreasi, makan bersama di luar bisa juga memberikan wawasan baru bagi anak terkait kuliner maupun aktivitas masak-memasak.
Sesekali makan bersama di luar. |
Di restoran atau warung makan, tak jarang menyajikan menu masakan yang tak biasa atau belum pernah anak-anak temui di rumah. Dari situ anak-anak bisa belajar mengenai nama-nama masakan, bahan-bahan makanan yang digunakan, hingga bagaimana cara memasaknya. Menu-menu yang menarik tak jarang menyulut rasa ingin tahu atau rasa penasaran ingin mencoba memasaknya sendiri di rumah.
Misalnya, anak-anak saya pernah penasaran kenapa kentang goreng di resto-resto bisa lebih renyah dan enakkk gitu. Lalu di rumah kami mulai mencoba beberapa resep dari YouTube. Lalu hasilnya, pernah lumayan berhasil, tapi akhirnya kembali ke selera awal (enggak tahan lama renyahnya, hehe..).
Pernah juga kami penasaran bikin corndog sendiri, setelah memesan corndog yang gendut bentuknya dan rasanya enak banget. Tapi setelah mencoba bikin sendiri, ternyata enggak semudah itu! Hehe.
Dan masih banyak lagi menu-menu baru yang saya dan anak-anak coba membuatnya sendiri di rumah. Dengan demikian, mencoba menu-menu baru di luar rumah tuh memang bisa memantik rasa suka anak untuk memasak 🙂
Main Game Memasak
Anak zaman now mana yang enggak kenal sama game yang ada di gawai alias game online? Aneka game saat ini banyak tersedia di internet. Bisa dimainkan lewat PC/laptop maupun di smartphone. Dari banyaknya game, ada juga game bertema kuliner atau yang berhubungan dengan memasak!
Game online tema kuliner. |
Beberapa waktu lalu saya menemukan cukup banyak game tema kuliner seperti itu. Saya menemukannya di website Culinary Schools. Ada game memasak telur, membuat burger, membuat kue cokelat, membuat es jus, dan masih banyak lagi.
Saya senang telah menemukan game-game tersebut. Karena melalui game-game memasak seperti itu, dapat membuat anak tertarik pada dunia kuliner atau masak memasak.
Nah, ada beberapa game yang suka dimainkan oleh anak-anak saya. Beberapa game tersebut antara lain:
💗 Bento Box
Bento Box adalah permainan bentuk makanan di mana kita diharuskan menyeret item yang hilang ke dalam kotak bento untuk melengkapi menu makan pada bento box tersebut. Anak saya yang berusia 7 tahun suka memainkan game ini. Karena game ini cukup mudah dimainkan oleh anak seusianya dan warna-warna maupun bentuk-bentuk (gambarnya) pun menarik.
Asyik dimainkan di smartphone. |
Menurut saya game ini memang cocok dimainkan oleh anak usia Play Group/PAUD atau TK. Melalui game ini anak dapat mengenal apa itu bento, bagaimana menyusun menu makanan yang menyenangkan dan unik bentuk-bentuknya, hingga belajar mengenai makanan yang sehat dan bergizi seimbang.
Ya, orang tua yang mendampingi anak saat bermain game ini, dapat menunjukkan pada anak bahwa makanan yang sehat adalah yang memenuhi gizi seimbang. Misalnya ada nasi sebagai sumber karbohidrat, sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral, serta lauk-pauk sebagai sumber protein.
Lalu anak juga bisa belajar menyusun menu yang unik dan menarik, mengenal bahan-bahan makanan, menghitung jumlahnya, warna-warnanya, dan lain-lain. Selanjutnya kita bisa mempraktikkan bikin menu bento sungguhan bersama anak!
Kami memainkan game tersebut di sini: https://www.culinaryschools.org/kids-games/bento-box/
💗 Sweety Cooking Chocolate Cake
Game ini merupakan game sederhana yang memperkenalkan anak-anak pada dapur dan mengikuti resep. Game ini lebih merupakan video instruksional yang dapat dimainkan dibandingkan permainan dan paling cocok untuk anak-anak usia Play Group atau TK.
Game untuk belajar membuat kue cokelat. |
Melalui game ini anak bisa belajar banyak hal tentang memasak. Tentu saya yang utama adalah bagaimana cara memasak kue cokelat. Anak belajar mengenal bahan-bahannya, alat-alat apa saja yang digunakan, juga proses membuatnya.
Disamping itu kita sebagai orang tua yang mendampingi anak bermain game ini bisa menerangkan lebih jauh tentang bahan-bahan kue tersebut. Bagaimana bentuknya, teksturnya, rasanya, dan seterusnya. Dan karena di game ini semua berbahasa Inggris, maka anak juga sekaligus belajar bahasa Inggris.
Kami memainkan game ini di sini: https://www.culinaryschools.org/kids-games/bake-a-cake/
💗 The Boiled Eggs
Dalam game ini pemain harus merebus telur di beberapa panci berbeda secara bersamaan dengan memantau suhu panci yang berbeda dan menyesuaikannya sesuai kebutuhan. Permainan ini cukup sederhana, tetapi menunjukkan bagaimana seseorang yang bekerja di dapur mungkin perlu melacak banyak hal sekaligus selama periode sibuk. Tingkat kesulitan yang meningkat dari satu tungku menjadi enam tungku akan membuat permainan ini menarik bagi semua usia.
Game tentang memasak telur rebus. |
Game ini menurut saya cocok dimainkan oleh anak usia TK dan SD kelas bawah (kelas 1-3). Melalui game ini anak bisa belajar mengenai bagaimana cara memasak telur rebus. Meskipun terlihat sepele, namun memasak telur rebus juga ada ilmunya, kan?
Anak bisa belajar berapa lama waktu memasaknya, api kompornya mesti bagaimana, hingga bagaimana agar telur enggak gosong. Selain itu karena game ini ada level-levelnya hingga tingkat kesulitannya makin tinggi, anak belajar mengatur waktu dan berkonsentrasi.
Kami bermain game memasak telur rebus ini di sini: https://www.culinaryschools.org/kids-games/the-boiled-eggs/
Selain game masak-memasak, ada ratusan game online tema lain yang tersedia di Culinary Schools. Game-game ini dimaksudkan untuk dapat membantu membiasakan anak-anak dengan makanan, pertanian, memasak, seni kuliner, bisnis restoran, dan karier yang terkait dengan perhotelan.
Beberapa kategori yang tersedia di Culinary Schools antara lain Food Education Games yang terdiri dari sub kategori Cooking and Kitchen Work, Recycling, dan Farming. Lalu ada kategori Serving Eaters yang terdiri dari sub kategori Grocery Stores, Drinks, Pizzerias, Lunch, Dinner, Desserts, dan masih banyak lagi.
Lalu ada kategori game yang lebih menggunakan otak, juga ada game bertema olahraga. Semuanya ada di Other Fun Food-themed Games, Brain Games, Sport Games, Arcade Games, dan Holiday Games.
Bisa dimainkan di laptop maupun di smartphone. |
Oiya, semua game di Culinary Schools ini gratis, ya. Lalu di website ini tidak memuat iklan di dalam game. Dan satu-satunya yang memuat iklan adalah yang terdapat di bagian samping dan bawah (tidak ada iklan di dalam permainan secara langsung).
Soal device, hampir semua game di sini diterbitkan menggunakan desain web HTML5 yang ramah seluler dan desktop, jadi bisa dimainkan di PC/laptop maupun di smartphone. Tautan ke setiap permainan terbuka di tab baru yang berfokus pada permainan tersebut.
Nah, jika teman-teman tertarik juga untuk mencoba bermain game tema memasak atau yang lainnya seperti saya sebutkan di atas, langsung saja meluncur ke website Culinary Schools ☺️. Beberapa game agak mendasar dan sangat cocok untuk anak-anak, sementara beberapa permainan lainnya memiliki sedikit tantangan dan menyenangkan bagi orang dewasa juga.
Asyik bermain game di Culinary Schools 😊 |
Demikianlah 5 cara agar anak suka memasak sesuai pengalaman saya pribadi. Oiya, satu hal yang tak boleh dilupakan, jangan marahi anak jika mereka melakukan kesalahan di dapur. Tegur dengan cara yang baik, agar anak tidak kapok memasak. Sabar ya, Bun.. hehe. Okay.. happy cooking!
*****
No comments
Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.